Part 17

378 24 0
                                    


Pick me at 7pm,
Kressa

Anthony membaca sebuah note yang diselipkan Kressa di dalam buku tugasnya, Anthony tersenyum sambil menggeleng kecil melihat note yang berasal dari tulisan tangan Kressa itu. Bisa-bisanya Kressa menyelipkan catatan kecil di buku tugasnya, bagaimana jika Anthony tidak memeriksa tugas itu?
Setelah melihatnya Anthony kembali memeriksakan tugas tugas muridnya.

Dia merasa baik akhir-akhir ini. Satu bulan telah berlalu, baik Anthony maupun Kressa mereka berdua dalam keadaan baik-baik saja, belum pernah terjadi pertengkaran di antara mereka. Anthony merasa dengan keberadaan Kressa di sisinya membuat hidupnya sedikit berwarna karena terkadang gadis itu selalu membuat sesuatu hal yang tidak pernah Anthony duga. Kelakuan konyolnya terkadang membuat Anthony menahan rasa sabar, karena... entahlah, Kressa memiliki sifat dewasa tetapi terkadang ia berubah menjadi manja seperti anak-anak.

“Ada apa kau meminta aku kemari malam-malam?” tanya Anthony yang sudah berada di depan halaman rumah Kressa.

Kressa melipat bibirnya enggan memberi tahu Anthony, gadis itu hanya tersenyum penuh arti pada Anthony. Tanpa menjawab pertanyaan Anthony, Kressa langsung memakai helm yang sudah Anthony berikan dan menaiki motor Anthony.

“Cepat jalankan! Hampir jam 8 malam” ucap Kressa menepuk bahu Anthony dari belakang. Selama Kressa dibonceng oleh Anthony ia tidak pernah berani memeluk pinggang Anthony seperti yang dilakukan sepasang kekasih lainnya, sangat lucu karena Kressa hanya memegang kedua bahu Anthony seperti seseorang yang berada dalam posisi memijat.

“Ke mana kita pergi? Beritahu aku terlebih dahulu!” tanya Anthony dengan suara yang sedikit keras karena terhalang oleh kaca helm.

“Ikuti jalan saja, nanti biar aku yang menunjukkan” jawab Kressa.

Selama di perjalanan mereka sama sekali tidak mengobrol, Kressa hanya mengeluarkan suara ketika menunjukkan jalan sedangkan Anthony hanya mengangguk saja. Lagipula Anthony memang tidak bisa menyetir sambil berbicara karena dapat mengganggu konsentrasi, itu katanya.

“Sampai!” kata Kressa dengan senang, Anthony memberhentikan motornya di depan taman hiburan.

“Di sini? Kau bercanda?” tanya Anthony, Kressa mendecakkan  lidahnya sebal.

“Sudah, jangan banyak protes.. ikut aku sekarang juga….” Kressa menarik tangan Anthony untuk mengikutinya, lalu dia terdiam sementara “.. kau harus menutup matamu” lanjut Kressa dan mengeluarkan sapu tangan dari saku jaketnya dan dililitkan di mata Anthony.

“Kau membawaku ke taman hiburan lalu kau menutup mataku, kumohon jangan membuatku malu Kressa,” ucap Anthony tapi Kressa tidak mengindahkannya, ia malah menarik-narik kepala Anthony kebawah supaya ia bisa menalikan penutup mata itu.

“Menunduklah sedikit, badanmu itu terlalu tinggi tahu!” kata Kressa. Anthony memberengut kesal tapi ia melakukan perintah Kressa.

“Sekarang kau ikut aku, pelan-pelan! Nanti kau bisa jatuh” Kressa memapah Anthony melewati taman hiburan itu, banyak orang yang memperhatikan dan melihatnya tapi Kressa hanya membalas dengan senyuman. Kejutan yang akan diberikan pada Anthony berada tepat di belakang taman hiburan ini.

“Anthony!” panggil Kressa pada pria bertubuh besar di sampingnya itu.

Anthony hanya menjawabnya dengan deheman, “Hmm”

“Tidak, ku pikir kau tidur”

“Terserah”

“Wow, kau marah?”

“Tidak”

“Baiklah, karena aku tidak akan meminta maaf”

Ketika sampai Kressa memberi kode kepada orang-orang yang membantunya untuk diam.

Can I Reach You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang