PART 6

1.1K 59 0
                                    


Di pagi yang amat cerah, di barengi suara merdu nyanyian burung-burung kecil yang indah berterbangan di langit luas sana. Keluarga Tanumihardja kini sedang bersantap sarapan bersama di meja makan, di selingi canda tawa mereka di sebabkan oleh keluguan si kecil yang terus menerus ngebawel tiada henti.

Ve pun beranjak dari duduknya saat sudah selesai menghabiskan makanannya. Mengitari meja makan untuk menghampiri kedua orang tuanya yang duduk di seberang tempat ia duduk.

"Ve berangkat dulu ya?" ucap Ve sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"hati-hati Ve" ucap Shania tersenyum.

"eh kak.. duit buat aku mana?" ucap Melody menadahkan tangannya ke arah Ve.

Shania mengkerutkan dahinya mendengar percakapan kedua putrinya.

"oh iya lupa (merogoh tas) nih" ucap Ve memberikan selembar uang lima puluh ribu ke Melody.

"lah kok cuma segini? Mana cukup kak. Kak Ve jangan main-main deh" bantah Melody tidak terima di kasih jumlah uang yang sedikit.

"udah itu cukup. Kuliah di anter-jemput juga." Kata Ve.

"gak cukup kak ih" ucap Melody.

"cukup mel. Hemat." Ucap Ve.

"kalo ini mah bukan hemat tapi pelit" ucap Melody berdecak sebal.

"kok uang Melody di jatah sama kamu kak?" Tanya Shania akhirnya berbicara, sejak tadi ia hanya menjadi pendengar yang baik.

"biar dia gak ngayap ampe malam bund. Bunda gak capek marahin Melody terus" ucap Ve melirik ke Melody.

"oh iya juga sih.. bagus deh kalo gitu" ucap Shania tersenyum lebar.

"iihh bunda kok malah setuju sama kak Ve.. bunda nyebelin nih" ucap Melody cemberut.

"belajar hemat mel. Kamu kan boros banget" ucap Shania.

"iya loh kamu boros mel, setiap bulan tagihan kartu kredit ayah meningkat tiada henti, kamu belanja terus. Bagus Ve pertahankan ini hihi" ucap Boby juga setuju.

"kok ayah setuju juga sih.. sebel ah" ucap Melody melipat kedua tangannya di dada.

"terus Melody naik apa ke kampusnya?" Tanya Shania menoleh ke Ve.

"di anter-jemput sama mang Diman nanti Ve yang ngomong sama dia, abis anterian ayah dia anterin Melody dulu dan Ve juga udah liat jadwal kuliah Melody hari ini"

"hari ini dia ada dua matkul. Pertama di jam Sembilan pagi sampai jam duabelas terus yang kedua di jam dua siang sampe jam empat, nanti mang Diman jemput Melody jam empat di kampusnya" ucap Ve panjang lebar menjelaskan kegiatan Melody hari ini.

"hari ini aku ada rapat ospek kak, kan masih ospek tiga hari" bantah Melody.

"iyaa, pokonya jam empat mang Diman jemput kamu, kamu harus udah pulang, apapun alasanya, nanti kakak akan terus nelpon mang Diman sama bunda" ucap Ve

"kak ih ini mah penyikasaan namanya. Tanpa ATM, tanpa kendaraan, tanpa kartu kredit. Aahh nyebelin" ucap Melody mengacak-ngacak rambutnya sendiri frustasi.

"bodo amat, siapa suruh melakukan kesalahan. dah ah Ve mau berangkat dulu. Assalamualaikum" ucap Ve pergi meninggalkan rumah menuju kantornya menggunakan mobil miliknya.

Melody hanya berdecak sebal dengan apa yang di berikan kakaknya, ia hanya menatap uang itu dengan lesu.

"hahaha udah sabar, pasti ini gak lama kok" ucap Shania tersenyum lebar.

The Dark Umbrella (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang