"Ramai sekali di luar sana." Di dalam ruang kerjanya yang berada di lantai tertinggi gedung Cho Corporation, Kyuhyun melihat pemandangan malam kota Seoul melalui dinding kaca yang berada di belakang meja kerjanya. Malam hari di Seoul selalu indah dan ramai, namun malam ini terasa lebih meriah dari biasanya. Karena hari ini adalah tanggal 31 Desember dan hanya beberapa jam lagi untuk menyambut pergantian tahun.
Jam kantor berakhir lebih cepat hari ini dan semua karyawan segera pergi untuk merayakan malam tahun baru. Namun tidak bagi Sang Presdir yang terus mengurung diri di dalam ruangannya sejak kedatangan Donghae sore tadi.
"Sungrin baik-baik saja," itu yang Donghae katakan saat menyerahkan sebuah map padanya. "Dan dia harap kau juga baik-baik saja. Terima kasih untuk semuanya. Dan juga maaf."
Map itu kini berada di atas meja kerjanya, di antara berkas-berkas yang berserakan. Di dalamnya berisi surat yang membuat dirinya kembali resmi menjadi pria lajang setelah rangkaian persidangan yang tidak pernah ia datangi.
Saat itu masih musim panas saat dirinya dan Sungrin mengikat janji sebagai pasangan suami istri. Mereka melewati sisa musim panas yang pendek di rumah baru dengan kehidupan pengantin baru yang tidak bisa dikatakan sehat sebelum pindah ke apartemen pribadi milik Kyuhyun saat memasuki musim gugur. Ia tidak mencintai Sungrin pada awalnya, namun rasa simpati yang timbul untuk gadis itu membuatnya ingin berdamai dengan ego dan ambisinya untuk bisa memulai kehidupan rumah tangga yang sebenarnya bersama Sungrin di apartemennya itu. Tapi Sungrin yang hatinya terikat pada Kibum terlalu sulit untuk ia jangkau. Bahkan hingga musim gugur berlalu dan musim dingin datang dengan membawa duka atas kematian Kibum, kedua tangannya yang telah ia buka lebar-lebar masih tidak mampu membawa hati Sungrin yang dipenuhi penyesalan ke dalam rengkuhannya.
Pernikahan yang berjalan kurang dari 5 bulan ini tidak memberikan banyak kenangan bagi hidup Kyuhyun yang telah berjalan lebih dari 30 tahun. Namun semakin ia ingin melangkah maju menjauhi semua kenangan itu, maka semuanya terasa semakin berharga. Semakin ia ingin menghapus Sungrin dari hatinya maka semakin terasa sakit hatinya.
"Seharusnya aku merasa bahagia saat jatuh cinta. Tapi mengapa aku ingin terus bertahan dengan cinta yang hanya memberiku rasa sakit?"
‗‗‗‗‗‗‗‗TBD(v)‗‗‗‗‗‗‗‗
"Kau yakin tidak mau ikut? Ada banyak pria tampan di sana. Mereka semua senang saat kubilang adikku sudah kembali melajang dan sedang mencari pria untuk menghabiskan tahun baru bersa— Ah! Noona, apa-apaan ini?" Donghae yang sedang merapikan rambutnya di depan kaca rias memekik terkejut saat tiba-tiba sebuah bantal dilemparkan ke kepalanya. Ia menatap Sungrin melalui cermin dan gadis yang duduk di atas tempat tidur itu juga tengah menatapnya dengan raut wajah kesal.
"Berhenti membicarakan tentang diriku di depan teman-temanmu, Oppa! Tidak ada satu pun dari mereka yang beres."
"Eiii, siapa bilang? Bagaimana dengan Sungmin?" tanya Donghae sembari menaik-turunkan kedua alisnya.
"Sungmin? Bukankah kau mengajakku ke pesta pernikahannya tahun lalu?"
"Ck, apa susahnya menggoda pria itu? Kau hanya perlu melakukan ini," Donghae berkata sambil mengedipkan sebelah matanya dan menggigit bibir bawahnya sebelum menambahkan, "dan dia akan langsung menceraikan istrinya untukmu. Tidak ada yang lebih baik dari pasangan duda dan janda yang merupakan seorang pewaris utama. Bahkan nama kalian terdengar cocok. Sungmin dan Sungrin, kalian bisa memberi nama anak kalian Sungjin atau Sungbin nanti."
"Kau benar-benar kakak yang sesat, Oppa. Ka, cepat keluar dari kamarku agar aku bisa tidur," usir Sungrin saat melihat Donghae masih sibuk merapikan rambutnya, berkali-kali mengubah gayanya dengan diselingi pujian untuk dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride(vil)
FanfictionDipaksa menikah untuk menyelamatkan perusahaan keluarga, diperbudak oleh pasangannya dan diselingkuhi dengan terang-terangan. Itu bukan kisah sedih dari seorang gadis muda yang tidak berdaya, melainkan kisah seorang pria dewasa berusia 30 tahun. ...