'chapter10'can you be my lover

82 27 3
                                    

Permisi mau pesan apa mbak? Silahkan, ini menunya.
Kata mbak mbak pelayannya.

" Oh ya, makasi." Ucapku ikut melempar senyum pada mbaknya.

Dion tersenyum melihatku.

" Kamu kenapa senyum senyum? Senyum kamu manis banget," Dion tersenyum lebar seakan melihat pemandangan didepannya.

Aku melempar menu makanan ke wajah Dion " Heeh... Mulai bikin anak orang baper, selesai baper habis tu gak tanggung jawab, kebiasaan! Playboys!!! " Sontakku membuat Dion malu sendiri.

" Udah serius, kamu mau pesan apa? Aku mau ini," Kataku dengan menunjuk menu.

Aku melihat menu dan menunggu jawaban dari Dion ternyata " Samain aja bee," Ucapnya serius.

Mbaakk
Ucapku memanggil mbak pelayannya.

" Aku mau ini, dan ini . Masing masing nya dua, itu aja."

" Avi, Dion boleh ngomong gak? "
Tanya Dion sambil senyum senyum.

" Boleh aja sih, emang tadi aku larang kamu ngomong? ." Jawabku songong

" Kamu cantik hari ini," Pujinya.

Dion paling bisa membuat cewek baper, cewek mana sih yang di puji sama *calon cowoknya yang gak baper.

Aku menutupi rasa malu sekaligus senang dengan bilang " terus kalo aku cantik, kamu mau apa? Mau samaan juga? Sini aku dandanin."

Dion terngangah dengan ucapku barusan " yaelah segitu banget buk, yaudah."

Dion terlihat sebel, aku paling seneng kalo ngerjain balik ni anak, berasa pas aja gitu.

                                                                                     ***

Pagi ini sekolahku sedang ada rapat guru soal penerimaan siswa PL baru, jadinya gak belajar deh, asiklah jamkos gitu.

Kalo cuma duduk dikelas bakal bored banget ya, lalu aku duduk di teras depan kelas sambil membawa novel dan melihat pemandangan dari kelas ke bawah.

Ternyata dilapangan lagi ada pertandingan basket, meski aku telat buat nontonnya, tapi gak papa lah yang penting nonton.

Gak lama setelah pertandingan usai,
Ada seorang laki-laki yang membawa bunga beserta spanduk.

Eh,itu siapa ya... Mau nembak kok drama banget, ucapku ngebathin.

Anehnya laki-laki itu bukan berasal dari sekolahku, tapi sekilas saja aku berfikir "mungkin ada tamu yang datang." Kataku dalam diam.

Aku berpaling duduk di depan kelas dekat balkon kelas yang disana terletak beberapa tempat untuk ku duduki.

" Avisa Riska Medina." Sontak terdengar seseorang memanggilku dibawah sana.

Dan tak kurangnya panggilan itu lengkap beserta nama panjangku, aku kaget, entah siapa yang memanggil.

Ternyata setelah ku lihat ternyata lelaki itu adalah 'Dion'

Dion membawa satu buah bunga besar beserta adelwies nya. Dan spanduk yang ada pada teman-temannya, yang satu sekolah denganku, ya paling Dion minta tolong sama teman-temannya pikirku singkat.

Spanduk itu bertuliskan besar besar
" Can you be my lover ."
Reaksi pertama ketika aku melihat tulisan itu adalah kaget,senang, bahagia, dan juga malu.

Oke, aku jelesin ya...
Aku kaget karna gila aja Dion datang kesekolah sambil bawa beginian, disaat seisi sekolah keluar.

Senang karna yang aku tunggu-tunggu akhirnya terwujud. Ya meski ku tau, caranya sedikit alay.

My MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang