Chapter 6

2.4K 275 40
                                    

"Apa ini?" tanya Kyuhyun dengan suara mendesis. "Ya! Kutanya apa ini, Lee Donghae?!"

"Kau tahu itu apa," jawab Donghae pelan. "Kau cukup menandatanganinya dan semuanya selesai."

Kyuhyun menatap kertas yang berada di atas pangkuannya itu dengan geram. Surat cerai yang Donghae sodorkan padanya begitu ia bangun dari pingsannya ini telah dihiasi oleh tanda tangan dan stempel milik Sungrin. "Di mana gadis itu?"

"Sudah pergi. Dia tidak menginginkanmu, karena itu dia meninggalkanmu." Suara Donghae terdengar ketus, namun kesedihan yang terpancar di kedua matanya dapat tertangkap dengan jelas oleh Kyuhyun.

"Kami baru akan memulainya, dia tidak mungkin meninggalkanku begitu saja." Kyuhyun kembali dengan suara mendesisnya yang terdengar tajam di telinga Donghae. "Apa yang sebenarnya sudah terjadi? Padaku dan pada istriku, apa yang sebenarnya terjadi?"

Donghae membuka mulutnya, namun yang keluar setelah beberapa saat pria itu terdiam adalah hembusan napasnya. "Pergilah selagi bisa. Jangan terlibat dengan adikku lagi."

"Apa? Kenapa?"

"Kau peduli padanya?"

"Ya! Ada apa ini sebenarnya?"

"Jika kau peduli padanya, maka jangan coba untuk mencari tahu alasannya."

"Ya!" Seruan Kyuhyun tidak membuat Donghae berhenti meninggalkannya. Pria itu meninggalkan Kyuhyun yang baru sadar dari pingsannya dengan 3 jahitan yang menutup luka di kepalanya itu dengan kebingungan yang sangat besar.

"Ya!" Kyuhyun langsung berseru keras begitu Hyukjae menjawab panggilannya. "Aku ingin kau menyelidiki sesuatu untukku."

"Ya!" Hyukjae membalas seruan Kyuhyun dengan suara yang lebih keras dari pria itu. "Perintah macam apa itu? Aku sudah tidak bekerja padamu lagi, aku bekerja pada orang lain sekarang. Jadi berhenti memerintahku seenaknya!"

"Tapi ini penting, aku ingin kau—"

"Ini dia," gumam Hyukjae yang jelas sekali menunjukkan jika pria itu sama sekali tidak mendengarkan perkataan Kyuhyun. "Ini ada di pinggiran Incheon. Samchon, kau harus ganti uang bensinnya nanti, eoh?"

"Apa? Mengapa aku— Sialan!" Kyuhyun mengumpat kesal atas sikap Hyukjae yang seenaknya memutus sambungan telepon saat dirinya masih bicara.

"Apa yang sebenarnya terjadi di sini?" batin Kyuhyun. Ia sedikit meringis saat meraba luka di bagian belakang kepalanya yang dibalut oleh perban. Ia mencoba mengingat apa yang sebelumnya terjadi dan ingatannya terhenti saat tiba-tiba semuanya menjadi gelap. Seseorang memukul bagian belakang kepalanya dengan sangat keras dan membuatnya tak sadarkan diri.

Tapi dibandingkan memikirkan siapa pelaku pemukulan tersebut, kenangan tentang ciumannya bersama Sungrin justru menguasai seluruh fokusnya saat ini. Tatapan Sungrin padanya dan bagaimana gadis itu membiakan dirinya hanyut dalam ciuman mereka. Kyuhyun menyunggingkan seringaian di sudut kiri bibirnya sambil meremas surat cerai yang Donghae berikan padanya sebelum melempar kertas tersebut ke sembarang arah, menjadikannya gumpalan kertas tak berarti yang teronggok di sudut ruangan.

"Aku sudah berjanji akan percaya padanya," ucapnya seraya beranjak dari tempat tidurnya. "Aku tidak perlu percaya pada perkataan Donghae. Aku hanya akan percaya pada ucapannya. Aku harus menemuinya sekarang."

‗‗‗‗‗‗‗‗TBD(v)‗‗‗‗‗‗‗‗

"Putraku!"
"Aku bukan putramu, Ahjumma! Berhenti di sana! Jangan mengejarku!"
"Minhwan-ah~"
"Aku bukan— A-ah!"

Hyukjae memejamkan kedua matanya saat tiba-tiba seseorang menarik tangannya disusul oleh rasa sakit di punggungnya yang menabrak dinding dengan keras.

The Bride(vil)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang