Gracia POV
Krrieeett....!
"Aku pulaaangg...." Kataku seiring membuka pintu rumah yang menimbulkan suara khas tersebut.
"Eh, Gre? Udah kontrolnya? Gimana kata Dokter?" tanya mama-ku yang kebetulan sedang menyapu di ruang tengah.
"Udah, Ma. Kata Dokter sih masih sama kayak yang udah-udah. Tetep harus ditetesin obat matanya sama minum obat yang kapsul-kapsul itu." Kataku. Aku merogoh dompet milikku yang ada di dalam tas kemudian mengeluarkan sejumlah lembar ratus ribuan yang tadi pagi mamaku berikan padaku. Kusodorkan uang tersebut kepada mamaku.
"Ini uang apa, Gre?"
"Uang yang tadi pagi Mama kasih buat kontrol. Gak kepake, Ma."
"Hah? Kok bisa ga kepake?"
"Ya ga diminta sama Dokternya, Ma."
"Terus kamu bayar obat-obatan pake apaan?"
"Gratis juga kok."
Mamaku masih bingung dan bertanya-tanya bagaimana aku bisa mendapatkan pengobatan gratis itu, tapi aku tetap memberikan jawaban kalau pihak rumah sakit tidak menagih biaya apapun padaku. Lagipula aku gak bohong kok, tadi pas selesai kontrol dan diberikan obat oleh Dokter aku benar-benar tidak diminta tagihan sepeser pun.
"Yuk, aku anter pulang, Ge." Kata Kak Juju setelah kami mengucapkan terima kasih dan meninggalkan ruangan dokter Andri.
"Eh? Bayarnya di mana, Kak?"
"Enggak usah dipikirin. Gratis."
"Yang bener, Kak? Dokter spesialis kan mah—"
"Beneran, Ge. Liat aku ga ngeluarin uang sepeser pun kan?"
Beberapa saat kemudian barulah aku sadar kalau lagi-lagi aku 'ditraktir' Kak Juju.
"Makasih ya, Kak Juju." Kataku.
Dan Kak Juju memberikan jawaban khas-nya.
"Hm..."
Begitulah ceritanya kenapa uang yang diberikan mamaku untuk berobat masih utuh. Aku benar-benar bersyukur karena sepertinya mamaku kesulitan saat harus mengeluarkan uang sebanyak itu.
Selesai bicara dengan mamaku, aku segera berjalan menuju kamar. Kulihat sepatu Kak Ve masih berjejer rapi di rak depan, itu berarti Kak Ve belum pergi ke mana-mana.
Baguslah, daritadi perkataan Kak Juju benar-benar mengganjalku. Aku benar-benar harus memastikannya pada Kak Ve. Apakah Kak Ve kerja di bar?
Ckrek!
"Kak Ve, aku pulang." Suaraku entah kenapa tiba-tiba melesu dengan sendirinya.
"Eh, Gre. Gimana kontrolnya?" jawab Kak Ve yang sepertinya sedang sibuk menyiapkan pakaiannya.
"Hmmm...baik, Kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale Of Two Princess
Fanfiction"Gracia , Tuan Puteri dengan kastil mewah dan pangeran tampan hanya ada di negeri dongeng..." - Cresencia Shania Juniatha- ============= Shania Junianatha memiliki segalanya yang diinginkan oleh semua gadis seusianya, terkecuali satu hal : kebebasan...