Chapter18

32 1 0
                                    

Hari berganti hari, aku melupakan semua masalahku, gak peduli itu tentang apa, dan bagaimana.

Setiap manusia itu punya kesalahan, dan sesama manusia itu harus memaafkan, dan kemaren temanku bilang, jika kamu ingin melupakan seseorang, mulailah dengan memaafkannya, lalu mengikhlakannya, setelah dua hal itu bisa kamu taklukkan maka kamu bisa untuk lanjut melupakan.

Aku maafkan semua kesalahan Dion, aku ikhlaskan Dion bersama dengan sisi tanpa mengganggu kehidupan mereka lagi, yang aku tau itu juga gak baik untukku dan Dion nantinya.

Namun tiba-tiba saja ada notif yang masuk dari nama itu lagi 'Dion'
Terlfon saya!! Aku bingung dari sekian hari dia gak ngehubungi aku sejak kejadian itu, lalu kenapa tiba-tiba dia datang dan bilang gitu.

Rasa penasaran memaksa ku untuk menelfonnya, tanpa basa basi langsung saja aku berkata " hallo? Kenapa suruh aku nelfon kamu, aku udah capek sama semua permainan kamu ya." ucapku tanpa henti.

Dion tidak berkata sedetik pun, setelah aku selesai untuk bicara lalu telefon langsung saja berbunyi tutt..tut..tutt..

Aneh sekali memang, ada ya orang kaya dia yang datang lalu pergi, terus datang lagi hilang lagi, bodo ah! Aku ngomel-ngomel sendiri setelah mendapat perlakuan aneh itu.

Gak berapa menit setelah telefon mati, tiba-tiba handphone ku berdering pertanda ada pesan yang masuk dari nomer yang tidak dikenal.

From:
0813xxxxxxxx

Vi ini Dion, !!!

Tanpa perlu berfikir panjang aku langsung membalas.

Mau kamu itu apa sih? Semua keinginan kamu udah aku penuhi, semuanya udah ya dion! Dan mulai sekarang berhenti gangguin hidup aku, aku gak butuh orang kaya kamu.

Sontak saja langsung aku balas dengan ucapan yang nggak aku banget.
You know lah aku gak bisa kalo harus jauh dari Dion setelah apa yang udah aku lewatin bersamanya.

Satu menit berlalu saat mata sudah mulai terkantuk, handphone ku berdering lagi, aku bergegas memeriksa apa itu dan ternyata balasan dari nomer yang sama.

Oh, jadi kakak udah ngikutin semua yang Dion mau ya kak, kalo boleh tau apa aja itu Kak AVISA!!!

Anju ini pesan dari Sisi kenapa bisa gini, ucapku pada diri sendiri.

Pesan kembali masuk dan aku membukanya.

Pas terbuka semuanya kak, udah lah kak gak usah ngelak lagi, cewek apaan yang udah bilang ke cowok saya kalo harus ninggalin saya dalam jangka 10 hari, emg gak mikir? Rendah sekali.

Pesan ini kembali ada seperti merendahkan ku saja, namun aku gak bisa tinggal diam, aku harus jelasin semuanya, dan kalo dipikir-pikir ini karma, sama dengan apa yang pernah dia lakuin ke aku dulu, dia diam-diam nemuin Dion buat bilang ninggalin aku, dan bagusnya kedok Sisi disini gak kebongkar dan seakan disini aku yang salah.

Dek ini gak seperti yang kamu bayangin loh? Kakak gak pernah ngomong gitu ke Dion, kakak bisa jelesin loh.

Satu pesan terkirim ke Sisi.
Sisi kembali me reply pesan tersebut.

Hoax!!hoax udahlah kak, gak usah bohong, aku udah denger semuanya dari Dion sekarang semuanya udah kebongkar.

Aku membiarkan pesan ini kembali berlanjut, aku melanjutkan untuk tidur.

Namun saat mata telah ku pejamkan, selimut telah menghangatkan tubuhku..
Handphone ku kembali berdering, sontak saja kedua mataku terbelalak melihat ke handphone dan segera mengambilnya.

My MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang