"Di matamu, aku menemukan rumahku. Di hatimu, aku menemukan cintaku. Di dalam jiwamu, aku menemukan pasanganku. Denganmu aku utuh dan hidup. Kau yang membuatku tertawa dan mengizinkanku untuk menangis. Kau adalah napasku dan setiap detak jantungku. Kau milikku. Kau telah terkunci di dalam hatiku dan kuncinya hilang. Kau harus tinggal di sana selamanya."
Para tamu undangan mendengarkan setiap kata yang terucap bersamaan dari mulut sepasang mempelai yang berdiri di altar dengan perasaan haru. Semua orang yang hadir di tempat itu turut berbahagia atas pernikahan dari pasangan yang berasal dari keluarga yang cukup berpengaruh dalam perekonomian Korea Selatan itu.
"Cho Kyuhyun, apakah kau bersedia..."
Pastor mulai membacakan janji pernikahan. Kyuhyun tidak terlalu mendengarkannya. Ia sibuk menatap pengantinnya yang terus menatapnya sambil tersenyum manis dari balik tudung pengantinnya.
"Lihat bagaimana dia tersenyum padaku," batin Kyuhyun. "Dia pasti sangat mencintaiku hingga langsung menerima perjodohan ini. Gadis bodoh. Dia pasti akan dengan senang hati membiarkan dirinya kumanfaatkan."
"... hingga maut memisahkan kalian?"
Kyuhyun menarik napas panjang setelah Pastor selesai membacakan janji pernikahan. Dengan wajah penuh kepercayaan diri dan suara lantang ia menjawab. "Aku—"
"Aku tahu."
Ucapan Kyuhyun terhenti saat pengantinnya berkata dengan sangat lirih. Sangat-sangat lirih hingga hanya dirinya saja yang dapat mendengar ucapan gadis itu.
"Aku tahu tentang Cho Corporation yang ada di ambang kehancuran dan kau yang ingin mengambil alih perusahaan keluargaku. Kau menikah denganku agar tidak jatuh miskin. Aku tahu itu."Kedua mata Kyuhyun terbelalak dan napasnya terhenti. Ia tidak habis pikir bagaimana bisa gadis ini mengetahui rencananya. Perusahaan peninggalan ayahnya yang berada di ambang kehancuran itu benar-benar menjadi rahasia perusahaan. Apakah gadis ini menyelidikinya dan sengaja menjadikan hal ini untuk menggagalkan pernikahan? Tapi bukankah gadis ini yang pertama kali menerima perjodohan?
"Aku tidak bisa mengurus perusahaan, itu terlalu merepotkan."
Kyuhyun kembali bernapas saat suara pengantinnya terdengar lagi.
"Kau boleh ambil perusahaan keluargaku, tapi aku yang mengatur semua keuangan.""Mwo-mworago? Ya—" Kyuhyun menghentikan ucapannya saat sadar suaranya terlalu keras. Ia menolehkan kepalanya ke arah para undangan dan mendapati wajah bingung mereka karena mempelai yang harusnya mengucapkan janji pernikahan justru mengobrol berdua di atas altar. Kyuhyun menghela napas kasar lalu maju selangkah, mendekat pada pengantinnya yang masih menghiasi wajahnya dengan senyuman.
"Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Perusahaanku baik-baik saja.""Omong kosong. Kau menangis tersedu-sedu saat ibumu memaksamu menikah denganku demi menyelamatkan perusahaan kalian."
Kedua mata Kyuhyun kembali membesar tanpa bisa dikendalikan. Ia menangis pada ibunya di dalam kamarnya. Bagaimana gadis ini bisa tahu? Jelas tidak mungkin jika ibunya yang memberi tahu. Apa ada mata-mata di dalam rumahnya?
"Begini saja."
Suara pengantinnya membuat Kyuhyun kembali fokus padanya.
"Kau selamatkan perusahaanmu dan ambil perusahaanku tapi biarkan aku yang mengelola keuangannya.""Kau... Kau mau menikah denganku?" tanya Kyuhyun. Ia tidak mengerti jalan pikiran pengantinnya ini. Bukankah seharusnya gadis ini membatalkan pernikahan saat mengetahui rencananya?
"Tentu saja mau. Kau pria putus asa yang bisa dengan mudah kumanfaatkan."
Kyuhyun membuka mulutnya, namun kehabisan kata untuk menyahuti perkataan pengantinnya ini. Beberapa menit yang lalu ia masih berpikir jika gadis ini bisa ia manfaatkan. Tapi mengapa rodanya berputar sangat cepat? Mengapa sekarang justru dirinya yang menjadi pria putus asa yang bisa dimanfaatkan? Inikah yang disebut dengan 'karma instan'? Tapi ia bahkan belum melakukan apa-apa pada pengantinnya ini dan juga perusahaannya.
"Aku tidak mencintaimu dan karena aku tahu kau akan jatuh miskin tanpa bantuanku maka aku akan memperlakukanmu sesuka hatiku. Ah, dan aku juga punya kekasih yang sangat posesif. Aku tidak akan bisa melindungimu jika dia jadi cemburu dan melakukan sesuatu padamu. Aku tidak akan memaksamu, apapun keputusanmu aku akan menerimanya. Kau boleh membatalkan pernikahannya atau tetap menikahiku jika memiliki cukup keberanian. Jadi cepat putuskan. Aku punya janji dengan kekasihku setelah ini."
Menelan ludah itu biasanya mudah untuk dilakukan, tapi sekarang tiba-tiba menjadi sangat sulit setelah Kyuhyun mendengar perkataan—atau mungkin ancaman—yang diucapkan oleh pengantinnya.
Han Sungrin. Gadis macam apa yang sebenarnya akan ia nikahi ini?
"Kyuhyun-ah!"
Kedua mata Kyu Hyun mengerjap cepat sebelum ia menolehkan kepalanya kepada ibunya yang baru menyerukan namanya. Wanita paruh baya yang telah melahirkan dan membesarkannya itu menatapnya dengan wajah sedih dan khawatir. Kyuhyun bisa melihat dengan jelas penyesalan di mata wanita itu karena telah memaksanya menikahi pewaris tunggal Golden Group demi menyelamatkan perusahaannya. Dan setelah menatap kedua mata ibunya itu, bagaimana bisa ia tega membiarkan wanita itu kehilangan perusahaan yang telah dengan susah payah dibangun dengan keringat dan air mata mendiang suaminya?"Aku bersedia."
Sungrin tersenyum mengejek pada Kyuhyun saat akhirnya pria itu mengucap janji pernikahannya dengan suara bergetar. Gadis itu mendengarkan Pastor yang membacakan janji pernikahan sambil terus menatap Kyuhyun. Kepercayaan diri pria itu telah lenyap. Kini kegugupannya terasa sangat jelas oleh Sungrin yang merasakan betapa basah dan dinginnya kedua telapak tangan Kyuhyun yang sedang menggenggam tangannya.
"Kau yakin mau menikah denganku? Kau sepertinya tertekan sekali. Aku bisa membatalkan pernikahannya jika kau mau," tawar Sungrin dengan suara berbisik setelah Pastor menyelesaikan pembacaan janji pernikahan.
Kyuhyun memejamkan matanya, merasakan keringat dingin yang mengalir dari pelipisnya sebelum menganggukkan kepalanya. "Aku sudah bilang bersedia tadi. Itu artinya aku mau menikah denganmu."
Sungrin mendengus kecewa. Ia meremas keras tangan Kyuhyun yang menggenggam tangannya hingga membuat pria itu meringis pelan. Dengan tatapan tajam terarah pada Kyuhyun, Sungrin berseru dengan ketus. "Aku bersedia!"
Kyuhyun kembali menelan ludahnya dengan susah payah. Kini saatnya ia mengucapkan selamat tinggal pada kebahagiaannya setelah ia dengan resmi menjadikan Han Sungrin sebagai istrinya. Gadis menakutkan itu jelas tidak akan bisa membuatnya merasa bahagia lagi setelah ini.
TBC
Annyeong~ Nchan bawa ff baru buat ngegantiin Listen to You. Ini baru percobaan sih, pengen liat respon Readerdeul suka atau gak sama ff baru Nchan. Chap 1 ntar diupdate setelah LtY tamat ya. Semoga ada yang nungguin update-an ff ini 😂
Karena ini baru prolog, jadi Nchan gak mau terlalu cerewet. Kalian kenalan sendiri aja sama karakter tokoh utamanya 😁 Buat JaeJae Shiper, couple ini akan meramaikan ff ini juga kok. Walaupun ini pendek, tapi tetep vote+komen eoh. See ya^^
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride(vil)
FanfictionDipaksa menikah untuk menyelamatkan perusahaan keluarga, diperbudak oleh pasangannya dan diselingkuhi dengan terang-terangan. Itu bukan kisah sedih dari seorang gadis muda yang tidak berdaya, melainkan kisah seorang pria dewasa berusia 30 tahun. ...