PART 14

1K 73 12
                                    

Satu minggu setelah meninggalnya Boby, banyak perubahan yang terjadi di dalam rumah ini. Misalnya, Nabilah jadi jutek, bandel, gak nurut lagi apalagi sama Shania ia terus menghindari Shania terus menerus walaupun Shania terus memperhatikan Nabilah dalam hal sekecil apapun.

Ini contoh dari perubahan yang di alami Nabilah. Saat ini mereka sedang sarapan bersama sebelum melakukan aktifitasnya. Baru makan beberapa suap Nabilah sudah bersiap ingin meninggalkan meja makan.

"makanan kamu belum abis dek" ucap Shania sambil memperhatikan gerak gerik Nabilah yang sedang membereskan seragam sekolahnya dan juga tasnya.

"kenyang" jawab Nabilah singkat tanpa menoleh ke Shania.

Saat ingin beranjak pergi Ve menahan tangan Nabilah, membuat Nabilah mendelik tajam ke arah Ve.

"duduk" ucap Ve datar tanpa melihat ke Nabilah.

"lepasin! Apaan sih orang mau ke sekolah" ucap Nabilah ketus sambil menarik tangannya agar terlepas namun, cengkraman tangan Ve cukup kuat.

"duduk kk bilang!" ucap Ve menaikkan suaranya satu oktav, seakan sudah kebal dengan bentakan dari kakaknya justru Nabilah juga meninggikan suaranya.

"lepasin aku bilang!!" ucap Nabilah membentak Ve sambil membanting tangan Ve lalu pergi meninggalkan mereka semua di meja makan.

Ve ingin mengejar tapi Shania sudah menahannya agar membiarkan Nabilah pergi ke sekolahnya atau entah kemana sesuka hatinya.

"mau sampe kapan kayak gini bund?" Tanya Ve sudah mulai emosi.

"udah biarin kak, biarin bunda yang akan bicara sama dia" ucap Shania sambil tersenyum.

Ve menghela napas kasarnya "percuma bunda bicara sama dia, masuk kuping kanan keluar kuping kanan bund.. dia sudah keterlaluan" ucap Ve berusaha menahan emosinya agar tidak keluar.

"bagaimana pun juga perubahan sikap dedek ini gara-gara bunda" lirih Shania menundukkan kepalanya.

Melody yang sedari tadi hanya mendengar pertengkaran kecil yang sudah sering terjadi ini mulai membuka suaranya "ini bukan salah bunda. Dedek seperti ini bukan salah bunda" ucap Melody memeluk Shania dari samping.

Ve menghela napas kasarnya yang kedua kalinya lalu beranjak dari duduknya " Ve berangkat dulu" sambil mencium punggung tangan Shania lalu pergi meninggalkan rumah menggunakan mobil miliknya.

Setelah kejadian tadi kini Shania masuk ke dalam kamarnya entah apa yang ia lakukan di dalam kamarnya, melihat Shania seperti itu membuat Melody iba lalu ia menghampiri Shania yang di kamarnya.

"bund, aku boleh masuk?"

"masuk aja mel"

Lalu Melody masuk ke dalam kamar Shania, terlihat Shania sedang duduk di kasur sambil memandang foto dirinya bersama keluarganya 3 tahun yang lalu.

"bunda gapapa?" Tanya Melody sudah duduk di samping Shania.

"bunda gapapa kok, cuma kangen ayah" ucap Shania tersenyum lalu kembali menatap foto tersebut.

"bunda, maafin sikap dek Ayu yang tadi ya. Dia kayak gitu mungkin belum bisa nerima kenyataan, dia masih terlalu kecil untuk menerima ini semua" ucap Melody memeluk Shania dari samping.

"bunda fine mel, it's okey" ucap Shania tersenyum sambil mengelus rambut samping Melody. Lalu keduanya saling melempar senyum dan saling bercerita mengingat kenangan mereka bersama Boby.

.

.

.

Siang harinya saat ini Shania sedang asik menonton tv di ruang tengah tiba-tiba hp nya berdering dengan segera Shania mengangkatnya.

The Dark Umbrella (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang