Part 11

416 22 0
                                    


Semilir angin sore menerbangkan rambut coklatnya kesana kemari, matanya tersinari oleh sinar berwarna oranye yang sedikit lagi menghilang ditelan oleh awan malam.

Kressa sudah benar-benar pulih, dia juga sudah kembali sekolah seperti biasa, melakukan aktivitas yang biasa ia lakukan. Sudah beberapa hari juga Anthony tidak mengajar privatnya. Padahal waktu Anthony tinggal 1 bulan lagi.

Ingin sekali ia menghubungi pria itu, tapi tidak mungkin. Kressa tidak ingin menganggu Anthony, bisa saja pria itu sedang sibuk. Tapi lagi-lagi Kressa dibuat bimbang, ia sangat ingin tahu keadaan Anthony.

Dia berjalan menuju kedalam kamarnya, mengambil benda tipis yang tadi ia charge. Ia mengetikkan sebuah nama lalu ditekan nya tombol hijau yang ada di layarnya.

Belum ada jawaban,

Tut tut tut

'the number you're calling is not active'

Tidak ada jawaban, dia mendialnya lagi.

Lagi-lagi dia mendapatkan jawaban yang sama, Kressa menghembuskan nafas lelah. Dia menyimpan ponsel itu dengan keras diatas nakas sehingga menimbulkan bunyi gedebuk.

Kressa membaringkan tubuhnya diatas ranjang, memijat pelan kepalanya dan berharap segala pikiran tentang Anthony menghilang di otaknya. Tuhan, Kressa benar-benar merindukan pria itu.

___

Kressa terbangun dengan keadaan yang semrawut, rambutnya sudah seperti singa serta kotoran di matanya terlihat mengumpul. Dia langsung beranjak dan pergi mandi.

Di sekolah, Kressa dibuat heran karena Anthony mangkir dari jam ajarnya. Akhirnya ia digantikan oleh guru kelas 11, tidak ada guru yang mengetahui perihal Anthony. Sebentar lagi pasti Anthony diberi surat peringatan karena membolos tanpa izin.

Kressa dibuat penasaran dengan ketidakberadaan pria itu, kemana dia?

"Anthony lagi?" tanya Dylan sambil memakan sandwhich buatan Kressa, pagi tadi Kressa sengaja membawa bekal lagi. Tapi kali ini benar-benar untuk Dylan, sebagai tanda terimakasih karena telah menjaga Kressa selama di rumah sakit kemarin.

Kressa menjauhkan minuman itu dari hadapannya, lalu melipat kedua tangannya di atas meja, "aku khawatir padanya Dylan, pasti terjadi sesuatu. Tidak mungkin orang seperti Anthony mangkir dari tugasnya."

"Mungkin dia memang ada keperluan mendadak, kau tidak perlu se-khawatir itu" ujar Dylan dengan tenang.

"Iya, kau benar. Lagi pula bukan urusan ku juga" kata Kressa.

Dylan tersenyum senang, "Nah! Itu baru Kressa, ayo cepat kita kembali ke kelas, kau tidak ingin dihukum oleh Mr. Grande bukan?"

"Baiklah, tunggu aku!" ucap Kressa lalu meyeruput minumannya yang masih bersisa.

___

Dylan dan Kressa sedang berada di toko buku, mereka sedang mencari buku referensi untuk tugas karya ilmiah yang diberikan oleh Mr. Grande tadi.

Kressa terlihat memilah-milah buku tentang anatomi tubuh manusia yang cocok dengan judul materinya, Dylan pun melakukan hal yang sama.

"Jika aku mengambil tema galaksi boleh tidak ya?" tanya Dylan yang sedang memegang buku bersampul rasi bintang di tangan nya.

"Terserah padamu, asalkan jangan sampai diluar dari ruang lingkup sains"

"Jika itu aku juga tahu" kata Dylan menggerutu.

Can I Reach You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang