PART 12

999 65 1
                                    

Sesampainya mereka di rumah sudah di sambut dengan tangisan Nabilah dalam gendongan Boby, Shania pun langsung mengambil alih menggendong Nabilah.

"kenapa dedek yah?" Tanya Shania sambil menimang Nabilah.

"gak tau, bangun tidur langsung nangis" ucap Boby "kalian abis dari mana?" lanjutnya sambil menyalakan tv.

"abis dari rumah mamah Viny " jawab Melody duduk di samping Boby.

Boby pun memperhatikan lekuk tubuh Melody dari atas hingga bawah sambil mengkerutkan dahinya.

"kayaknya ada yang aneh deh sama kamu mel" ucap Boby menaruh jari telunjuknya di dagu sambil terus memperhatikan Melody.

"a..a..aneh gimana yah?" ucap Melody tergagap dan mulai berkeringat dingin.

"gak tau, tapi ada yang aneh aja dari kamu.. tapi ah sudahlah mungkin perasaan ayah aja hehe" ucap Boby sambil mengacak rambut Melody dan Melody pun hanya terseyum hambar.

Melody pun menatap Shania dalam-dalam, seakan mengerti dengan tatapan Melody, Shania hanya mengangguk sambil tersenyum.

"um, ayah" panggil Melody pelan namun, masih bisa terdengar oleh Boby.

"heemm"

"aku mau ngomong sesuatu sama ayah" ucap Melody sambil memainkan jarinya di bawah.

Boby pun menoleh ke Melody lalu mengusap kepala Melody "ngomong apa? kyknya serius banget"

"tapi ayah janji gak akan marah sama Melody apapun yang Melody katakan sama ayah?" ucap Melody menatap mata Boby.

"iya sayang, ayah janji.. apa sih? Bikin penasaran aja deh kamu" ucap Boby tersenyum.

Tiba-tiba Ve datang langsung duduk di sofa ruang tengah dan ikut menimbrung dalam pembicaraan mereka.

"ada apa nih? Serius bgt" ucap Ve.

Melody hanya tersenyum melihat Ve lalu ia kembali menghadap ke Boby ingin melannjutkan pembicaraannya.

"sebenarnya Melody mau ngomong ini udah lama tapi Melody belum punya keberanian, Melody takut ayah sama bunda akan marah" ucap Melody terhenti dan menarik napas panjang.

"langsung aja sih mel, pake bertele-tele lama" ucap Ve memutar bola matanya malas.

"iya nih, bikin penasaran aja" sambar Boby.

"hhh iya iya.. Melody hamil yah" ucap Melody menundukkan kepalanya.

"APA???" teriak Boby membelalakan matanya bersiap-siap ingin menampar Melody namun, dengan cepat tangannya di tahan oleh Shania sambil menggelengkan kepalanya.

Boby pun mengusap wajahnya kasar dan menghela napas panjang "sama siapa?!" ucap Boby meninggikan suaranya.

"sama Lidyo yah" jawab Melody.

Boby menghela napas kasarnya lagi "udah berapa bulan?"

"6 minggu yah"

Lagi lagi dan lagi Boby menghela napasnya berusaha tidak emosi "yasudah gapapa, jaga kandungan kamu ya. Akhirnya ayah punya cucu" ucap Boby tersenyum sambil mengusap perut Melody.

Melody memeluk Boby "makasih yah dan maaf Melody udah ngecewain ayah dengan berita ini, maafin Melody gk bisa jaga diri Melody" ucap Melody sambil menangis.

"gapapa sayang" sambil mengusap punggung Melody lalu melepaskan pelukannya, mengusap air mata Melody "tapi Lidyo sebelumnya tau kamu hamil?" lanjutnya.

"tau yah, sebenarnya Lidyo mau tanggung jawab, dia bener-bener mau nikahin aku (menunjukkan cincin yg ia pakai) ini cincin dari dia buat ngelamar aku" ucap Melody sambil memandang miris ke arah cincin itu.

The Dark Umbrella (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang