Kyuhyun tampak sangat kerepotan berjalan dengan menyeret dua buah koper di kedua tangannya. Pria itu membuka pintu dan menutupnya dengan kasar lalu mengganti sepatunya dengan sandal rumah berwarna biru muda. Dengan langkah menghentak-hentak ia berjalan memasuki rumah, meninggalkan 2 buah koper itu tergeletak begitu saja di dekat pintu masuk.
"Gadis sialan!" Kyuhyun mulai dengan umpatannya. "Dia benar-benar tidak datang, eoh? Dia serius ingin mengirimku ke Zurich hanya dengan uang jajan 100 ribu won saja?"
Kata-kata kasar Kyuhyun mengundang perhatian Jaerim yang sedang menonton tv di ruang tengah untuk menoleh padanya. "Eoh? Tuan Cho sudah pulang? Tidak jadi bulan madu?"
"Memangnya orang menyedihkan mana yang pergi bulan madu sendi— Eommaya!" Kyuhyun memekik kaget sebelum sempat menyelesaikan ucapannya. Ia menekan dadanya untuk menenangkan jantungnya yang baru dibuat terkejut oleh wajah Jaerim yang berwarna hitam karena masker yang gadis itu pakai. "Ya! Apa-apaan ini? Mengapa pakai masker di saat masih terang begini dan membuat orang terkejut?!"
"Aku akan ke kencan buta malam ini. Tuan Cho, lebih bagus cat kuku yang warna biru atau merah?" tanya Jaerim sambil menunjukkan dua botol cat kuku pada Kyuhyun.
"Keduanya jelek!" sahut Kyuhyun yang membuat Jaerim cemberut. "Dan mengapa kau masih santai-santai begini? Cepat masak makan malam sana!"
"Dan merusak kuku cantikku yang baru kurawat ini? Tidak, terima kasih. Anggap saja tidak ada aku di sini dan pikirkan cara lain untuk makan malam, Tuan," sahut Jaerim dengan suara yang tidak terlalu jelas karena masker di wajahnya yang mulai mengering sambil mulai memoleskan cat kuku berwarna biru di kukunya tanpa mempedulikan geraman Kyuhyun.
"Nona dan pelayannya sama saja, sama-sama sialan!" Kyuhyun kembali mengumpat dan meninggalkan Jaerim untuk pergi ke kamar Sungrin di lantai dua. Ia baru mengangkat kepalan tangan kanannya untuk menggedor pintu saat pintu tersebut lebih dahulu terbuka. Kedua mata Kyuhyun melotot saat melihat wajah Sungrin, sudah menyiapkan kata-katanya untuk memarahi istri yang telah mengacaukan rencana bulan madunya itu. "Ya! Han Sung— Ah! YA!"
"Sudah kubilang jangan memasuki wilayah kekuasaanku!" Sungrin melewati Kyuhyun tanpa rasa bersalah setelah menendang tepat di tulang kering kaki kiri pria itu. "Cepat ikuti aku!"
"Mwo?" Kyuhyun mengekor di belakang Sungrin. "Ya! Berhenti memerintahku dan dengarkan aku! Aku ingin memarahimu!"
"Jika kau marah padaku lalu kau mau minta uang jajan pada siapa nanti?"
"Mwo? Ya—"
"Mengemudinya tidak boleh lebih dari 40 km/jam. Aku yang traktir malam ini jadi tidak usah pikirkan bagaimana kau akan menggantinya dengan uang jajanmu nanti."
Kyuhyun menggertakkan giginya, namun tetap tidak bisa menahan emosinya. Ia mengulurkan kedua tangannya ke depan, berpikir jika melihat Sungrin berguling-guling ditangga kemudian sedikit mengalami patah di tangan atau kakinya atau bahkan keduanya akan bisa sedikit menghiburnya.
"Omona!" Pekikan Jaerim membuat Kyuhyun dan Sungrin menghentikan langkahnya di tangga. Dengan jari telunjuknya yang telah dihiasi cat kuku gadis itu menunjuk Kyuhyun. "Tuan Cho, apa yang mau kau lakukan pada nona mudaku? Aku ini terlalu sibuk untuk pergi ke pengadilan dan jadi saksi mata."
Sungrin menolehkan kepalanya ke belakang, ke arah Kyuhyun yang kedua tangannya masih dalam posisi siap untuk mendorongnya. Gadis itu menyipitkan kedua matanya, membuat Kyuhyun jadi gugup karenanya. "Apa?!" Kyuhyun menarik kedua tangannya menjauh dari Sungrin. "Aku hanya—"
Tidak perlu menunggu Kyuhyun hingga menyelesaikan perkataannya, Sungrin meraih bahu kiri Kyuhyun lalu tanpa mempedulikan pelototan pria itu ia mendorongnya dengan keras. Menghasilkan teriakan keras Kyuhyun yang terjatuh dari 5 anak tangga dan cekikikan geli Jaerim yang melihat wajah kesakitan tuan mudanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride(vil)
FanfictionDipaksa menikah untuk menyelamatkan perusahaan keluarga, diperbudak oleh pasangannya dan diselingkuhi dengan terang-terangan. Itu bukan kisah sedih dari seorang gadis muda yang tidak berdaya, melainkan kisah seorang pria dewasa berusia 30 tahun. ...