Part 16

479 18 0
                                    


Meskipun berpacaran dengan Anthony setiap pergi ke sekolah Kressa selalu bersama Dylan, pernah sesekali Anthony menawarinya untuk pergi bersama tapi aturan sekolahnya tidak membenarkan tentang guru dan murid boleh berpacaran. Hal itu sangat di larang di Amerika.

Kressa sedang membuat sandwhich untuk Anthony, dia tahu Anthony belum sarapan karena tadi subuh pria itu berkata masih memeriksa hasil tes ulangan muridnya. Sudah pasti Anthony belum sempat sarapan.

Julie sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk keluarganya, menjadi ibu rumah tangga adalah hal yang menyenangkan bagi Julie, meskipun dia bekerja sebagai sekertaris di perusahaan suaminya sendiri Julie masih bisa mengimbangi tugasnya.

"Ku lihat akhir-akhir ini kau selalu membuat bekal, untuk siapa? Aku yakin itu bukan untuk mu, aku sangat tahu dirimu sayang" ucap Julie ketika melihat Kressa sibuk dengan alat pemanggang.

"Ini untuk Dylan dan Anthony, Mom!" Kressa menyiapkan daun selada dan keju lalu menyimpannya di atas roti.

"Anthony? Pria itu?" tanya Julie.

"Ya, kenapa?" jawab Kressa dan kembali bertanya pada Ibunya itu.

"Tidak, hanya sedikit heran saja", kata Julie dan kembali kepada aktivitasnya.

Mereka sarapan bersama, tidak begitu lama karena Julie dan Julian akan menghadiri rapat pagi ini. Keenan juga berangkat dengan sepedanya hari ini.

"Kenapa Dylan tidak pernah mau masuk kedalam rumah?" tanya Julie ketika mendengar suara deru mobil di halaman rumah.

"Itu karena kau selalu menawarinya ini dan itu, Dylan malas, Mom!"

"Hah, anak itu. Aku kan bermaksud baik, barangkali ia belum sarapan atau apa" kata Julie, ia memajukan bibirnya kedepan seakan-akan ia tidak sadar dengan umurnya saat ini.

"Kau ingat, Mom? Ketika Dylan pertama kali berkunjung kemari makanan apa yang kau suguhkan padanya? Hampir semua isi kulkas kau keluarkan! Bagaimana ia tidak kaget dengan sikap mu?" ucap Kressa, Julie memutarkan bola matanya jengah.

"Jangan ingatkan aku, aku tahu aku terlalu berlebihan. Tapi itu aku tunjukkan sebagai rasa senang ku karena kau pertama kalinya membawa teman pria ke dalam rumah"

"Tapi tidak harus seperti itu juga, Mom!"

"Makanmu sudah selesai bukan? Cepatlah pergi, kau akan terlambat" kata Julie, Kressa melihat Ibunya dengan tatapan tidak percaya.

"Bagus, sekarang kau mengusir ku"

"Kressa!" sanggah Julian.

"Baiklah, aku pergi Mom, Dad, Keenan! Bye!" Kressa mengambil tasnya yang berada di meja dapur lalu pergi.

Dylan bertanya ketika menyadari wajah Kressa saat masuk ke dalam mobilnya.

"Ada apa dengan mu?"

"Besok-besok jika kau menjemput ku. Kau harus masuk kedalam rumahku! Aku tidak mau tahu!" semprot Kressa pada Dylan.

"Ehh, iya baiklah" kata Dylan dengan bingung, dia tahu suasana hati Kressa sedang buruk. Dia tidak ingin mendengar teriakan Kressa pagi ini. Jadi Dylan lebih memilih untuk mengiyakan saja.

Saat Dylan memarkirkan kendaraannya, Kressa memberi Dylan wadah berisi sandwhich tadi pada pria itu.

"Untukmu, kau duluan saja. Aku ada sedikit keperluan" Kressa langsung keluar dari mobil Dylan dan berjalan menuju ruang Anthony.

Matanya menangkap Anthony yang sedang serius dengan lembaran kertas yang ada di hadapannya. Anthony memakai kacamata. How cool he is!

"Kau sibuk?" tanya Kressa yang muncul di celah pintu ruangan Anthony yang sedikit ia buka tadi.

Can I Reach You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang