Tujuh Belas

2.6K 408 15
                                    

"Gue gak bisa menghapus rasa itu, seberapa keras gue berusaha."

Jihan menatap nanar mata Jongin. Dia melihat sebesit kesedihan di mata Jongin.

Sebegitu sayangnya kah Jongin sama Jihan?

"Jongin....."

"Gue tau lo udah jadian sama Kyungsoo. Gue juga udah berusaha nyerah setelah lo nolak gue hari itu. Tapi bukannya hilang, malah rasanya tuh makin sakit Ji kalo tiap hari gue ngeliat lo..."

"Makanya gue rasa gue harus pindah dari sini, biar kita gak ketemuan tiap hari. Supaya gue lebih cepet lupain rasa itu juga. Mungkin kalo gue pindah gue bisa menyibukkan diri gue dengan hal hal baru,"

"Tapi Jong, kita semua disini kan udah nganggap lo sebagai keluarga,"

"Itu dia Ji. Lo cuma nganggep gue sebagai keluarga. Tapi di hati gue beda. Gue masih menganggap lo sebagai wanita yang gue suka,"

Jihan diem, bingung mau ngomong apa lagi.

"Jadi, gue mohon, jangan tahan gue untuk keluar dari rumah ini. Gue akan ngomong sama orang tua lo nanti malem, berharap mereka juga gak bakal nahan gue dari rumah ini. Gue udah besar kok Ji, lo kan temen gue. Gue bisa hidup sendiri, bisa urusin hidup gue. Gue gak akan berbuat yang konyol kok. Tenang aja,"

Mereka tatap tatapan selama beberapa detik. Sebenernya Jihan gak mau Jongin pindah dari rumahnya, tapi dia gak bisa ngelarang Jongin juga. Dia kan bukan siapa siapanya.

Dan karena itu Jihan jadi merasa ga enak hati sama Jongin.

Jihan menunduk. "Jongin maafin gue, gue--"

"Kenapa harus minta maaf? Lo kan gak salah," kata Jongin lalu maju selangkah, berhadapan lebih dekat dengan Jihan.

Jihan mengangkat kepalanya, matanya bertemu dengan mata Jongin. "Gue ga bisa balas perasaan lo. Maaf,"

Jongin senyum kecil. "Itu bukan kesalahan. Itu emang kenyataan. Gue yang harus bisa terima kenyataan,"

"Gue gamau kehilangan sahabat kaya lo, Jongin..."

"Gue juga gamau kehilangan sahabat kaya lo, Jihan..."

Jihan tak kuasa membendung air matanya dan langsung memeluk tubuh Jongin yang basah.

"Baju gue basah Ji,"

"Gapapa. Gue cuma mau peluk lo sebentar aja. Lo jangan nyuekin gue ya setelah pindah dari sini nanti?"

Jongin akhirnya membalas pelukan Jihan. "Iya. Gue bakal sering main kesini kok, lagian kan di kampus juga kita bakalan ketemu terus,"

Jihan melepaskan pelukannya lalu menatap Jongin. "Lo mau tinggal dimana?"

"Kayanya gue balik ke apartemen gue yang dulu deh Ji, soalnya gue juga belom sempet nyari tempat tinggal lain,"

"Yaudah, nanti gue bantuin deh beres-beres disana,"

Jongin ketawa. "Gausah lah. Ngapain juga. Barang barang gue kan dikit. Lo mendingan belajar deh, bentar lagi kan ujian..."

"Yih, gak gue doang kali. Lo juga kan ujian!!"

"Lo kan tau gue pinter, gausah belajar tinggal merem juga udah kejawab semua itu soal,"

"Gayaan banget sih ih" Jihan memukul lengan Jongin main main.

"Aduh sakit.... Eh Sehun kemana?"

"Gatau kayanya dia pacaran deh"

"Kayanya akhir akhir ini dia sering pergi ya"

Shadows - DKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang