PART 3

1.5K 71 5
                                    

Shania sedang duduk bersantai di ruang tengah sambil memainkan handphone miliknya, bersamaan dengan anak bungsunya yang sedang bermain di lantai. Karena hari ini weekend jadi seluruh keluarga Tanumihardja berkumpul di rumah yang terbilang megah ini.

"waahh temen bunda ada yang lahiran nih, waahh" gumam Shania sambil memainkan handphonenya.

"siapa bund?" Tanya Nabilah sambil menyisirkan rambut boneka barbienya.

"temen bunda dek, tante Frieska, dia udah lahiran kemarin. Liat deh dek, anaknya lucu tau" ucap Shania sambil memperlihatkan foto bayi yang ada di handphonenya kepada Nabilah.

Nabilah langsung berdiri menghampiri bundanya "ih iya, dedek mau liat bund, ayo pergi bund" ucap Nabilah bersemangat sambil lompat-lompat.

"nanti sore aja, sekarang panas, bunda mager" ucap Shania kembali memainkan handphonenya.

"aahh bunda sekarang aja, ayo bunda" rengek Nabilah menarik-narik tangan Shania.

"nanti dedek,sekarang panas, liat tuh keluar, panas banget" ucap Shania tetap fokus pada handphonenya.

"kan nanti naik mobil, gak kepanasan, ayo bunda" ucap Nabilah masih merengek menarik-narik tangan Shania.

Datanglah Bobby dari kamarnya langsung menghampiri Shania dan Nabilah di ruang tengah.

"ada apa nih? Dedek kenapa?" Tanya Bobby sudah duduk di samping Shania.

"ini temen aku, si Frieska kemarin lahiran, terus foto bayinya aku tunjukkin ke dedek, eh dia minta kesana sekarang, kan panas banget, akunya mager" ucap Shania panjang.

"Frieska yang mana deh bund?" ucap Bobby mengkerutkan dahinya.

"itu loh yang suaminya temen kuliah ayah dulu sih Farish, masa lupa" ucap Shania.

"oh.. oh.. yang itu.. aah iya inget heheh" ucap Bobby nyengir kuda.

Shania memutar bola matanya malas melihat sifat pelupa suaminya gak berubah-berubah padahal belum numbuh uban di rambutnya lalu ia kembali memainkan handphonenya.

"bunda ayo bunda, ketemu dedek bayi" ucap Nabilah masih merengek.

Shania menghela napas panjang "hhh.. dedek bobo siang yuk, bunda ngantuk nih hoooaaammm" ucap Shania pura-pura menguap agar Nabilah mau tidur siang.

"gak mau, gak mau, mau ketemu dedek bayi huhu" Nabilah menghentak-hentakkan kakinya di lantai kemudian menangis saat Shania beranjak pergi ke kamarnya.

Shania mengabaikan tangisan Nabilah di ruang tengah ia pun langsung masuk ke kamarnya tidak menutup pintu, soalnya pasti Nabilah akan masuk ke kamarnya dan menangis.

Bobby hanya tertawa melihat Nabilah di abaikan sama Shania kemudian Bobby mengganti channel tv. Nabilah langsung lari ke kamar Shania yang disana Shania sudah merebahkan tubuhnya di kasur dengan posisi menyamping.

Nabilah langsung naik ke atas kasur menggoyang-goyangkan tubuh Shania.

"bunda, ayo pergi bunda huhu" rengek Nabilah sambil menangis.

"nanti sore aja sayang, bunda ngantuk, sekarang dedek bobo yuk sama bunda... sini" ucap Shania langsung merebahkan tubuh Nabilah di sampingnya.

"dedek mau ketemu dedek bayi bunda huhu" ucap Nabilah menangis tersedu-sedu.

"ulululu... kasian anak bunda, cepcepcep nanti sore ya sayang" ucap Shania memeluk Nabilah yang masih menangis sambil mengelus rambut kepalanya.

Tak lama kemudian Nabilah tertidur di dekapan Shania (dasar bocah cepet banget tidurnya). Kemudian Veranda turun ke bawah langsung ke dapur mengambil air putih.

The Dark Umbrella (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang