18. delapan belas

1.5K 145 5
                                    

Saat ini Maxime, mama papanya,dan Sehun tengah berdiri di depan pintu ruangannya Yuki dirawat. Maxime sudah menceritakan semuanya ke mama papanya, Al, dan Sehun. Bahwa kemungkinan Yuki akan mengalami kebutaan. Yuki sudah dipindahkan ke ruang rawat. Yuki masih belum sadarkan diri. Di dalam sudah ada Al. Saat ini Al tengah mengajak Yuki berbicara dan menggenggam tangan Yuki.

"Kamu nggak capek apa tidur terus? Aku yang lihat aja capek. Apa kamu marah sama aku? Sehingga kamu nggak mau bangun. Maafkan aku Yuki, aku nggak bisa menjagamu. Aku emang lelaki nggak berguna. Maafkan aku, kumohon bangun lah. Aku merindukanmu. Kita semua menyayangimu." Kata Al yang masih menggenggam tangan Yuki.

Setelah lama Al menggenggam tangan Yuki, tiba-tiba ada pergerakan dari tangan Yuki. Al pun merasakan, dan segera dia panggil dokter. Yuki merasa sulit sekali membuka matanya. Saat matanya terbuka dengan sempurna, ia merasa kepalanya sakit.

"Yuki." Ucap Al.

"Aku ada dimana?" Tanya Yuki.

"Kamu sekarang ada di rumah sakit, apa kamu butuh sesuatu?" Tanya Al.

Yuki hanya menggeleng. Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan mama papa Yuki, bang Maxime, Sehun, dan dokter.

"Yuki." Kata mama Yuki.

"Mama, apakah itu mama?" Jawab Yuki.

"Iya sayang ini mama." Ucap mama Yuki.

"Mama ada dimana?" Tanya Yuki.

"Mama ada disamping kiri kamu sayang." Jawab Yuki.

"Kenapa ruangan ini gelap sekali? Aku tidak bisa melihat apapun, hanya kegelapan saja. Apa rumah sakit saat ini lampu mati?" Tanya Yuki.

"Nggak sayang, disini sangat terang." Jawab mama Yuki dan langsung menangis.

"Kenapa aku tidak bisa melihat apapun?" Tanya Yuki.

"Kamu yang sabar ya sayang." Jawab mama Yuki.

"Kenapa dengan mataku ma? Aku tidak bisa melihat apapun?" Tanya Yuki.

"..." Tidak ada jawaban. Hanya terdengar isakan.

"Jawab Yuki ma! Yuki nggak buta kan?" Tanya Yuki.

"Maafin mama sayang." Jawab mama Yuki.

"Nggak mungkin aku buta! Aku nggak mau buta ma, aku ingin bisa melihat lagi." Kata Yuki yang sudah menangis.

"Kamu yang sabar sayang, kamu akan cepat dapetin pendonor mata buat kamu sayang." Jelas mama Yuki.

Sehun pov

Saat gue mendengar kabar bahwa Yuki sudah, aku merasa bahagia. Tapi saat gue melihat kondisi Yuki, kebahagiaan itu seketika berubah menjadi kesedihan. Yuki mengalami kebutaan. Gue nggak kuat melihat kondisi Yuki saat ini. Hingga tiba-tiba tulang belakang aku sakit. Aku berusaha menahan rasa sakit itu. Tapi rasa sakit itu semakin terasa, hingga akhirnya aku pergi dari ruangan Yuki.

-----**-----

Author pov

Saat ini Yuki masih termenung. Dia nggak mau diganggu oleh siapa pun, Yuki hanya ingin sendiri.

Mulai sekarang hari-harinya akan dihiasi hanya dengan kegelapan. Dulu Yuki sangat tidak suka kegelapan. Yuki sangat takut kegelapan. Yuki sangat benci dengan hidupnya saat ini.

--**--

Dilain sisi

Ada seseorang yang juga dirawat di rumah sakit yang sama dengan Yuki. Dia dari tadi melihat seorang cewek yang sedang melamun. Dia tahu bahwa saat ini cewek itu sedang sedih, dia akan berusaha membantu cewek itu agar bisa melihat dunia yang indah ini lagi. Meskipun matanya yang harus diberikan. Dia rela.

----*----

Saat ini Yuki tengah menjalankan operasi. Iya Yuki telah mendapatkan pendonor mata untuknya.

