13 Mess.

1.5K 260 3
                                    

"Iya memang benar, V dari Bangtan Seonyeondan menyatakan cintanya kepada saya malam ituㅡ" tut.

Seketika bunyi dari television tidak bersuara.

"Sial, gadis itu makin menjadi." Kesal Taehyung. Wajahnya menjadi sangat merah sekarang.

Jungkook dan Jimin yang ada disebelahnya hanya bisa berkata sabar dan mengelus punggungnya.

"Kenapa kau tidak melanjutkan berpacaran dengannya saja? Dia lumayan canㅡ" Jimin langsung menghentikan ucapannya saat Taehyung memberikan tatapan yang sangat tajam.

"Kau makin merusak suasana saja." Kata Jungkook sambil menggelengkan kepala.

"Mau bagaimana lagi? Aku juga lelah! Karena dia grup kita diambang kehancuran! HARUSNYA DIA SADAR ITU! APA DIA SEBODOH ITU SAMPAI TIDAK MENYADARI BAHWA WANITA ITU BUKAN IRENE?" Kali ini Jimin sudah diambang kesabaran. Semua badannya menjadi merah karena amarahnya.

Taehyung melihat Jimin dengan tatapan tidak percaya bahwa sahabatnya yang telah mengatakan itu.

"Aku pergi."

Suasana pun menjadi tegang saat kepergian Jimin. Jungkook tidak tahu harus berbuat apa. Jadi dia memilih untuk pergi dari situ dengan menepuk bahu lebar Taehyung dan keluar.

Taehyung makin terpuruk sekarang. Dia sendiri sekarang.

Dia mengacak rambutnya sampai berantakan seperti tidak pernah sisiran. Dia frustasi.

Ucapan Bang PDnim seakan lenyap dari otaknya. Harusnya ada orang yang disampingnya, setidaknya untuk membuat dia semangat meluruskan kesalah pahaman atau masalah ini.

"Aku memang bodoh, sangat bodoh."

-o0o-

Jimin mengambil batu lalu melemparnya ke sungai. Sudah sejam yang lalu dia begitu.

Dia menyesal sudah berkata seperti itu pada Taehyung. Tetapi dia juga harus membuat Taehyung sadar untuk tidak memikirkan dirinya sendiri.

Padahal Jimin sudah mencari solusi untuk Taehyung, tapi Taehyung tidak pernah menerima solusi itu.

Sesabar apapun manusia, pasti masih ada batasnya.

"Eoh? Kau disini?" Jimin menolehkan kepalanya saat suara yang familiar menghampirinya.

"Eh Seulgi." Jimin tersenyum singkat. "Iya, aku sedang bosan."

Seulgi duduk disamping Jimin.

"Ini sudah sangat larut, wanita tidak baik keluar malam." Ucap Jimin sambil melihat ke Seulgi.

"Aku juga bosan tahu! Tadi aku tertidur tapi tiba-tiba terbangun, jadi aku memilih untuk mencari udara segar." Jelas Seulgi dan memajukan bibirnya lucu.

Jimin terkekeh. "Kau sudah makan?" Tanya Jimin. Seulgi menggeleng sambil memegangi perutnya. Dan itu sangat lucu di mata Jimin.

"Aku juga belum, apa kau mau makan ramen?"

"MAU!!" Jawab Seulgi tanpa basa basi dan menunjukkan eyesmilenya.

Tapi Seulgi langsung terdiam dan melihat ke arah bawah dengan sedih.

"Kau kenapa?" Tanya Jimin mengikuti arah pandang Seulgi.

memories of daegu√ +vreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang