Tiga Puluh

2.2K 390 31
                                    

Mata Jihan sukses ga berkedip selama beberapa detik melihat Kyungsoo yang ada dihadapannya saat itu.

Kyungsoo sendiri juga keliatannya kaget dan masih gak percaya kalo Jihan yang duduk didepannya sekarang.

"Kita gak nyangka banget loh ternyata anak kamu itu Kyungsoo, ya gak mah?" kata papa Jihan sambil menyenggol lengan mamanya.

Mamanya senyum dengan lebar. "Iya bener. Kita udah kenal sama Kyungsoo, bahkan mereka kan sempat menjalin hubungan... Tapi sayang cuma sebentar,"

"Oh ya?" papanya Kyungsoo menaikkan alis dengan antusias. "Jadi mereka pernah dekat juga?"

"Iya. Kyungsoo dulu sering main ke rumah, tapi karena sekarang mereka udah ga ada hubungan jadi Kyungsoo jarang main lagi," kata mamanya Jihan.

'Ini kenapa mereka fokus ngomongin gue sama Kyungsoo doang ya,' kata Jihan dalem hati.

Daritadi cuma mamanya Kyungsoo aja yang gak bersuara. Dia pura pura ngerti apa yang mereka bicarakan, tapi sebenernya omongan mereka tuh masuk kuping kiri keluar kuping kanan.

Didalam hatinya, mamanya Kyungsoo masih ga suka sama Jihan. Cuma dia gak bisa terus terang ke mereka semua.

Tak lama makanan yang mereka pesan pun datang. Dan mereka pun mulai makan bersama.

"Silahkan dinikmati makanannya... Jihan, makan yang banyak ya," kata papanya Kyungsoo sambil senyum lebar.

Jihan cuma bales senyumnya aja abis itu fokus sama makanan yang ada didepannya. Kayanya papanya Kyungsoo suka banget deh sama dia.

Suka maksudnya bukan naksir. Daritadi Jihan terus terusan dibilang cantik, dikit dikit dipuji. Papanya Kyungsoo kayak membanggakan Jihan banget, udah kaya ngebela anak sendiri aja.

"Sini ketimunnya,"

Suara rendah Kyungsoo terdengar sangat jelas ditelinga Jihan, padahal dia ngomong dalam volume yang cukup kecil.

Jihan hanya menatapnya dengan datar. 'Maksudnya apa? Dia tau aja kalo gue gasuka ketimun. Emang gue pernah bilang?' gumam Jihan dalam hati.

"Sini timunnya buat gue aja," kata Kyungsoo sekali lagi. Namun tetap saja tak ada respon dari Jihan. Sepertinya Jihan gak terlalu peduli. Dia cuma menepikan timun ke pinggir mangkok.

Kyungsoo menghela napas, lalu tangannya bergerak sendiri untuk memindahkan timun dari mangkok Jihan ke dalam mangkoknya.

Jihan hanya memperhatikan gerakan Kyungsoo dalam diam. 'Kenapa sih dia nyuri perhatian gue mulu?!'

"Wah, ternyata Kyungsoo benar benar peduli sama Jihan ya," kata papanya Kyungsoo dan dengan otomatis mereka semua menatap pasangan muda itu.

Kyungsoo cuma senyum simpul malu malu sedangkan Jihan mengusahakan bibirnya untuk setidaknya memberikan sedikit goresan senyum.

Setelah acara makan, papanya Jihan & Kyungsoo pun membicarakan tentang bisnis mereka.

"Ikut gue ke balkon yuk?"

Jihan menoleh ke Kyungsoo, hanya menatapnya sekilas lalu kembali pura pura mendengarkan pembicaraan papa mereka.

"Kyungsoo, lebih baik kamu ajak Jihan ngobrol sana... Sambil ngopi ngopi juga boleh," kata papanya Kyungsoo.

Jihan menghela napas pelan. Ngga anaknya ngga bapaknya sama aja ternyata.

"Iya Ji, sana gih... Kalian kan udah lama gak ketemu juga," kata papanya Jihan mendukung.

Sedangkan kedua istri mereka hanya senyam senyum aja daritadi.

Kyungsoo udah berdiri dan siap berjalan meninggalkan kedua orangtua mereka. Sedangkan Jihan pun mau gak mau akhirnya ikutan juga berdiri dan berjalan mengikuti Kyungsoo.

Shadows - DKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang