16. enam belas

1.4K 156 6
                                    

Saat ini Yuki tengah berada di kelasnya. Yuki mengambil sapu tangan yang ia temukan di taman lalu dari dalam tasnya. Yuki masih penasaran siapa yang membunuh Abel? Dan apa alasannya membunuh Abel? Yuki masih berfikir. Tanpa sepengetahuan Yuki, ternyata ada seseorang yang sedang memperhatikan Yuki.

"Ngapain dia bengong? Orang gila." Kata seseorang itu.

Saat orang itu ingin pergi, tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat apa yang ada di tangan Yuki.

"Apa gue nggak salah lihat. Benda yang dipegang Yuki saat ini adalah...." Ucap seseorang itu.

"Sapu tangan gue! Itu sapu tangan yang gue pakai buat bersihin mobil gue yang habis bunuh Abel. Gimana bisa ada di Yuki? Padahal sapu tangan itu udah gue buang. Gue harus ambil sapu tangan itu dari Yuki, sebelum semua tau bahwa gue yang telah bunuh Abel. " Jelas seseorang itu.

~~~~°°~~~~

Siang berganti malam. Saat ini Sehun tengah berada di mobil. Tapi, saat dalam perjalanan Sehun mendapatkan ponselnya yang bunyi menandakan ada yang telfon. Sehun pun segera meminggirkan mobilnya dan mengangkat telfon dari Yuki.

"Ada apa Yuki?" Tanya Sehun.

"Anterin gue ke toko buku yuk." Ajak Yuki.

"Nggak bisa, gue saat ini ada urusan." Jawab Sehun.

"Urusan apa?" Tanya Yuki.

"Em...." Ucap Sehun.

"Sehun, lo masih disana kan?" Kata Yuki.

"Eh, iya gue masih disini kok. Lo tadi tanya apa?" Jawab Sehun.

"Urusan apa?" Tanya Yuki.

"Sepupu gue yang nikah. Yaudah gue tutup dulu ya." Ucap Sehun yang langsung mematikan telfonnya tanpa mau mendengar apa yang mau diucapkan Yuki.

"Maafin aku Yuki." Kata Sehun yang telah meneteskan air matanya.

Sehun pun segera melanjutkan perjalanannya menuju apa yang di inginkakan.

∞∞∞∞∞∞∞∞∞

Saat ini Yuki tengah berada di rumahnya, tapi lebih tepatnya di dalam kamarnya. Yuki masih memikirkan siapa pemilik dari sapu tangan ini. Tadi sebenernya Yuki ingin ajak Sehun ke toko buku sambil bahas masalah Abel, tapi Sehun tidak bisa. Yuki rasa saat ini Sehun berusaha menyembunyikan sesuatu. Sebenernya belakangan ini Sehun sangat sibuk, ia tidak mau jika diajak kemana pun. Nggak seperti biasanya, Sehun selalu mau jika diajak sama Yuki.

Tiba-tiba ponsel Yuki bunyi. Ada telfon masuk dari nomor yang tidak dikenal. Yuki pun mengangkatnya.

'Jika lo mau Al selamat, lo harus dateng ke rooftop gedung ****. Lo nggak mau kan nasib Al sama kayak adiknya Abel, pasti lo nggak mau. Lo pasti mulai bertanya-tanya siapa gue, darimana gue tau tentang Abel. Gue kasih tau sekarang, gue adalah PEMBUNUH ABEL. Dan jangan lupa, juga bawa sapu tangan gue yang lo temuin. Setelah itu Al akan baik-baik saja. Dan satu lagi, lo kesini harus sendirian.' Ucap seseorang itu setelah itu telfon mati.

Yuki bingung, siapa yang menelfon padanya. Apakah hanya orang asing yang sedang nerjain dia? Tapi, kenapa dia tau tentang Abel dan sapu tangan itu. Apakah dia benar pembunuh Abel? Yuki sebenernya takut. Tapi ia memutuskan akan menemui orang itu demi Al. Yuki nggak mau kalau nasib Al sama kayak Abel. Yuki akan lakukan apapun buat Al.

Segera Yuki mengambil tas selempangannya, dan nggak lupa Yuki memasukkan sapu tangan itu ke dalam tas Yuki. Setelah Yuki pamit ke mamanya, Yuki pun segera pergi.

~~~~°°°~~~~

Sehun saat ini telah selesai dari acaranya. Sehun ingin pulang, tapi saat di dalam mobil tiba-tiba ada Abel yang sudah duduk di sebelah Sehun.

"Abel! Lo bikin gue kaget aja." Ucap Sehun dambil memegang dadanya.

"Maaf.. kak" Jawab Abel.

"Ngapain kesini?" Tanya Sehun.

"Aku mau kasih tau sesuatu kak." Jawab Abel.

"Apaan?" Tanya Sehun lagi.

"Tadi aku nggak sengaja denger kak Yuki telfon sama orang, entah orang itu siapa. Tapi orang itu bilang kalau dia itu pembunuh aku, dia juga suruh kak Yuki buat ke rooftop gedung*** untuk menyerahkan sapu tangan itu. Kalau kak Yuki tidak mau, kak Al akan dibunuh sama kayak aku. Kak Sehun harus tolong kak Yuki." Jelas Abel.

"Iya gue akan tolong Yuki." Jawab Abel.

"Kakak juga harus ajak kak Al, agar kak Al tau semuanya. Dan juga membantu kak Yuki." Ucap Abel.

"Iya. Jadi gue sekarang harus ke rumah Al dulu, setelah itu ke rooftop gedung**** untuk menyelamatkan Yuki." Kata Sehun.

Sehun pun segera pergi menuju rumah Al. Sehun mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Sehun sudah dapat oleman dari pengendara lainnya, karena Sehun nyetir mobil dengan ugal-ugalan. Sehun sih bodo amat sama teriakan orang-orang. Saat ini yang ada dipikirannya hanyalah keselamatan wanita yang dicintainya. Setelah sampai di rumah Al, Sehun pun segera masuk ke kemar Al.

"Al!" Ucap Sehun.

"Lo ngapain kesini? Ganggu orang tidur tau nggak." Tanya Al.

"Lo harus ikut gue sekarang." Jawab Sehun.

"Kemana?" Tanya Al.

"Udah ikut aja, nanti bakal gue jelasin di mobil." Kata Sehun sambil menyeret Al.

"Males ah, gue lagi capek." Ucap Al sambil melepaskan pegangan Sehun pada lengannya dan bergegas untuk tidur lagi.

"Kalau lo nggak mau ikut, lo akan nyesel seumur hidup lo. Karena ini menyangkut Yuki." Jelas Sehun yang berhasil membuat Al bangun.

"Hah, Yuki kenapa?" Tanya Al khawatir.

"Mangkannya lo sekarang ikut gue." Ajak Sehun.

"Ayo." Ucap Al yang langsung pergi mendahului Sehun.

Mereka pun segera pergi menuju rooftop gedung****. Saat ini mereka naik mobil Sehun. Nggak mungkin mereka bawa mobil sendiri-sendiri, bisa aja kena macet.

Saat mereka sampai di sebuah gedung yang dimaksud, mereka segera turun dan masuk ke gedung yang terlihat tidak dipergunakan. Gedung itu sangat kotor dan gelap. Hanya beberapa lampu saja yang ada. Mereka langsung menuju rooftop gedung itu.

Saat mereka sampai di rooftop, mereka melihat seseorang yang sedang menodong Yuki memakai pistol. Hingga akhirnya seseorang itu menyadari keberadaan Sehun dan Al. Tanpa diduga peluru pistol itu keluar dari pistolnya. Dan terdengar suara tembakan.

'Duar'

~~~~~°°°°~~~~~°°°°~~~~~°°°°~~~~~°°°°

Akhirnya update juga..
Maaf updatenya telat
Aku barusan nyampek Surabaya
Tapi aku usahain agar update
Maaf juga ceritanya pendek
Kira-kira siapa seseorang itu?
Hayo siapa yang ditembak?
Makasih yang telah setia menunggu
Jangan lupa vote and comment
Jangan jadi silent rider
Thanks.....
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sick For Love { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang