17. tujuh belas

1.4K 162 9
                                    

Author merasa sedih
Banyak yang jadi silent reader😭😭

----------°°°---------

Saat ini mereka tengah berada di rumah sakit. Lebih tepatnya didepan ruang UGD. Setelah kejadian itu Al sangat menyesal. Dia sudah terlambat menolong orang yang dia cintai. Al sudah gagal dua kali. Tapi, Al nggak mau kehilangan orang yang dia cintai untuk yang kedua kalinya.

Al dan Sehun sudah menunggu lama. Didalam ruang UGD, para dokter sedang berusaha menangani Yuki.

"Ini semua salah gue.." Ucap Al. Kaki Al serasa seperti jelly. Al tidak kuat menahan tubuhnya. Bagaimana tidak, didalam sana Yuki yang melawan maut sedang berjuang mempertahankan hidupnya.

"Nggak, ini semua bukan salah lo. Ini sudah takdir. Jadi lo jangan salahkan diri lo sendiri." Jawab Sehun sambil menenangkan Al.

"Yuki saat ini berada didalam sana karena itu semua salah gue.." Kata Al yang lagi menyalahkan dirinya.

"Nggak Al. Ini semua bukan salah lo. Lebih baik saat ini kita doakan saja kesembuhan Yuki." Jawab Sehun.

Setelah itu Al dan Sehun sama-sama terdiam, menunggu kabar dari dokter. Dan tiba-tiba pintu UGD terbuka.

"Apakah disini ada sodara pasien?" Tanya suster.

"Ada apa sus?" Tanya Al.

"Begini, pasien saat ini harus segera dioperasi. Kita harus segera mengeluarkan peluru yang ada di kepala pasien." Jelas suster yang membuat Al terduduk dilantai. Al tidak bisa menopang dirinya. Saat mendengarkan itu, serasa ada luka yang terulang kembali.

"Segera lakukan operasi, nanti saya akan kabari keluarganya." Itu suara Sehun.

"Baik. Segera lakukan administrasi." Kata suster.

"Saya akan segera lakukan administrasi. Lakukan yang terbaik untuk Yuki." Jawab Sehun.

"Kami akan menolong pasien semampu kita. Anda berdoa saja." Jelas sueter itu yang langsung pergi masuk kedalam ruang UGD.

Setelah itu pintu kembali terbuka. Disana terlihat Yuki yang masih tidak sadarkan diri. Wajahnya yang terlihat pucat. Yuki yang terlihat tenang. Melihat itu semua, membuat Al merasa bersalah. Sehun sudah mengurus masalah administrasi.

"Yuki kamu harus bertahan, maafkan aku." Ucap Al.

Yuki pun segera dimasukkan ke ruang operasi, dan saat ini lampu operasi menyala.

Saat mereka tengah menunggu Yuki, tiba-tiba keluarga Yuki datang. Disana terlihat mama papanya Yuki dan kakak Yuki Maxime.

"Gimana keadaan Yuki?" Tanya mamanya Yuki yang terlihat habis menangis.

"Yuki masih di dalem tante." Jawab Sehun.

Setelah itu mamanya Yuki pun menangis. Disampingnya terlihat papanya Yuki yang tengah menenangkan istrinya.

"Bagaimana ini semua terjadi?" Tanya Maxime.

'Flashback on'

Saat ini Yuki tengah berada di depan gedung****. Yuki melihat sekeliling gedung itu. Gelap, kotor, dan besar itu adalah gambaran dari gedung itu. Sebenernya Yuki takut, tapi ia harus berani demi Al. Yuki pun segera menaiki gedung itu menuju rooftop. Saat sampai di rooftop, Yuki melihat ada seseorang berdiri membelakanginya. Dia seorang cewek. Yuki pun memberanikan dirinya untuk mendekati seseorang itu. Saat seseorang itu berbalik, disaat yang bersamaan Yuki pun kaget. Yuki nggak menyangka bahwa yang bunuh Abel adalah Tzuyu. Dan sapu tangan itu, milik Tzuyu.

"Ternyata lo yang bunuh Abel, adiknya Al?" Tanya Yuki.

"Iya, mau apa lo! Nggak suka?" Jawab Tzuyu.

"Ternyata selama ini yang gue pikirin nggak salah. Lo pembunuh Abel. Kenapa lo bunuh Abel?" Ucap Yuki sambil menunjuk Tzuyu.

"Karna gue nggak mau ada yang gagalin pertunangan gue sama Al, meskipun itu adiknya Al. Saat itu Abel ngelihat gue lagi ciuman sama cowok, gue takut kalau Abel memberi tahu keluarganya. Dan keluarganya pasti akan batalin pertunangan gue sama Al. Jadi gue bunuh aja si Abel, agar nggak ada lagi yang pisahkan gue dari Al. Tapi saat Al mendengar kabar bahwa adiknya meninggal, Al memutuskan pergi ke rumah kakeknya. Saat itu gue frustasi, akhirnya gue berpikiran bahwa akan menyusul Al. Saat gue ketemu Al, gue bahagia. Tapi, gue marah saat tahu bahwa Al sudah memiliki pacar. Dan itu lo. Gue sangat benci lo. Karna lo udah ngerebut Al dari gue. Gue akan bunuh lo, sama kayak gue bunuh Abel. Apakah ada kata-kata terakhir yang mau lo sampaikan, sebelum lo mati?" Jelas Tzuyu.

"Apa maksud lo?" Tanya Yuki yang sudah ketakutan saat melihat Tzuyu yang mengeluarkan pistol. Dan pistol itu mengarah ke Yuki. Saat Tzuyu ingin menembak, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dna disaat itu juga Tzuyu melihat kebelakangku. Dan setelah itu terdengar suara tembakan.
'Duarrr' dan bersamaan Yuki juga mendengar bahwa ada yang meneriakinya.

"Yuki!!" suara teriakan seseorang itu yang tak lain adalah Al dan Sehun.

Setelah itu pandnagan Yuki semuanya berubah menjadi gelap. Setelah melihat Yuki tak sadarkan diri, Al dan Sehun pun segera membawa Yuki ke rumah sakit. Sedangkan Tzuyu, ia berhasil kabur.

'Flashback off'

"Sial. Jadi ini semua karna si Tzuyu itu?" Tanya Maxime.

"Iya kak. Tapi gue sudah lapor pada polisi. Sekarang polisi tengah mencari Tzuyu." Jelas Sehun.

"Papa akan akan suruh anak buah papa buat cari sih brengsek itu." Ucap papanya Yuki yang tiba-tiba datang.

"Makasih pa." Kata Maxime.

"Nggak perlu terima kasih. Ini sudah tugas seorang ayah untuk menjaga dan melindungi anaknya." Kata papanya Yuki.

Tuba-tiba lampu operasi mati. Nggak lama pintu terbuka dan menampilkan seorang dokter.

"Maaf apakah ada keluarga dari pasien?" Tanya dokter itu.

"Saya dok, saya kakaknya." Jawab Maxime.

"Mari ikut saya keruangan saya." Kata dokter itu.

"Mama sama papa tenang aja. Nanti Maxime bakal ngomong ke kalian." Kata Maxime berusaha menenangkan kedua orang tuanya dan segera pergi.

"Ada apa dok?" Tanya Maxime to the point. Saat ini Maxime sudah berada di ruangan dokter itu.

"Jadi begini, kemungkinan besar pasien akan mengalami kebutaan setelah nanti pasien sadar. Disebabkan karena peluru yang menembak kepalanya mengenai salah satu saraf matanya. Jadi pasien harus segera dapatkan donor mata jika anda tidak ingin pasien buta." Jelas dokter itu.

"Apa tidak ada kemungkinan bahwa adik saya akan sembuh?" Tanya Maxime.

"Ada tapi cuma 2% saja.Saya minta maaf." jawab dokter itu.

"Kalau begitu lakukan yang terbaik buat adik saya dok. Kalau sudah saya permisi dulu, terima kasih." Kata Maxime dan keluar dari ruangan itu.

-----------°°°----------°°°----------°°°----------°°°

Akhirnya update juga
Jangan lupa buat vote and comment
Maaf cerita makin gaje
Maklum author mau uas
Makasih yang sudah mau menunggu cerita ini
Jangan jadi silent reader
Thanks
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sick For Love { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang