"Mr mr nebwa, mr mr geureu bareu neo nanananananananananana~" Sooyoung bernyanyi dengan sangat tidak asiknya karena tidak hafal liriknya.
"Hey, lagi sikat gigi?" Yerim melihat Sooyoung aneh.
"Enak saja! Aku lagi bernyanyi tahu!" Ketus Sooyoung.
"Masih pagi jangan mulai pertengkaran, atau kau tidak dapat yang namanya sarapan hari ini." Ujar Joohyun tegas sambil membuat sandwich.
"Oke oke! Aku tidak bertengkar!" Sooyoung mengangkat tangan dan Yerim hanya mengangguk.
"Dan kau Yerim, siap-siaplah berangkat ke sekolah, aku akan mengantarmu sekalian belanja untuk keperluan,"
-o0o-
Yerim melambaikan tangan kepada Joohyun sambil tersenyum lebar.
Sekolah, mungkin bagi anak-anak lain adalah tempat yang paling memuakkan atau bisa juga disebut penjara kedua. Tapi bagi Yerim, sekolah adalah tempat yang menyenangkan karena bisa menuntut ilmu, bertemu teman-teman, dan yang terakhir tentu saja, makanan di kantin. Terkadang Yerim ingin menjadi remaja biasa yang bahagia dan tidak memikirkan koreografi, latihan vokal, dibully di sosmed, dan semacamnya. Namun, kalau takdir berkata bahwa Yerim harus mencapai mimpinya lebih awal mau bagaimana?
"Udara pagi memang yang paling menyegarkan, Ugh! Akhirnya aku bisa merasakan ini lagi!" Yerim tersenyum senang lalu berputar putar sambil merentangkan tangan sampai secara tidak sadar dia tersandung kakinya sendiri.
Yerim menutup matanya, refleks karena dia akan terjatuh. Namun setelah menunggu sekian detik, dia tidak merasakan sakit selain benda panjang yang melingkar di punggungnya.
Yerim pun membuka matanya pelan-pelan, "Kau?!" Dia pun langsung berdiri dan melihat sinis si penolong.
"Apa? 'Kau'? Hey, aku ini sunbaemu di sekolah ini, panggil aku oppa!" Ucap si penolong sambil tersenyum miring.
"Cih, in your dream," Yerim memutar bola matanya, "Lagian aku 'kan tidak mengenalmu karena aku baru sekolah disini jadi mana aku tahu kalau kau kakak kelasku,"
Si penolong mengulurkan tangannya, "Kenalkan namaku Jeon Jungkook, anak kelas IX-A disini, Salam kenal," Jungkook tersenyum melihat Yerim yang sedang mengangkat satu alisnya.
"Apa aku bertanya namamu? Apa peduliku?" Sebenarnya Yerim sangat tidak asing dengan nama itu, tapi dia memilih untuk tidak peduli.
Melihat Yerim yang tidak menerima uluran tangannya, Jungkook pun menurunkannya, "Haha, baiklah adik yang manis, kau sangat tidak sopan. Aku akan mengantarkanmu menuju kelasmu karena kau pasti tidak tahu kan? Ayo sini,"
Awalnya Yerim ragu untuk menerima ajakan orang asing di depannya ini, takutnya dia sasaeng atau semacamnya, namun dia memilih untuk mengikuti sajalah, karena memang benar Yerim tidak tahu kelasnya.
"Dimana kelasmu, Yerim?"
"VII-A."
Yerim melihat punggung lebar Jungkook yang ada di depannya, kakinya mengikuti kemana Jungkook akan pergi.
Sesampainya, Jungkook berbalik dan mempersilahkan Yerim untuk masuk ke kelas. Yerim ingin menanyakan sesuatu, tapi dia ragu.
"Oppa, darimana kau tahu nam-"
"Woah, kau memanggilku oppa? Aku balik ke kelasku dulu, bye!" Jungkook memotong pembicaraan Yerim, dan Yerim juga baru sadar kalau dia memanggil sunbae barunya itu dengan sebutan oppa.
KAMU SEDANG MEMBACA
memories of daegu√ +vrene
FanfictionHe loves her too much and it hurts her so much. [COMPLETED. Ending privated] 🌹purepleㅡ May 16, 2017.