Next chapter !!!
Jangan bosen bosen buat Vomment cerita 'My Memories' ya...
Terima kasih atas dukungannya buat pembaca cerita ini .
Dan bagi yang mau join sama Grup chat 'My Memories' langsung Add aja di Line
@Lkr6720s .
.
.
.
.
Jam olahraga sedang berlangsung , keringat yang membasahi tubuhku, serta haus menggerogoti tenggorokkanku, membawaku harus ke kantin untuk membeli satu buah mineral.Tapi sebelumnya aku harus ke kelas dulu untuk menaruh handphone di loker, dikarenakan batrenya udah low, jadi ditaruh diloker aja sambil ngecas sama powerbank.
Baru saja ku buka loker ternyata aku menemukan bingkisan.
Ku tutup lagi pintu loker dan memegang sedikit sisi loker agar tidak terkunci lagi, pandanganku mengarah pada nomer loker, ternyata ini benar nomer 29 kepunyaanku, tetapi kenapa bisa ada bingkisan disini! Prasaan aku gak masukin deh. Kataku nge-bathin.Ku keluarkan dan kulihat ternyata tertulis disana Teruntuk Avisa Riska Medina.
Yang aneh disini emang sih loker ini aku sempat lupa kunci-in nya, tapi kok bisa serentak gitu ya sama bingkisan ini.
Kupalingkan pikiranku dari mana asal bingkisan ini, segera ku duduk dikursi dan ku buka apa isinya.
Wow, ini kan...
Kataku sambil mengangkat isi bingkisan itu.Ini kan Novel yang waktu itu pengen aku beli, tapi kok orang misterius itu bisa tau kalo aku pengen ini, atau jangan jangan..
Ucapku bicara sendiri tanpa mempedulikan suasana kelas yang kosong ini.Pikiran ku melayang sehingga berfikir kalo ini hadiah dari Resti mungkin Resti ngira aku lagi galau terus dibawain ini deh. Tapi tu anak gak pernah kek gini deh, gak pernah dia seromantis ini.
Ku simpan novel itu pada loker kembali, dan aku keluar menemukan Resti.
" Res, kamu yang taro bingkisan di Loker
Aku? " Aku mulai bertanya pada Resti yang mati kebingungan dengan pertanyaan ku ini." Gila aja, ngapain coba aku ngasih kamu bingkisan, dan lagian kalo mau ngasih sesuatu bisa langsung ngasih kok, gak harus dengan cara romantis kaya gitu juga kali Vi," Jawabnya seakan kaget dengan apa yang udah aku ceritakan barusan.
Kalo bukan Resti siapa lagi ya? Doi pun gak punya! Apa Neo ya? Tapi mana mungkin dia, orang kaku gitu, gak bisa romantis sama sekali. Aku terdiam sembari memikirkan siapa yang udah ngirim bingkisan ini ke loker ku, dan tepatnya dia juga bisa tau loker itu gak dikunci.
"...Vi, ko aku dikacangin sih." Ucap Resti menepuk punggungku.
"I-i-iya Yon." Kataku tanpa sadar itu bukan Dion.
" Eh, Res maaf."
Ucapku lalu terdiam lagi.Reflek saja nama Dion terlontar dari mulut ku, tidak tau kenapa Dion selalu melayang seperti hantu di otakku.
" Sini duduk. " Resti menyeretku yang terdiam memandang ke arah depan, bola mataku membulat seakan kembali berfikir keras atas kejadian barusan.
Aku terduduk, lalu Resti langsung mengatakan hal ini," mu kenapa lagi sih Vi, udah jangan mikirin Dion mulu, dia udah jahat, tega lagi sama kamu, terus kamu masih aja mikirin Dion." kata-kata barusan seakan pukulan tajam yang aku terima.
Memang pada dasarnya Dion adalah salah satu spesies lelaki brengsek yang aku temukan, bukan hal baru tapi tetap saja menyayit hati yang dulu sempat terluka.
Tapi aku bisa apa, hati ku berkata lain, menurut nya Dion adalah sosok yang baik, penyayang meskipun apa yang udah di lakuin ke aku itu jahat banget, tapi kenapa hati ini gak bisa benci.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Memories
Romansa[akan di Revisi setelah selesai] Follow dulu sebagian cerita di prifacy kamu menghilang bagaikan air garam yang larut dalam air bening yang lama lama akan menjadi kenangan, dengan kenangan aku sempat berbicara sendu di deras hujan namun, apa boleh...