Gracia POV
Pagi hari ini aku bangun sebelum alarm berbunyi. Hal yang menurutku cukup penting untuk dibahas karena biasanya aku paling susah bangun pagi. Apalagi sekarang sedang musim hujan, rasanya lem selimut lebih pekat dari biasanya. Padahal semalam aku tidak bisa tidur karena akhirnya hari ini aku sudah diijinkan kembali bersekolah. Sebenarnya kalau aku ijin beberapa hari lagi juga tidak apa-apa sih, tapi aku memilih untuk pergi sekolah saja karena sudah bosan juga aku di rumah.
Pelan-pelan aku bergerak keluar dari ranjangku agar aku tidak membangunkan Kak Ve yang masih tertidur lelap. Kalau tidak salah tadi subuh Kak Ve baru tiba di rumah, aku tidak sempat melihat jam berapa tapi samar-samar aku bisa melihat wajah Kak Ve yang sangat lelah. Aku tidak menyapanya atau mengajaknya bicara karena Kak Ve juga butuh istirahat segera. Karena itu pagi hari ini juga aku mengambil seragamku lalu membawanya keluar. Biar nanti aku ganti seragamku di kamar mandi.
Setelah aku mandi dan sarapan, aku segera berangkat sekolah menggunakan angkot. Tidak perlu waktu lama sampai aku tiba di depan sekolahku karena jalanan masih sepi. Sengaja aku berangkat lebih pagi. Bukan karena untuk mencegah macet saja, tapi juga karena aku sudah tidak sabar.
"Eh...mbak, udah sembuh ?"
Aku kaget saat satpam yang menjaga gerbang sekolahku menyapaku. DI luar dugaan apa yang Feni sampaikan padaku ternyata benar, kecelakaan yang terjadi itu membuatku terkenal. Terkenal sebagai salah satu korban yang selamat dari kecelakaan itu. Satpam yang biasanya hanya sekedar menyapa saja bisa menanyakan seperti itu.
"Udah, Pak Anto. Makasih ya." Kataku seiring aku masuk ke dalam. Aku langsung masuk ke dalam kelas milikku di lantai tiga. Sudah ada beberapa teman sekelasku yang hadir di sana.
"Hei, Gre! Akhirnya datang juga!"
"Gracia? Apa kabar?"
"Greeeeeeee....! Syukurlah kamu selamat..."
Yaa...begitulah sambutan mereka. Mereka semua langsung menghampiriku dan menanyakan mereka. Mendadak ngartis..hehe...Dan bukan hanya mereka, siswa-siswi lain pun yang baru datang langsung berjalan ke mejaku dan mendengarkan kisahku.
"Kalau aja kamu bilang lebih awal kamu dirawat, pasti kita semua ngejenguk."
"Bukannya aku gak mau kasih tau, tapi saat itu aku masih dirawat intensif, jadi aku belum boleh nerima penjenguk." Kataku.
"Tapi itu di bekas luka di mata kamu bisa sembuh kan?"
"Heh, jangan ngomong gitu...!"
Bisa dibilang aku memang agak tersinggung mendengar ucapan temanku itu, untung saja langsung ditegur oleh temanku yang lain. Bekas lukaku ini bisa disembuhkan dengan operasi plastik tapi tentu saja aku tidak berniat melakukannya.
"Gakpapa kok." Kataku sambil tersenyum, aku tahu maksudnya tidak buruk. "Memang kelihatan banget yah?"
"Engga kok, Gre. Gracia masih cantik kok...."
"Hahaha...makasih yah."
Setelah aku selesai menceritakan apa yang terjadi padaku, mereka semua pun kembali ke tempat masing-masing. Tak lama kemudian orang yang kutunggu-tunggu akhirnya tiba.
"Heh, Okta!" seruku.
"Eh, Gre! Akhirnya kamu sekolah juga...!"
"Jahat banget ya kamu engga nengokin aku!" kataku.
"Bukan gitu, Gre. Kan waktu pas kamu ngabarin ke kita tuh, kita lagi sibuk-sibuknya ngurusin buat ke pesta ulang tahun Ci Shani."
Oh iya, aku baru inget Ci Shani ulang tahun hari sabtu kemarin. Yaahh...padahal aku dah siap-siap dress juga. Aku juga sampai kelupaan ngucapin selamat pada Ci Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale Of Two Princess
Fanfiction"Gracia , Tuan Puteri dengan kastil mewah dan pangeran tampan hanya ada di negeri dongeng..." - Cresencia Shania Juniatha- ============= Shania Junianatha memiliki segalanya yang diinginkan oleh semua gadis seusianya, terkecuali satu hal : kebebasan...