Shania Junianatha POV
Teeetttt....!!Teeeettt.....!!Teeetttt...!!
"HADEUUH, SHANIAAA!!!! ITU ALARM MATIIINNNNN!!!!"
"Iya iya iya...." Aku yang memang sudah terjaga sejak setengah jam yang lalu langsung mematikan alarm hapeku. Malah kalau tidak memikirkan cerita angker di kampus saat sepi, aku sudah berangkat dari jam setengah enam.
Alasanku untuk berangkat pagi-pagi buta seperti ini tidak lain tidak bukan untuk memenuhi janjiku pada Elaine. Latihan basket hari ini diadakan jam 6.15 dan aku berencana untuk tidak terlambat sedetik pun.
"Ampun dah, Shan. Ini masih jam jam 6 kurang seperempat. Lo mau ke mana sih pagi-pagi gini?" ucap Jeje padaku dengan nada kesal. Kasihan juga sih dia gara-gara aku nginep beberapa hari ini dia kebangun terus setiap pagi. Yah....aku juga gak mau terus-terusan nebeng di tempat orang, tapi mau gimana lagi? Kak Stella bilang papaku masih ada di rumah.
"Olahraga dong, Je." Kataku sambil memakai tas pinggangku.
"Olahraga? Lo kemasukan setan apaan tiba-tiba mau olahraga...?"
"Yeh, biar sehat dong! Jangan kerjanya cuman pesta mulu, sekali-kali olahraga gitu!"
Jeje berdecak pelan lalu dia kembali membenamkan kepalanya dalam selimut. Kubiarkan saja dia kembali ke 'alamnya' sementara aku bersiap untuk berangkat. Sejujurnya aku sudah tidak sabar bertemu dengan Elaine. Apalagi semalam Elaine memberiku pesan yang mengingatkan untuk tidak lupa datang latihan.
Maka dari itu, aku melesat cepat menuju jalanan kota Jakarta yang masih sangat lengang. Tidak sampai 10menit aku sudah sampai. Tenang saja, kali ini aku berhati-hati agar tidak menabrak untuk kedua kalinya. Hehe...
Setelah aku memarkirkan mobilku di pelataran parkir yang masih kosong, aku mengambil tasku dan berjalan cepat ke lapangan olahraga yang Elaine beritahu kemarin. Waktu memang masih menunjukkan pukul 06.10, tapi ada baiknya aku berlari-lari sedikit biar tidak terlambat dari waktu yang dijanjikan.
Suara-suara pantulan bola ke lapangan terdengar saat aku mulai mendekati area lapangan. Sepertinya anak-anak basket datang lebih awal, mudah-mudahan saja Elaine juga. Sebab aku tidak kenal dengan siapapun selain Elaine.
Ckrek!
Perhatian anak-anak basket langsung terarah padaku saat aku membuka pintu gerbang yang sudah karatan itu. Sepertinya mereka...errr...takjub sekaligus terkejut melihat kemunculanku yang tiba-tiba.
"Shania...! Aku di sini...!" gadis bertubuh mungil yang daritadi kucari-cari memanggilku dari bench.
Aku langsung membalas melambaikan tangan dan memberikan senyum pada Elaine. Elaine pun memberikan senyuman balik lalu memberiku isyarat untuk duduk di sampingnya. Seiring aku berjalan menghampirinya, anak-anak basket langsung sibuk kasak-kusuk. Ceritanya sih mereka bisik-bisik, tapi tetep aja kedengeran sama aku.
"Shania Junianatha tuh, cewe paling populer di kampus..."
"Tumben dia ke sini, ada apa ya kira-kira?"
"Wah, pasti mau liat gue latihan-lah...!"
"Ngarep, mana mau putri kerajaan Cresencia mau sama cowo kampungan kaya lu...!"
"Woi, jangan berebut dong, yang namanya putri tuh jatah kapten. Lo anak buah kerdil jangan ngarep dah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale Of Two Princess
Fanfiction"Gracia , Tuan Puteri dengan kastil mewah dan pangeran tampan hanya ada di negeri dongeng..." - Cresencia Shania Juniatha- ============= Shania Junianatha memiliki segalanya yang diinginkan oleh semua gadis seusianya, terkecuali satu hal : kebebasan...