PART 19

1K 62 13
                                    

di rumah yg terbilang megah bak istana ini, terlihat Veranda dan Melody tengah duduk di ruang keluarga menunggu kepulangan sang bunda dari kantornya namun, yg di tunggu pun belum kunjung menampakkan dirinya.

"kak.. bunda mana? kok blm sampe jg sih?" ucap Melody panik dan gelisah sambil mundar mandir seperti setrikaan.

"sabar Mel, mungkin ada halangan kali di jalan mkanya bunda lama" ucap Ve berusaha menenangkan sang adik yg terlihat gelisah.

"aku takut terjadi sesuatu sama bunda kak" ucap Melody menggigit kuku jarinya.

Ve menarik Melody ke dalam pelukannya "ssttt.. kita berdoa aja ya semoga bunda baik-baik aja, dan pulang dengan selamat" sambil mengelus punggung Melody.

Melody mendongakkan kepalanya "kak perasaan aku gk enak tentang bunda.. kak telpon bunda kak, udah sampe mana" lirih Melody menatap Ve sendu.

Ve pun menuruti ucapan Melody ia segera mengambil ponselnya yg berada di meja lalu mencari kontak nama 'bunda Shania' lalu menekan tombol call.

nomor yg anda tuju sedang tidak aktif,coba lah beberapa saat lagi

terdengar suara wanita dari seberang sana yg menjawab panggilan Ve, dgn cepat Ve mematikan sambungan telponnya.

"nomor bunda gak aktif" ucap Ve menatap layar ponselnya.

"aah.. tuh kan.. bundaaaa hiks" Melody mulai menangis perasaan nya saat ini semakin menjadi tentang bundanya. "trs gimana kak?"

"sekarang kamu tidur gih udah malam.. biar kk yg nungguin bunda pulang" ucap Ve mengelus pipi Melody yg sudah basah oleh air mata.

Melody menggeleng "aku mau nungguin bunda kak"

"udah malam melody, kmu harus istirahat, klo kamu sakit kasian Eve sama kyla"

akhirnya Melody menurut ia langsung berjalan lesu menuju kamarnya sambil menundukkan kepalanya.

***

di temukan sebuah mobil sedan hitam dengan nomor polisi B 1007 SHN masuk ke dalam jurang dengan kondisi mobil terbalik dan terbakar.. di dalamnya ada seorang pria dan wanita yg sudah hangus.

korban langsung di larikan kerumah sakit terdekat.

seperti itu berita pagi yg di siarkan di salah satu stasiun TV. Melody yg hendak berjalan menuju sofa tiba-tiba terhenti dan nampan berisi makanannya pun tiba-tiba terjatuh

praannggg

Melody terduduk di lantai sambil memperhatikan berita di televisi keluarganya ia langsung menutup mulutnya dengan kedua tgnnya tanpa sadar air matanya mulai menetes dengan perlahan.

"bun..daaa hiks" lirih Melody sambil nangis sesenggukan.

Ve yg mendengar keributan di bawah langsung berlari keluar kamar dan menghampiri Melody yg sudah nangis sesenggukan.

"mel kenapa mel?" ucap Ve memegang pundak melody.

"kak.. bunda kak" lirih Melody langsung memeluk Ve.

"kenapa sama bunda mel? ngmng sama kakak" ucap Ve khawatir dan panik.

belum sempat melody menjawab terdengar suara bel rumah mereka dari luar. keduanya langsung saling menatap dan Ve segera membukakan pintu.

ceklek

"selamat siang.. apa benar ini kediaman ibu Shania Junianatha?" ucap seorang polisi kepada Ve dengan ramah.

"i..iyaa betul, saya anaknya.. ada apa ya pak?" ucap Ve gugup dan gemetaran.

"saya menemukan ini di lokasi kejadian kecelakaan yg menimpa ibu Shania dan supir pribadinya.. apakah benar ini milik ibu Shania?" ucap polisi itu memberikan sebuah jam tangan yg sangat Ve kenal.

The Dark Umbrella (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang