15. lima belas

1.4K 165 6
                                    

WARNING TYPO TERSEBAR
.
.
.
Kok aku lihat readersnya sama votenya menurun ya... aku jadi sedih nih... ayo dong vote and comment. Padahal author menunggu comment kalian. Semoga setelah ini, votenya bertambah.
.
.
.

---∞∞---

Saat ini Yuki tengah berada di sekolah. Al masih tetap dengan tingkahnya yang aneh. Serasa Al berusaha menjauh dari Yuki. Tidak Yuki saja, tetapi Sehun pun sama. Entah apa yang membuat Al jadi gini. Tapi, Yuki tidak ambil pusing. Saat ini yang utama adalah masalah Abel. Setelah masalah Abel, Yuki akan menyelesaikan masalahnya bersama Al.

"Yuki!" Panggil seseorang yang tak lain adalah Sehun.

"Hm" Jawab Yuki dengan malasnya.

"Lo mau gimana lagi buat masalahnya Abel?" Ucap Sehun.

"Enggak tau gue." Jawab Yuki yang malas.

"Lo kenapa sih? Lo kok kayak bukan Yuki yang gue kenal. Yuki yang ceria." Ucap Sehun.

"Enggak kok. Gue nggak papa, emangnya gue kenapa?" Jawab Yuki yang mulai melihat Sehun.

"Terserah lo." Kata Sehun.

"Hun, gue bosen nih di rumah terus." Ucap Yuki.

"Trus?" Tanya Sehun yang mengerutkan dahinya.

"Gini aja, gimana kalau kita nanti ke toko buku." Ucap Yuki.

"Ok." Ucap Sehun yang kembali ke tempat duduknya.

Setelah itu guru masuk ke kelas. Semua penghuni kelas pun mengkondisikan kelas yang tadi ramai. Pelajaran berjalan seperti biasa. Hingga akhirnya bel istirahat berbunyi, dan pelajaran telah selesai.

"Yuki,Nitta ayo ke kantin." Ajak Sehun yang menghampiri Yuki.

"Ayo." Jawab Yuki dan Nitta bersamaan.

Setelah itu mereka bertiga pergi bersama menuju kantin. Saat di kantin, Sehun lah yang memesankan makanan mereka. Sedangkan Yuki dan Nitta, mereka pencari tempat duduk yang bisa mereka tempati. Dan akhirnya Yuki dan Nitta mendapatkan tempat duduk yang berada di pojok.

Saat mereka menunggu makanan mereka, Yuki merasa bosan dan akhirnya Yuki memutuskan untuk bermain dengan ponselnya. Hingga tiba-tiba ada yang memanggilnya.

"Yuki." Kata Nitta sambil menyenggol lengan Yuki.

"Apasih Nitt." Jawab Yuki yang masih fokus pada ponselnya.

"Lihat deh." Tunjuk Nitta pada seseorang.

"Males gue." Jawab Yuki yang masih fokus pada ponselnya.

"Itu... Al kok makan sama Tzuyu sih." Kata Nitta yang berhasil membuat Yuki melihat kearah yang ditunjuk Nitta.

Memang benar, disana terlihat Al dan Tzuyu sedang makan berduan. Entah ada apa dengan hatinya, tiba-tiba ada benda tajam yang menusuk hati Yuki. Rasanya sangat perih, hingga mata Yuki ingin sekali menangis. Tapi Yuki harus tahan tangisan ini, ia tidak mau terlihat lemah di depan orang lain.

"Emang kenapa? Kan Tzuyu sama Al itu sahabatan dari kecil. Jadi wajar-wajar aja." Ucap Yuki dengan suara serak seperti orang menangis.

"Lo beneran nggak papa?" Tanya Yuki.

"Gue nggak papa kok, emangnya gue harus marah gitu?" Kata Yuki yang berbohong, sudah jelas ia kenapa-napa. Hatinya sekarang terasa sakit dan perih. Tapi ia tidak mau terlihat lemah, meskipun didepan sahabatnya.

"Ya nggak sih." Jawab Nitta. Sebenarnya Nitta tahu bahwa saat ini Yuki tengah berbohong kepadanya. Tapi Nitta tidak memaksa Yuki untuk ngomong yang sebenarnya.

Sick For Love { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang