PROLOG

2.2K 111 8
                                    

"keharmonisan keluarga kita harus kita bangun kembali kak" ucap Melody kepada Ve sambil mengelus adiknya yang tertidur dalam gendongan.

Veranda masih terdiam di meja makan sambil menopang dagunya menggunkaan kedua tangannya

"kita udah kehilangan ayah, bunda, aku gak mau kehilangan dedek juga kak" ucap Melody mulai terisak mengingat kejadian yang menimpa keluarganya sampai harus kehilangan kedua orang tuanya sambil megelus kepala sang adik.

"kita gak akan kehilangan satu anggota keluarga kita lagi mel, kakak akan menyelesaikan ini" ucap Ve datar menatap lurus kedepan sambil mengepalkan tangannya.

Melody pun membulatkan matanya menatap sang kakak "ta..tapi gimana kakak bisa melawan mereka? Kita kalah jumlah kak" ucap Melody pesimis.

"kamu tenang aja mel, kakak bisa atasin ini. tugas kamu hanya menjaga dedek, jangan sampai orang-orang itu mengambil dedek dari kita" ucap Ve datar menatap Melody serius.

"siap kak. Aku akan jagain dedek dan melindungi dedek!. Semoga kita bisa melawan orang-orang bejat itu!" ucap Melody bersemangat tanpa sadar ia berdiri dari duduknya.

BUGH

"waaaaa" teriak Melody saat Nabilah jatuh dari pangkuannya lalu kembali menggendong Nabilah.

"huaaaa sakiittt huhu" ucap Nabilah menangis.

"mel, kamu apa-apaan sih, kasian tuh dedek" ucap Ve mengambil alih Nabilah lalu menggendongnya.

"aduuhh... maaf kak, aku lupa kalo lagi gendong dedek. Maaf kak" ucap Melody menundukkan kepalanya.

"semangat sih semangat. Tapi jangan adik kamu korbannya" ucap Ve sambil berjalan menuju kamar Nabilah.

"hehe maaf kak, gak sengaja" ucap Melody terkekeh sambil menggaruk kepala belakangnya mengikuti langkah Ve dari belakang.

***

Ve tengah bersiap untuk pergi ke kantornya setelah cuti 2 minggu untuk mengurusi pemakaman kedua orang tuanya dan mengurus adik-adiknya.

Saat ini mereka sedang sarapan bersama seperti biasa mereka lakukan.

"kakak gak gapapa kerja hari ini?" ucap Melody khawatir.

"gapapa mel" ucap Ve tersenyum sambil melanjutkan makannya.

"nanti kalo orang-orang itu muncul lagi gimana kak, aku takut" ucap Melody.

Ve pun menggenggam tangan Melody "mel bunuh rasa takutmu menjadi keberanian demi keluarga kita, emang kamu kira kakak gak takut? Kakak sangat takut mel, tapi demi keluarga kita, kita harus berani, kalo bukan kita, siapa lagi?" ucap Ve lalu tersenyum.

"ta..tapi kalo mereka nyerang kita lagi disaat kakak gak ada gimana kak huhu" ucap Melody memeluk Ve sambil menangis.

"mel tenanglah, mereka gak bisa nemuin rumah kita yang sekarang. Udah ya jangan nangis, malu tuh sama dedek di liatin hihi" ucap Ve melepas pelukannya lalu teratawa kecil.

Melody menatap sang adik yang sedang memakan sarapannya dengan tenang. Tiba-tiba saja Nabilah menghentikan makannya lalu menangis.

"loh dedek kenapa, kok nangis?" ucap Melody memeluk Nabilah dari samping.

"hiks hiks dedek kangen bunda, biasanya bunda nyuapin dedek huhu" ucap Nabilah terisak di pelukan Melody.

"ssstttt.. cepcepcep kakak juga kangen bunda dek, tapi bunda udah tenang di sana dek sama ayah. Kalo dedek mau disuapin sama kak Mel aja ya, mau ya?" ucap Melody tersenyum mengusap air mata Nabilah.

Nabilah mengangguk dan melody mulai menyuapi Nabilah dengan telaten dan penuh kasih sayang lalu Ve pamit untuk berangkat ke kantor.

***

SREEENGGG

Sebuah pedang tajam nyaris mengenai leher gadis ini, untung gadis ini bisa menghindari serangan dari lawannya.

"hahah kamu sudah pintar mengelak ternyata. Veranda." Ucap pria itu tertawa di balik jubah hitamnya yang tadi melayangkan pedangnya kepada gadis itu yang bernama Veranda.

"aku gak sebodoh yang kamu kira, bajingan!" ucap Veranda berlari ke arah pria itu dengan pisau di tangannya.

KYAAAAAA

SREEEENNGG

Ve melayangkan pisaunya ke arah pinggul pria itu, pisau itu berhasil memberikan goresan di pinggang pria itu saat pria tersebut akan mengelak.

"hahah sudah bisa bertarung juga kau rupanya, Veranda Tanumihardja. Terima ini!" ucap pria berjubah hitam itu berlari ke arah Ve.

Ve pun sudah memasang kuda-kuda akan melawan serangan dari pria itu.

"tak kan ku biarkan kau mengambil keluarga ku lagi. Kyaaaaa" ucap Ve juga berlari ke arah pria itu.

SREENGG

SREENGG

"aaakkk.. hah hah hah" keduanya pun terhempas jauh ke belakang akibat serangan mereka yang mereka berikan.

Pria itu hanya tertawa dari kejauhan seakan meremehkan kemampuan Ve. Ve kembali berlari ke arah pria itu.

"tak kan ku maaf kan kau, kyaaaa!!"

SREEENNGGG

BUGH

.

.

.

.

Tbc

Hahaha prolog dulu kali ya, pemanasan hahah.

Author keluar dari zona nyamannya guys, mencoba membuat cerita action, semoga berhasil ya.

Mohon bantuannya dengan nge vote dan komen dari cerita ini hehe ^^

Arigatou gozaimasu ^^

The Dark Umbrella (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang