Author note
Di awal cerita saya sudah mengingatkan kalau seri kali ini akan banyak kekerasan dan ratingnya untuk M, so read with caution ok?
Enjoy part terakhir dari The Tale of Two Princess ini, agak panjang jadi cari posisi yang enak buat membaca ya~
===========
Author POV
Dua tahun kemudian, dunia bisnis dikejutkan dengan kabar dukacita dari Cresencia Corp. Roy Cresencio, owner dari perusahaan yang memiliki ratusan cabang di Asia Tenggara itu meninggal dunia secara mendadak. Pihak medis mengatakan penyebab kematiannya adalah gagal jantung. Penyakit tersebut memang sudah lama menghantui Roy Cresencio namun publik tidak menyangka kalau di saat perusahaan Cresencia akan mengembangkan sayap ke wilayah Eropa, pendirinya malah mendahului mereka.
Salah satu rumah duka yang adai di Jakarta malam itu lebih ramai daripada konser band musik manapun, sampai-sampai pihak security harus membatasi pengunjung yang masuk area dalam. Hanya para petinggi dan keluarga saja yang benar-benar bisa melihat peti jenazah dari dekat.
"Shania, turut berdukacita atas meninggalnya Papa kamu. Pak Roy adalah orang yang sangat berjasa bagi perusahaan ini."
Perempuan yang memakai pakaian rapi serba hitam itu hanya tersenyum tipis saat menerima salaman tersebut. Di sampingnya berdiri sang suami yang juga memakai serba hitam siap menerima salaman dukacita yang template dari orang-orang. Wajahnya datar, tidak nampak sedih namun juga tidak nampak senang. Boby Chaesara hanya membalas semua ucapan dengan terima kasih.
"Shania, saya belum melihat Stella dan suaminya. Apa Kakak kamu sedang menuju kemari?" tanya seorang karyawan yang lain.
"Emm—saya sudah coba hubungi tapi belum ada kabar. Mungkin dia sedang berada dalam pesawat," jawab Shania.
Satu per satu karyawan berdatangan memberikan salam terakhir pada pimpinan tertinggi mereka. Tidak banyak yang meneteskan air mata. Para petinggi yang ada di sana lebih banyak membisu dan sibuk dengan handphone masing-masing seperti anak muda yang nongkrong di café.
"Kira-kira siapa yang akan meneruskan perusahan ini ya? Apa dari keluarga Stella? Atau keluarga Shania?"
"Psstt—bisa jadi Chairman Board mengambil perusahaan ini untuk mereka sendiri, kudengar saham mereka lebih banyak daripada keluarga Cresencia sendiri."
Suara-suara seperti itu sayup-sayup terdengar di antara kerumunan itu. Namun suara-suara itu hanya muncul beberapa kali. Orang-orang yang ada di sana justru seperti sudah paham apa yang akan terjadi, mereka hanya diam tanpa suara.
"Bob, dah waktunya. Pulang yuk, aku mau istirahat," ucap Shania.
"Sekarang?" Boby melihat arlojinya. "Tamu-tamu kamu gimana?"
Shania menggelengkan sedikit kepalanya. Boby menjawabnya dengan anggukan singkat, dia memberikan isyarat pada asisten pribadinya agar segera menyiapkan mobil.
"Pak Dian, saya serahkan semuanya pada anda. Istri saya kecapekan dan mau pulang buat istirahat."
"Baik, Pak Boby."
Boby mengantar Shania keluar melalui pintu belakang. Di sudah disiapkan sebuah mobil dengan supir yang sudah membukakan pintu belakang pada dua majikannya. Tanpa perlu aba-aba lebih lanjut, supir sudah tahu ke mana dirinya harus mengemudikan mobil tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale Of Two Princess
Fanfiction"Gracia , Tuan Puteri dengan kastil mewah dan pangeran tampan hanya ada di negeri dongeng..." - Cresencia Shania Juniatha- ============= Shania Junianatha memiliki segalanya yang diinginkan oleh semua gadis seusianya, terkecuali satu hal : kebebasan...