Empat Puluh Tujuh

2.1K 328 15
                                    

"Jadi, kita bisa mulai serius kan sekarang?"

Jihan mengerjapkan kedua matanya, tak menyangka Kyungsoo akan mengatakan hal itu kepadanya. Urusan keluarga Kyungsoo memang sudah hampir selesai sekarang, apa jangan jangan setelah ini ia berniat untuk melamar Jihan langsung?

"Ji?"

"Eh, iya?" Jihan menggelengkan kepalanya kecil, tak mau memikirkan hal yang tidak-tidak. "Maksud kamu serius itu..... Gimana?"

Kyungsoo menatap Jihan makin dalam. "Kita langsung nikah aja mau?"

"HAAAA???!!" Jihan berteriak sampai beberapa pengunjung yang ada didalam restoran menoleh kearahnya. Dia terlalu kaget mendengar Kyungsoo mengajaknya nikah cepat-cepat.

"Aku bercanda kok, kaget ya?" kata Kyungsoo sambil tertawa disela-sela kalimatnya. Melihat reaksi Jihan tadi menurutnya sangat lucu.

Jihan hanya menatap pacarnya dengan tatapan menjengkelkan, lalu membela dirinya sendiri. "Kalo kamu serius juga aku gak bakal mau."

Alis Kyungsoo terangkat keduanya. "Maksud kamu kalo aku serius ngajakin kamu nikah kamu gak bakal mau? Kamu gak mau nikah sama aku?"

"Bukan, bukan begitu," Jihan menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Maksud aku, kalo tadi kamu serius ngajakin aku nikah cepet-cepet, aku gak mau. Aku gak bisa ninggalin semua masa-masa kuliah aku,"

Kyungsoo mengangguk sambil senyum kecil. "Aku tau."

"Jadi?"

"Jadi kita jalanin aja dulu seperti biasa,"

"Trus?"

"Tunggu sampai kita berdua sama sama lulus dan bisa mencapai karir yang bagus,"

"Lalu?"

"Aku bakal nabung buat ngelamar kamu, menyiapkan semua yang dibutuhkan setelah itu kita baru nikah dan membangun keluarga kecil."

Entah kenapa, mendengar ucapan Kyungsoo barusan membuat hati Jihan tersentuh. Dia tersentuh dengan niat Kyungsoo untuk mencari uang dan menikahinya, membuat Jihan berpikir kalau Kyungsoo benar-benar sudah serius menjalani hubungan dengannya.

"Gimana? Apa rencana kamu?" tanya Kyungsoo balik.

Jihan tersenyum, ia menaruh tangan kanannya diatas tangan Kyungsoo yang sedari tadi menggenggam tangan kirinya. "Aku cuma berharap aku bisa cepet-cepet lulus dan bisa hidup bareng kamu,"

Mendengar jawaban Jihan, Kyungsoo pun ikut menyunggingkan senyum dibibir berbentuk lambang cinta itu. Dia senang karena Jihan ikut mendukungnya.

"Makanya, belajar yang bener. Kerjain tugas tepat waktu, supaya bisa cepet lulus. Oke?"

Jihan mengangguk masih terus tersenyum kepada Kyungsoo. Tepat saat itu Tuan Lee datang membawakan dua minuman untuk mereka. Jihan dan Kyungsoo pun refleks langsung melepas genggaman tangan mereka.

"Aih, kenapa dilepas? Abeoji mengerti kok, di umur kalian saat ini memang wajar jika saling menggenggam tangan," Tuan Lee berceloteh sambil menaruh kedua minuman di meja, membuat Jihan dan Kyungsoo tersenyum salah tingkah.

"Abeonim bisa aja," balas Jihan.

"Jadi, kapan kalian bisa meresmikan hubungan kalian?"

"Kita masih mau melanjutkan kuliah dulu sampai lulus," balas Kyungsoo.

Tuan Lee mengangguk pelan sambil mengacungkan ibu jarinya. "Bagus. Itu namanya kalian sudah benar-benar berpikir dewasa."

Jihan dan Kyungsoo hanya tersenyum malu mendengar jawaban Tuan Lee.

Shadows - DKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang