Sampailah jenazah Lidyo di rumah bersama Melody yang matanya sudah sembab dan penampilannya sudah aur-auran. keluarga Lidyo pun langsung menghampiri mobil ambulance itu yang akan menurunkan jenazah Lidyo.
"astagfirullah Lidyo!!" teriak mamah Lidyo saat melihat jenazah anaknya kemudian menangis.
"kakak!!" teriak Lidya adik dari Lidyo sambil menanngis.
Melody yang melihat itu kembali menangis terisak kemudian jenazah Lidyo segera di bawa ke dalam rumah dan sudah banyak tetangga-tetangga yang mendatangi rumah Lidyo.
Sampainya di dalam Lidyo langsung di evakuasi dan kedua orang tua Lidyo hanya bisa menangis sejadi-jadinya melihat putra kebanggannya pulang sudah tidak bernyawa.
Melody memberanikan diri mendekati mamahnya Lidyo yang berada di pelukan papahnya Lidyo.
'"tante.." panggil Melody menundukkan kepalanya dan mamahnya Lidyo pun langsung menengok ke Melody dan memeluknya.
"maafin Melody tante hiks" tangisnya dalam pelukan mamahnya Lidyo.
"sssttt.... Sudah mel, udah terjadi, tante emang gak tau kejadiannya seperti apa tapi tante yakin ini bukan salah kamu dan juga bukan salah Lidyo" ucap mamah Melody mengelus punggung Melody.
"gak tante ini salah Melody, gara-gara Lidyo mau nyelamatin Melody dari penjahat" ucap Melody menatap mata mamahnya Lidyo.
"udah mel, kamu tetep gak salah"
"tante gak akan marah kan sama Melody? Gak benci Melody kan?" Tanya Melody menundukkan kepalanya.
Mengusap kepala Melody "mel awalnya emang tante marah banget. Siapa sih yang gak marah kalo liat anaknya pulang dengan keadaan tidak bernyawa. Tapi tante teringat dengan kata-kata Lidyo tadi siang sebelum jalan sama kamu"
"... katanya apapun yang terjadi nanti sama kamu dan dia jangan pernah tante membenci kamu mel, maka dari itu tante gak bisa marah sama kamu, karna tante tau pasti nanti Lidyo marah banget sama tante kalau sampai tante marah sama kamu" ucap mamah Lidyo panjang lebar sambil menatap jenazah anaknya yang sudah tertutup kain kafan.
"makasih ya tante" ucap Melody memeluk mamahnya Lidyo.
"panggil mamah aja ya, karna kamu udah tante anggep seperti menantu tante" ucapnya tersenyum.
"eh?" Melody kaget dengan ucapan dari mamahnya Lidyo.
Lalu mamahnya Lidyo mengambil kotak berwarna merah yang berada di depan jenazah Lidyo lalu membukanya.
"ini cincin dari Lidyo untuk kamu, katanya setelah ia lulus akan melamar kamu" ucap mamah Lidyo lesu sambil menatap jenazah anaknya lalu memakaikannya di jari lentik Melody.
"sekarang dan sampai kapan pun kamu tetap menantu tante Melody" ucapnya lalu memeluk Melody dan di balas erat oleh Melody.
Setelah itu datanglah keluarga Melody yang sebelumnya sudah Melody hubungi.
"Mel" panggil Shania dari ambang pintu rumah Lidyo.
Seketika Melody melepaskan pelukannya dan langsung berlari memeluk bundanya.
"bunda hiks hiks"
"kamu yang sabar ya nak, yang tabah, ternyata allah lebih sayang sama Lidyo" ucap Shania sambil mengelus punggung Melody lalu Melody melepas pelukannya dan beralih memeluk sang ayah.
"ayah hiks hiks"
"sabar ya sayang, maafin ayah, ayah sudah tau semuanya. Kamu yang sabar ya" ucap Boby mengelus punggung Melody.
Lalu kedua orang tua Melody menghampiri kedua orang tua Lidyo guna mengucapkan berbela sungkawa atas kepergian putranya sekaligus calon menantunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Umbrella (END)
Fantasybagaimana sebuah keluarga yang begitu harmonis, bahagia, tetapi di balik itu semua mereka mempunyai musuh yang menyeramkan dan juga kuat dari mereka semua? apakah kebahagiaan mereka akan hilang? atau mereka akan menderita? baca ceritanya hanya disin...