PART 16

973 61 6
                                        

Siang hari di kediaman keluarga Alm. Boby Chaesar Tanumihardja. Shania sedang memabaca majalah fashion di ruang keluarga seorang diri, Veranda yang masih bekerja di perusahannya belum pulang karena ia akan pulang di malam hari, Melody sedang menidurkan putrinya di kamar sedangkan si bungsu sedang tertidur di kamarnya.

Jadi terbilang sepi lah suasana rumah ini seperti biasa selalu sepi, sedangkan para ART nya sedang sibuk melakukan pekerjaan rumah.

Melody berjalan menuruni anak tangga dengan pakaian rapih hendak ingin bepergian. Melody pun langsung menghampiri Shania yang sedang membaca majalah fashion itu.

“bund”panggil Melody berdiri di hadapan Shania.

“hhmm”

“aku mau ke supermarket sekalian ke pasar tradisional sebentar ya, ada yang harus aku beli”

Shania mendongakkan kepalaya menatap wajah putrinya “sendiri? Terus eve gimana?”

“sama siapa lagi? Emang aku selalu sendiri kan.. eve udah tidur kok, kalo dia bangun kasih aja ASIP yang ada di Freezer tapi di panasin dulu yaa, terus pakai botol yang ada sendok bayinya itu” Melody tersenyum

“ish dasar.. makanya cari tuh ayah dari eve sama kyla, biar gak sendiri terus haha.. iyaa mel bunda paham kok, kamu tuh ya bawelnya ckck” Shania menggelengkan kepalanya.

“ish bunda mah, itu terus deh.. hehe kan biar bunda tambah paham.. dah ah aku pergi dulu.. assalamualaikum”

“hahaha.. iya iya waalaikumsalam”

“KAK MEEEELL!!!”

Baru beberapa langkah dari ruang keluarga suara bak toa menggema di seluruh rumah, Melody yang sangat kenal dengan suara ini langsung memutar bola matanya malas.

“apa sih dek? Kk masih di rumah bukan di hutan jadi gak usah teriak-teriak ya” lalu Melody melanjutkan jalannya menuju pintu rumah.

“kak meeell!! Ikuuutttt” teriak Nabilah lagi berlarian dari lantai atas menuju ruang tamu dimana Melody berada hendak ingin membuka pintu.

“ish ya ampun dek.. bisa gak sih gak teriak-teriak sama gak lari-larian, nanti eve bangun”

“aku ikuutt” ucap Nabilah manja gelayutan di lengan Melody.

“ganti baju dulu sana, masa pake piyama gini”

“gak mau.. aku ikut” Melody menghela napas kasar

“uurrgghh.. ngeselin banget sih jadi anak.. iya iya”

Lalu Melody dan Nabilah keluar kamar menuju mobil Melody yang terparkir rapih di garasi rumahnya kemudian Melody segera melanjukan mobilnya menuju pasar tradisional.

***

“bulaaaatttt!!!” teriakan seorang wanita dari arah dapur menggema sampai keujung dunia karena terlalu kerasa suara teriakannya.

“buseett.. woi itu suara orang apa toa masjid nabawi.. buset dah” celetuk seseorang yang sedang menonton tv sambil menutup kedua telinganya dengan tangannya.

Namun, orang yang di panggil pun masih belum menyahuti panggilan itu sedang asik dengan layar gadgetnya di tangannya.

“bulaatt.. mana sih tuh anak” wanita itu pun langsung keluar dari persembunyiannya alias dapur dengan celemek masih terpasang di tangan kirinya memegang sepatula.

“Lubbock.. liat bulat tidak?” Tanya wanita itu kepada orang yang bernama Lubbock memang namanya.

“kga liat, liatnya segitiga hahah” jawab Lubbock dengan asal.

The Dark Umbrella (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang