Empat Puluh Tiga

2.1K 345 43
                                    

"Ji, mau ikut gak?"

"Kemana?"

"Nganterin Irene ke mall doang. Sekalian jalan-jalan,"

Jihan mikir sebentar. "Gak ah."

Sehun mengangkat kedua alisnya. "Lah, tumben? Biasanya sekali diajak ke mall langsung getol,"

"Lagi gak mood" Jihan bangkit dari sofa dan berjalan lemas ke kamarnya, meninggalkan Sehun yang hanya geleng-geleng kepala melihat perubahan sikap adiknya itu.

Sehun ngerasa banget perubahan Jihan setelah mamanya bilang kalo Jihan dan Kyungsoo putus. Muka Jihan selalu keliatan lesu, bilangnya selalu lagi gak mood atau lagi cape. Udah kaya orang kehilangan harapan hidup.

Tapi sebenernya Sehun kasian sama Jihan. Dia tau mereka berdua itu udah serius banget, tapi cuma karena mamanya kyungsoo gak restuin semuanya jadi berantakan.

"Hun, Jihan gak mau ikut?"

Sehun menoleh melihat istrinya yang sudah menjinjing tas kecilnya. "Katanya dia gak mood,"

Irene diam sejenak menatap Sehun, lalu menaruh tasnya diatas sofa. "Sebentar, aku tanya dia lagi."

Setelah itu Irene langsung naik ke lantai atas menuju kamar Jihan. Saat sampai didepan pintu kamar Jihan yang tertutup, Irene pun mengetuk pintunya tiga kali.

"Ji... Ikut yuk?"

Tak ada sahutan dari dalam kamar itu. Irene menunggu beberapa saat, lalu kembali mengetuk pintu kamar adik iparnya itu.

"Jihan..."

Tak lama terdengar suara kunci dan pintu pun terbuka perlahan. Jihan muncul dari balik pintu dengan tampang polosnya.

"Kenapa ka?"

"Ikut aku sama Sehun yuk, kita jalan-jalan... Kemana yang kamu mau? Ayo kita kesana,"

Jihan menggeleng. "Gak dulu deh ka, aku lagi gak mood, mau tidur aja."

"Kamu kalo gak mood justru harus diajak jalan, kan itung-itung refreshing..."

"Aku males ka, cape..." balas Jihan sambil menunduk.

Irene hanya melihat Jihan dengan kasihan. Dia tau gimana perasaan Jihan yang sebenarnya.

"Ji," Irene maju selangkah lalu menepuk pundak Jihan. "Kalo butuh temen curhat, jangan sungkan cerita sama aku ya?"

Jihan mengangkat kepalanya lalu bertemu tatap dengan Irene, setelah itu mengangguk sambil senyum tipis. "Iya ka."

"Yaudah kalo gitu," Irene menurunkan tangannya dari bahu Jihan. "Kamu beneran gak mau ikut nih?"

"Iya, beneran."

"Mau nitip apa?"

"Gak usah ah ka, aku lagi gak kepengen apa-apa,"

"Yakin? Nanti aku suruh Sehun beliin buat kamu... Jarang-jarang kan kamu dibeliin makanan sama Sehun?"

Jihan ketawa kecil. "Ka Irene tau aja,"

"Tau lah, aku juga pernah ngerasain dulu waktu pertama-tama deket sama Sehun. Dia tuh pelit,"

Jihan ketawa lagi. "Lagian ka Irene mau aja sama Sehun, kaya orang-orangan sawah gitu,"

"Yah dimana lagi aku bisa nemuin orang-orangan sawah seganteng dia, ya gak?" Irene menaik-turunkan alisnya.

"Terserah ka Irene deh, kayanya ka Irene udah ketularan Sehun juga nih"

Irene ketawa kecil. "Jadi kamu beneran gamau ikut dan gamau nitip apa-apa?"

"Iya. Udah sana jalan, kasian supirnya dibawah udah nungguin. Nanti marah loh,"

Shadows - DKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang