Apakah kamu tau, saat ini aku sedang tidak ingin bertengkar, pikirmu memangnya aku ingin?
Taukah kamu, jika berpura-pura baik lebih melelahkan untuk orang sepertimu.
Bisa tidak kamu mengerti sedikit saja kata mencintai!Aku tau, menghindar bukanlah hal yang tepat untuk menyelesaikan suatu masalah, dan bahkan menyerah mengakhiri ini semua bukanlah jawaban yang tepat, atau saja belum. *tepat
Kenapa sih, kamu selalu menahanku ketika aku mengucapkan kalimat perpisahan. Kamu bilang aku terbawa emosi? Kamu salah, kamu adalah jawaban aku terbawa keruh oleh situasi yang berasal nyata dari tekanan ini.
Ini bukan perkara masih sayang atau bahkan tidak sama sekali, persoalan yang itu-itu saja membuatku jengah, sehingga melupakan kalau ini bukan aku yang sebenarnya, terasa tak tahan lagi aku ingin menyerah dan lari dari situasi yang mencekik leher ku yang semakin terasa berdarah.
Pekik, resah, serta amarah tak mampu menggetarkan hatimu yang telah terkunci oleh dia, sampai hati kamu memperlakukan seorang gadis dengan mengangkat lalu menghempaskannya lagi. Kamu membagi hati seenaknya, tanpa berfikir ada dua hati yang akan patah.
Dan masih seperti yang lalu-lalu, kita mencoba untuk sekali lagi mempertahankan apa-apa yang sekiranya masih bisa dipertahankan, meski aku sendiri tak yakin dengan apa yang sedang aku pertahankan, entah masih pantas untuk dipertahankan, atau lebih baik ditinggalkan untuk menjaga satu hati yang telah lama hinggap di relung hatimu.
Tetaplah menjadi lelaki yang selalu ku ceritakan kepada semua temanku.
Tetaplah menjadi lelaki yang selalu aku banggakan.
Tetaplah menjadi lelaki lucu yang selalu mempunyai tingkat kepedean paling tinggi yang pernah aku temui.
Dan terakhir, jika suatu hari nanti kamu menjadi mutiara yang hilang di tengah laut, maka biarlah ombak kenangan membawa mu pulang dengan sejuta kerinduan❤Dan aku Rindu saat kekonyolanmu membuat segaris tawa pada pipiku.
Kenangan ini membuat aku terasa menjadi wanita paling sempurna meskipun aku tau, aku sedang berada diantara kamu dan dia.
Aku ingat ini loh, ini saat kita pergi piknik lalu aku ngeyel untuk bermain air di tepi danau, tapi kamu malah mengangkatku pada pundakmu, sambil bilang " badan kamu ringan banget, kayak bawa boneka." kata itu hadir serasa membuatku tertawa bahagia merasakan celotehmu itu. Ternyata kita pernah bahagia sebelum merasakan pahitnya dilema.
Dan ini foto terakhir saat aku dirumah kamu, ini terakhir kali aku kerumahmu dan bertemu Tante Mae.Terasa rumah dan isinya milik kita berdua ya, betapa bahagianya menjadi aku yang saat itu berada di pelukanmu,
Beda dengan saat ini, kisah kita mungkin akan berakhir di malam itu, detik demi detik berlalu...Huh_- jika ini memang akhir dari cerita kita, anggaplah aku sebagai seseorang yang pernah singgah di kehidupanmu, ibarat buku yang kamu beli namun sama sekali tidak kamu baca .
Bawalah pergi semuanya jika ini yang terbaik. Terima kasih atas segala kenangan yang telah kamu berikan, termasuk ciuman pertama di hari itu.
Dion I Love You :")
KAMU SEDANG MEMBACA
My Memories
Romance[akan di Revisi setelah selesai] Follow dulu sebagian cerita di prifacy kamu menghilang bagaikan air garam yang larut dalam air bening yang lama lama akan menjadi kenangan, dengan kenangan aku sempat berbicara sendu di deras hujan namun, apa boleh...