'Flashback on'

"Tuan selamat pasien telah mendapatkan pendonor yang cocok untuk Yuki." Kata dokter Indra yang selama ini merawat Yuki di rumah sakit.

"Benarkah? Siapa yang telah mendonorkan matanya untuk anakku?" Tanya papa Yuki.

"Maaf tuan. Untuk masalah ini, saya tidak bisa memberitahu. Karena si pendonor tidak mau identitasnya di omongkan. Maafkan saya tuan." Jawab dokter Indra.

"Kalau begitu nggak papa, lagian saya juga nggak memaksa. Ucapkan terima kasih saya buat dia. Saya akan membalasnya." Ucap papa Yuki.

"Akan saya sampaikan tuan. Kalau begitu operasi Yuki akan dilaksanakan 2 hari kedepan." Ucap dokter Indra.

"Baik dokter." Jawab papa Yuki.

Setelah itu, papa Yuki keluar dari ruangan dokter Indra. 

'Flashbak off'

Sudah 2 jam lamanya Yuki masuk ke dalam ruang operasi. Di sana cuma ada mama dan papanya Yuki. Mereka sangat cemas menunggu di depan ruangan operasi.

Hingga akhirnya, lampun operasi mati. Dan nggak lama dokter Indra keluar.

"Bagaimana operasinya dok?" Tanya papa Yuki.

"Alhamdulillah, operasinya berjalan dengan lancar." Jawab dokter Indra.

"Alhamdulillah.. Terus bagaimana keadaan Yuki sekara dok?" Tanya mama Yuki.

"Keadaan Yuki sekarang baik. Besok saya akan melepas perban mata Yuki." Ucap dokter Indra.

"Terima kasih dok." Kata papa Yuki.

"Iya, ini sudah menjadi tugas saya. Kalau begitu saya permisi dulu." Ucap dokter Indra yang langsung meninggalkan papa dan mama Yuki.

----***----***----***----

Saat ini sudah waktunya Yuki membuka perban matanya. Yuki sudah nggak sabar buat melihat indahnya dunia lagi.

Saat perban sudah terlepas, Yuki masih menyeimbangkan cahaya yang masuk. Penglihatannya masih kurang jelas.

"Jika penglihatanmu kurang jelas, pejamkan matamu lalu buka." Ucap dokter Indra.

Saat Yuki melakukan apa yang disuruh dokter Indra, dia sudah bisa melihat dengan jelas lagi. Tapi saat Yuki melihat matanya di cermin, dia merasa bahwa pernah melihat mata ini.

"Mama papa aku sudah bisa melihat lagi." Ucap Yuki.

"Iya sayang mama bahagia." Jawab mama Yuki.

"Papa juga bahagia." Jawab papa Yuki juga.

"Apa Yuki boleh tahu siapa yang telah mendonorkan matanya buat Yuki?" Tanya Yuki.

"Orang itu tidak mau kita semua tahu sayang." Jawab papa Yuki.

"Oh, sangat baik dan mulia sekali hati orang itu. Aku sangat berterima kasih padanya." Kata Yuki.

"Oh iya saya lupa. Ini ada titipan dari si pendonor buat kamu." Kata dokter Indra sambil memberikan kotak.

"Apa ini dok?" Tanya Yuki.

"Saya tidak tahu. Sebelum dia mendonorkan matanya, dia menitipkan kotak itu ke saya. Dia juga salah satu pasien saya." Kata dokter Indra.

"Makasih dok." Kata Yuki.

"Iya sama-sama, saya permisi dulu." Kata dokter Indra yang langsung meninggalkan ruangan inap Yuki.

Setelah dokter Indra pergi, mama papa Yuki juga keluar buat ambil obat Yuki. Saat ini Yuki tengah memikirkan, siapa yang telah mendonorkan mata untuknya. Yuki pun melihat kotak itu. Yuki penasaran dan langsung membuka. Didalamnya terdapat sepucuk surat dan rekaman video. Yuki pun segera membaca surat itu.

----------***----------***----------***----------

Akhirnya update juga
kira-kira siapa si pendonor?
Penasran?
Tunggu kenjutannya
Jangan lupa vote and comment ya
Thanks..
.
.
.
.
.
.
.

Sick For Love { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang