memories of daegu√ +vrene

12 Kecewa.

"Maksudmu seperti ini apa, Taehyung?" Tanya Namjoon dengan emosi kepada Taehyung yang baru datang.

Foto Taehyung dengan gadis sudah menjadi viral di Naver dalam waktu singkat.

Taehyung hanya bisa diam dan menunduk saat ditanya Namjoon.

"Aku tau kau bodoh, aku tau. Tapi aku tidak menyangka kau bisa sebodoh itu." Hoseok kalau sudah emosi, bicaranya memang sangat menyakitkan hati.

"Kami sangat kecewa kepadamu."

Semua member kecuali Jungkook meninggalkan Taehyung. Yoongi sempat melihat Taehyung sebentar dan menghela nafas. Berharap semuanya akan baik-baik saja.

Walau Yoongi dikenal dengan hati yang dingin, tapi dia yang paling khawatir disini. Dia sudah dekat dengan Taehyung dari kecil. Dia benar-benar khawatir melihat Taehyung seperti ini.

Ini adalah yang kedua kalinya Taehyung seperti ini. Yoongi pun meninggalkan Taehyung dan Jungkook, menyusul member lainnya.

Taehyung mengacak rambutnya dengan kasar dan mengumpat.

Taehyung masih terlalu shock dengan kejadian beberapa jam yang lalu.

"Hyung, bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya Jungkook dengan halus, dia tau kalau Taehyung masih shock, tidak seharusnya member malah memarahinya.

"Aku juga tidak tau, ini terjadi dengan sangat cepat." Jawab Taehyung.

"Harusnya kau lebih berhati-hati."

"Apa kau akan menyalahkanku juga sekarang?" Taehyung yang panik tentu saja sangat mudah tersulut emosi.

"Tidak buka begituㅡ"

"Keluar." Potong Taehyung dingin. Jungkook tau, Taehyung sedang butuh sendiri.

"Baiklah."

Saat Jungkook berdiri, Jimin yang dari luar langsung membuka pintu dan berlari tergesah.

"Apa yang terjadi? BAGAIMANA BISA?!" Teriak Jimin.

Dan kedua temannya langsung terkejut saat melihat Taehyung meneteskan air mata.

"Taetae?" Panggil Jimin ragu.

"Maafkan aku, karena aku semua menjadi berantakan." Ucapnya.

"Jangan begiㅡ"

"Bagus sekali Taehyung, berkat scandalmu, acara One Fine Day tidak jadi mengundang kita ke acaranya." Ucap Jin dengan sarkasme. Hati Taehyung semakin mencelos.

Dia semakin tidak berani mengangkat kepalanya.

-o0o-

Biasanya Yerim bersekolah dengan semangat. Namun, otaknya berada di luar sekolah akhir-akhir ini. Karena satu nama yang membuat pikirannya terganggu.

"Aish," Dia menggeram, Saeron temannya memandangnya aneh.

"Kau kenapa?" Tanya Saeron.

"Dia sedang memikirkanku." Kata Jungkook yang langsung duduk di depan kursi Yerim.

Yerim memandangnya sinis.

Saeron tersenyum. "Apakah kalian sedang masa ..." Saeron mengutip dengan kedua jarinya.

"Masa apa?!" Pekik Yerim sambip melotot.

"Kenapa kau galak sekali?" Saeron bergidik.

"Dia kan keturunan nenek lampir."