13. tiga belas

1.5K 154 8
                                    

WARNING TYPO DIMANA-MANA
AUTHOR MALES REVISI
.
.
.
.
.
.
.
YAUDAH LANJUT AJA
HAPPY READING
.
.
.
.

Sehun pov

Saat ini gue lagi di rumah. Sekarang jam 18.00. Gue barusan pulang sekolah, karena gue tadi ekskul basket. Akhirnya gue pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan gue yang sangat bau ditambah lengket karena keringat.

Setelah mandi, gue langsung merebahkan badan gue ke tempat tidur yang sangat nyaman. Saat gue mau memejamkan mata, tiba-tiba hp gue bunyi. Gue kesel sama orang yang sudah menggangu tidur gue. Lihat aja kalau nggak penting awas aja.

Dan saat gue lihat di hp gue, dan seketika jantung gue serasa berdetak lebih cepat saat melihat siapa yang Line gue. Iya benar! Yang ngirim gue Line tadi adalah Yuki.

'Tapi kenapa jantung gue berdetak lebih cepat? Apa gue suka sama Yuki? Eh Sehun lo harus buang jauh-jauh perasaan lo itu. Inget, Yuki itu pacar Al, sahabat lo sendiri. Masa lo mau nusuk sahabat lo sendiri sih' omong batin gue.

Seketika gue inget Line dari Yuki. Dan gue pun langsung membuka Line.

Yuki: Al besok lo nggak ada acara kan? Gue mau ajak lo nyelesain masalahnya Abel. Lo mau kan?

Gue pun langsung menjawab Line dari Yuki.

Sehun: iya gapapa kok. Lagian gue juga besok nggak ada acara. Jadi gue mau. Kita ketemuan dimana? Jam berapa?

Nggak menunggu waktu lama, akhirnya Yuki membalas Line dari gue.

Yuki: besok kita ketemuan di taman deket sekolah aja nggak usah di rumah gue, jam 16.00.

Sehun: ok. Sampai ketemu besok di taman.

Yuki: ya, makasih karna lo udah bantu gue buat nyelesaiin masalahnya Abel.

Sehun: santai aja kali, yaudah bye.

Setelah jawaban dari gue, tidak ada balasan dari Yuki.

Hingga akhirnya gue memutuskan untuk tidur. Dan besoknya gue harus ketemu sama Yuki.

¤¤¤¤¤

Author pov

Sinar matahari mulai masuk dari cela-cela jendela, membuat penghuni kamar itu terbangun dari tidurnya yang tak lain adalah Sehun.

Saat ini Sehun tengah mengumpulkan nyawanya yang belum terkumpul setelah bangun tidur. Sehun sudah lama tidur. Sampai-sampai nggak kerasa udah sore aja. Setelah itu, Sehun segera mandi karena ia ingat bahwa hari ini dia ada janji sama Yuki.

❄❄❄❄

Saat ini Yuki sudah berada di sebuah taman yang dimana dia dan Sehun akan ketemuan. Saat Yuki tengah duduk di salah satu bangku taman, tiba-tiba ada sebuah tangan yang memegang bahunya. Membuat Yuki kaget dan segera membalikkan badan untuk menatap pemilik tangan yang mengagetkannya.

"Yuki." Kata orang itu yang tak lain adalah Sehun.

"Eh lo Hun, lo buat gue kaget aja." Kata Yuki.

"Hehe maaf." Ucap sehun sambil melihatkan deretan gigi putihnya.

"Yaudah gak papa. Kita langsung aja pada topik pembicaraan kita. Gue sebenernya ngajak lo kesini buat minta bantuan lo." Kata Yuki panjang lebar.

"Iya gue tau. Gue harus bantu apa nih?" Tanya Sehun.

"Gue sebenernya curiga pada satu orang, tapi gue gak boleh asal tuduh. Jadi gue minta bantuan lo buat menyelidiki orang itu." Jelas Yuki.

"Iya, tapi siapa?" Tanya Sehun kepo.

"Nanti aja gue kasih tau, yang penting sekarang lo harus mau bantu gue." Kata Yuki.

"Ya gue bantu lo selagi gue bisa." Kata Sehun. 'Karena gue sayang sama lo Yuki, mulai gue pertama kali lihat lo. Tapi gue keduluan sama Al, jadi gue cuma bisa ngungkapin perasaan gue lewat perlakuan gue ke lo aja. Semoga lo bisa ngerasain apa yang gue rasa.' Sambung Sehun di dalam hatinya.

"Makasih ya Hun, emang lo temen gue yang ngertiin gue." Kata Yuki sambil meluk Sehun.

Melihat perlakuan Yuki ke Sehun, tubuh Sehun mulai menegang karena perlakuan Yuki. Tanpa buang waktu Sehun juga membalas pelukan Yuki. Sehun tidak akan melupakan hari ini. Sehun rasa hari ini adalah hari terbahagia bagi Sehun.

'Apa lo cuma anggap gue temen? Tapi gue udah terlanjur jadiin lo ratu di hati gue. Cuma lo yang ada di hati gue Yuki. Lo adalah cewek yang gue sayang setelah mama gue. Tapi gue harus sadar kalau lo itu punya Al, sahabat gue sendiri. Gue nggak mau jadi sahabat yang nusuk sahabatnya sendiri. Tapi gue juga nggak bisa bohongin perasaan gue sendiri' kata Sehun dalam hatinya.

Setelah lama berpelukan, Yuki pun sadar apa yang telah dia lakukan, sehingga Yuki segera melepas pelukannya bersama Sehun.

"Eh, maaf Hun gue kelepasan, sangking bahagianya." Kata Yuki yang canggung.

"Nggap papa, lagian gue nggak keberatan kok kalau lo peluk gue. Sini peluk lagi..." kata Sehun dan juga merentangkan tangannya untuk memeluk Yuki.

"Apaan sih Hun." Ucap Yuki yang memukul tangan Sehun.

"Gak mau dipeluk nih..., yaudah mendingan kita makan, lo belum makan kan?" Kata Sehun.

"Iya juga, gue belum makan. Yaudah yuk." Ajak Yuki.

"Kita naik mobil gue aja." Kata sehun.

"Terserah lo aja, gue mah ngikut aja." Jawab Yuki.

Setelah itu mereka naik mobil Sehun. Saat di mobil, Yuki pikir suasananya akan awkward. Tapi ternyata apa yang dikira Yuki salah, malahan di mobil Sehun selalu menceritakan lelucon yang bagi Yuki sama sekali nggak lucu. Tapi entah kenapa Yuki ketawa. Sampai-sampai nggak kerasa mereka sudah sampai disebuah mall.

"Ayo kita turun, udah sampai nih." Kata Sehun.

Yuki pun segera turun. Saat setelah turun, tiba-tiba tangan Sehun merangkul bahu kecil Yuki yang membuat Yuki kaget.

"Kenapa? kan nggak papa dong sahabatnya ngrangkul sahabatnya sendiri?" Kata Sehun yang melihat wajah kaget Yuki.

"Eh, iya nggak papa kok." Kata Yuki.

Setelah itu Yuki dan Sehun langsung memasuki mall itu tanpa melepaskan tangan Sehun dari bahu Yuki. Membuat banyak sepasang mata yang melihat mereka. Ada yang iri, dan ada juga yang senang. Mungkin mereka mengira Sehun sama Yuki adalah sepasang kekasih. Sampai-sampai ada sepasang kakek-nenek yang melihat mereka.

"Kalian mengingatkan saya dimana masa saya SMA dulu." Kata kakek itu pada Sehun dan Yuki.

"Iya." Jawab Sehun.

"Yaudah saya sama istri saya mau pergi dulu. Semoga hubungan kalian sampai ke pernikahan." Ucap kakek itu yang langsung pergi.

"Apa kakek itu kira kita pacaran ya?" Tanya Yuki.

"Iya kali. Sudahlah mendingan kita langsung cari makan aja, aku udah laper nih." Ucap Sehun sambil memegang perutnya dengat tangannya yang satunya.

Tiba-tiba ada yang sedang memperhatikan mereka secara diam-diam dari tadi. Dan orang itu menarik sudut bibirnya menampilkan deretan gigi putih.

"Kena lo, mangkannya jangan nantangin gue cewe cupu." Kata orang itu.

🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥

Akhirnya update juga
Makin ga jelas aja nih cerita😔
Jangan lupa comment and vote ya..
Makasih.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sick For Love { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang