Sembilan

3.2K 458 38
                                    

"Jangan nangis,"

Jihan sesegukan karena udah keburu ngeri kalo alerginya Kyungsoo bereaksi. Dia bener bener takut dan merasa bersalah banget sama Kyungsoo.

"Ji? Kok malah tambah kejer sih nangisnya?" Kyungsoo menunduk sedikit, berusaha melihat wajah Jihan yang tertutupi oleh rambut panjangnya.

"Jihan?"

"Ya Soo?" Jihan mengangkat kepalanya lalu mengelap sisa air mata yang mengalir di pipinya.

"Kenapa masih nangis?" Tanya Kyungsoo, raut wajahnya berubah jadi khawatir.

Jihan menggeleng. "Gapapa, gue cuma merasa bersalah aja... Gimana kalo kita pulang sekarang? Nanti alergi lo keburu muncul, yuk" tanpa basa basi Jihan langsung menarik tangan Kyungsoo dan berjalan keluar taman.

"T-tapi kita kan--"

"Rumah lo dimana? Ayo gue anter sekalian.. kita naik taksi aja dari sini ya" kata Jihan dan langsung memberhentikan taksi yang kebetulan lewat.

"Ayo masuk," Jihan memaksa Kyungsoo untuk masuk ke dalam taksi.

"Rumah lo dimana? Kasih tau supir taksinya deh, biar bisa langsung jalan..." kata Jihan lagi. Dia bener bener keliatan buru buru banget.

"Di deket kampus lo, di--"

"Ke Yonsei university ya Pak. Kalo bisa jalannya agak cepet, soalnya temen saya lagi sakit," Jihan berbicara dengan supir taksinya.

"Baik," kata si supir taksi.

"Jihan, gak usah takut. Alergi gue gak terlalu parah kok," kata Kyungsoo sambil menggaruk tangan kirinya.

"Tuh, liat. Lo udah mulai gatel. Pasti alerginya udah muncul," balas Jihan menatap Kyungsoo dengan sedih. "Maaf ya Soo, gue bener bener gak tau,"

"Gapapa, Ji. Gausah merasa bersalah. Gue juga yang salah kok, gak nanya pie itu dulu. Yah, sebagai pelajaran aja,"

"Tapi nanti kalo makin parah gimana? Atau kita ke rumah sakit aja langsung?"

"Jangan. Pulang aja. Gue punya obat kok,"

"Beneran?"

"Iya,"

"Tapi cukup gak kalo minum obat aja?"

"Cukup. Biasanya juga gitu kok. Malah biasanya gue bawa obatnya setiap kali gue lagi pergi, tapi kali ini gue lagi gak bawa,"

Jihan mengangguk mengerti, tapi tetep aja didalem hatinya tuh dia masih gak enak sama Kyungsoo. Sama aja kaya Jihan ngeracunin Kyungsoo kan kalo gitu.

Setelah itu, mereka sama sama diam. Sibuk sama pikiran mereka masing-masing. Jihan sibuk mikirin alerginya Kyungsoo, sedangkan Kyungsoo sendiri mikirin Jihan yang pastinya merasa bersalah sama dia.

Gak lama kemudian, mereka sampai di apartemennya Kyungsoo. Mereka turun dari taksi dan Kyungsoo berhenti sejenak sebelum masuk ke dalam gedung apartemennya.

"Jihan... Makasih ya udah dianterin pulang," kata Kyungsoo menghadap ke Jihan.

"Iya sama sama, ayo masuk.." balas Jihan yang malah kepengen buru buru masuk ke dalam gedung apartemennya Kyungsoo, padahal Kyungsoonya masih diem aja.

"Lo.... sampe sini aja nganternya. Gue bisa keatas sendiri kok," kata Kyungsoo.

Jihan diam menatap Kyungsoo. "Oh, maksudnya lo gak mau gue masuk ke apartemen lo gitu?"

Kyungsoo menggeleng. "Bukan gitu maksudnya. Lo daritadi udah repot khawatir sama alergi gue sampe nganter gue pulang segala. Sebenernya yang penting gue tinggal minum obat aja kok, setelah itu alerginya akan sembuh. Jadi--"

Shadows - DKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang