chapter6'Edisi belajar bareng'

181 100 17
                                    

Vote dulu sebelum baca!
Nanti lupa lagi ❤
Happy reading.
.
.
.
.
.

Wanita remaja yang dibawa Dion adalah Rasyika, ya benar Rasyika Meydissa Ginting.

Seseorang memakai baju berwarna putih itu memegang bahuku " Avi... Kenalin ini sodara Saya, lebih tepatnya adik prempuan satu
-satunya." Ucap Dion memajukan bibirnya mengecup kening Rasyi.

Rasyi memamerkan giginya memperlihatkan senyuman dari pipinya, mungkin Rasyi merasa lain dengan sikap kakak nya barusan.

Baru kali ini aku melihat melihat ada kakak seakrab ini sama adeknya ucapku dalam hati.

Terasa saja tangan Rasyi mulai menyodorkan tangannya padaku, dan Rasyi mulai menggenggam tanganku.

" Rasyi." suara Rasyi mulai terdengar dari mulutnya.

Aku mulai menyambut tangan hangat Rasyi bertabur senyuman, " Avisa. "

" Ra temenin ka Avi dulu ya, gue mau nemuin Daffa bentar. " Dion bicara sembari berjalan meninggalkan aku dan Rasyi,

Rasyi membalas dengan senyum dan menggerakkan ibu jarinya ke arah Dion.

Rasyi mulai berdengus memanggilku,
" Emm... Kak Avi. " Sapa Rasyi.

" Iya dek, kenapa ? " Jawabku memalingkan wajah ke hadapan Rasyi.

" Kakak pacarnya bg Dion ya. " Ucap Rasyi penuh dengan tanya.

Aku enggan menjawab pertanyaan Rasyi yang menurutku terlalu mendalam untuk saat ini, " Haha enggak kok dek, cuma temen biasa aja kok gak lebih, gak kurang... Pas!!! " Jawabku becanda agar suasana pecah.

Bahu rasyi mendekati bahuku, seakan suasana akrab sudah terjalain antara aku dan Rasyi, " Ah kakak... Mending iya aja deh kak, ih kakak tau gak sih kalo Rasyi lebih suka kakak sama bg Dion ketimbang Sisi. Kakak kenal Sisi kan ? " Ucap Rasyi seperti memohon.

Aku memegang gelas yang berisikan es ketimun bening dan diletakkan di atas meja untuk dihidangkan dan meminumnya, tiba-tiba saja aku tersedak   " ukhhumm. " batuk mendengar Rasyi bicara begitu.

Pure saya kata-kata ini terlontar, " Rasyi kamu ada ada aja sayang, iya kenal lah itu si Sisi dulunya kan temen deket kaka juga dek, tapi dia berubah semenjak kenal ya... Kamu taulah. " Jawabku seakan memberi tau agar Rasyi mengerti maksudku.

Rasyi mengeluarkan uneg-uneg nya seakan aku tempat yang tepat untuk di ajak sharing mengenai abangnya itu, " Ih iyaloh kak, tu anak ngerubah Dion banget deh, kakak kan udah lama kenal Dion nih, mana pernah dia ngejar cewek sampe begitunya. Baru kali ini dia sampe... " Ucap Rasyi terpotong melihat kedatangan Dion.

Tiba- tiba Dion datang memotong pembicaraan aku dan Rasyi " Sampe apa Ra? " Tanya dion seakan ingin mengetahui sesuatu.

" Hehe gak... Kok, gak ada kan kak " Jawab Rasyi cingengesan dan mencubit tanganku .

Terasa saja derih sakitnya tangan ketika satu cubitan melayang dari tangan Rasyi, " Auwh... Hehe iya." Derih ku kesakitan .

Mata Dion tertuju padaku dan berkata " Yaudahlah, oya Vi kamu Saya anter pulang yuk. Soalnya nanti Saya ga bisa anter kamu, mau ada perlu di suruh Mama. " Ucap Dion

" Oh yaudah, Rasyi dadaa. " Ucapku sambil melambaikan tangan ke arah Rasyi

                               ***

Suasana hujan menghambat perjalananku menuju sekolah, jalanan basah, dedaunan basah, debu yang setiap pagi bertebaran akibat kendaraan besi kini dilimbas hujan dengan sejuk, saat ini yang aku butuhkan adalah berteduh di toko tepi jalan yang berada dekat dari 'SMA Cendrawasih' gak lain gak bukan itu sekolahnya Dion.

My MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang