PART 15

1.5K 66 19
                                    

23 maret

Tepatnya tengah malam dimana semua orang sedang bermimpi indah tapi tidak dengan wanita ini ia terlihat begitu gelisah menahan sakitnya yang teramat di perut buncitnya.

“bundaaaaa” teriak Melody dari dalam kamarnya memekik seisi rumah.

Shania yang mendengar teriakan Melody langsung segera menghampiri Melody di kamarnya di lantai dua rumah ini.
“kenapa mel?” ucap Shania panik melihat Melody sudah menangis menahan sakit.

“perut aku sakit bundaaa.. aaakkkkkk.. bundaaaa… eeeeekkk” teriak Melody sambil mencengkram erat sprai kasurnya sambil terus ngeden-ngeden seperti ingin melahirkan.

“ya ampun mel, kamu kontraksi ya? Yuk yuk kita kerumah sakit… mang diman!!” teriak Shania memanggil mang diman sambil membopoh Melody yang kesakitan.

Tak lama mang diman datang dengan tergesa-gesa “ada apa bu?.. ya ampun non Melody mau melahirkan ya? Kita bawa kerumah sakit aja bu” ucap mang Diman membantu Shania membopoh Melody menuruni anak tangga.

“aaakkkk…. Bundaaa…. Sakiiiitttt” erang Melody kesakitan sambil menjambak rambut mang Diman.

“adududuhh non jangan jambak rambut saya.. adduuuhh non.. sakit”  ucap mang Diman kepalanya sudah mendangak ke belakang akibat di tarik Melody sambil berjalan perlahan menuju mobil.

Setelah sampai di mobil mang Diman langsung membawa Melody ke rumah sakit bersalin terdekat

.
.
.
.

“aaakkk… bundaaaaa…. Eeeekkkkk… hah hah hah.. aaakkkkk “

“ayo bu, sedikit lagi bu, ayo bu yang kuat bu”

“aaakkkk… bundaaaaa… aaaakkkk”

Oe oe oe oe

Melody langsung terkulai lemas tapi perjuangannya tak sampai disitu baru satu bayi yang keluar masih ada satu lagi di dalam.

“ayo bu, satu lagi.. tarik napas panjang (Melody menurut) ayo ngeden bu”

“aaakkk… eeeekkkkk…. Buunndaaaaa…..”

Oe oe oe

Tepat jam 00:00 Melody melahirkan anaknya tepat di hari ulang tahunnya yang bertanggal 24 maret, ia pun langsung terkulai lemas selemas-lemasnya lebih lemas pada saat pertama kali orgasme.

Bayinya pun langsung di bersihkan oleh suster pendamping kemudian Melody langsung di pindahkan ke ruang inap setelah sebelumnya sudah bersih-bersih terlebih dahulu.

“selamat ya sayang dan happy birthday “ ucap Shania mencium kening Melody yang terkulai lemas di kasur pasien.

“hehe iya bunda, makasih” lirih Melody pelan hampir berbisik tapi masih bisa di dengar oleh Shania.

Tiba-tiba pintu kamar Melody terbuka secara mendadak menampakkan seseorang setengah berlari masuk ke dalam sambil tergesah gesah.

“kak Ve”

“Ve” Ucap Shania dan Melody barengan saat melihat orang yang datang itu adalah Veranda kakak pertamanya.

“kakak ngapain lari-lari?” Tanya Melody heran mengangkat kepalanya setengah.

“iyaa, kamu kenapa sih kak?” tambah Shania mengkerutkan dahinya.

“hehe gapapa.. biar drama aja gitu, panik liat Melody mau lahiran” nyengir Veranda langsung menghampiri Melody dan Shania.

Gubrak!!

Melody memutar bola matanya malas sedangkan Shania membuang pandangannya ke arah lain, jengah terhadap kelakuan Ve yang menurutnya sangat amat lebay.

The Dark Umbrella (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang