Part 12

421 23 2
                                    


Dua hari setelah Kressa mengunjungi Anthony di rumah sakit, dia tidak kembali lagi ke rumah sakit itu. Dia cukup sadar dengan posisinya kali ini. Anthony bukanlah urusannya.

Ia juga sudah memberi tahu Julie dan Julian perihal Anthony. Maka dari itu Kressa dan keluarganya hari ini sepakat untuk menjenguk Anthony. Mereka berangkat bersama dengan Julian yang duduk di kursi kemudi bersama Julie juga di belakang ditempati oleh Kressa dan Keenan.

Hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai di rumah sakit.

Kressa berjalan terlebih dahulu menunjukkan ruangan tempat Anthony dirawat.

"Kalian masuk saja dulu, " kata Kressa menarik nafas dengan berat, dia tidak ingin melihat Anthony.

Kressa lebih memilih untuk menunggu di ruang tunggu saja, dia merasa canggung jika harus bertemu dengan Anthony. Jadi lebih baik dia menunggu di luar, meskipun ia sangat ingin bertemu Anthony.

Lama ia memainkan jarinya yang terselip cincin dari Ayahnya. Lalu seseorang duduk di sebelahnya.

"Kau tidak masuk?" tanya Keenan.

"Tidak mau" jawab Kressa

"Kenapa?"

"Aku takut Keenan"

"Apa yang kau takutkan?"

"Tentu saja Anthony, kau pikir siapa lagi" Kressa mengerucutkan bibirnya kesal.

Keenan menghembuskan nafas kasar, "Hah, masuklah! Anthony menanyakan keberadaan mu!"

Kressa terperanjat dari duduknya, "Apa? Dia berkata begitu?" tanya Kressa dengan wajah cengo-nya. Anthony menanyakan dirinya? Benarkah?

"Iya Kressa, cepat masuk" Keenan mendorong punggung Kressa kearah pintu.

Kressa berjalan dengan langkah tersaruk, Keenan benar-benar kasar, anak itu mendorongnya dengan keras. Hasilnya ia muncul dihadapan Anthony dengan keadaan yang buruk.

"Kau dari mana saja nak?" tanya Julie, yang melihat Kressa sedang tersenyum malu.

"Aku hanya mencari udara segar, kau kan tahu aku tidak menyukai suasana rumah sakit," jawab Kressa mencari alasan, Anthony menatapnya lekat membuat Kressa semakin tergagap.

"Dan kau Keenan?"

"Oh, aku habis dari toilet" Kressa menghembuskan nafas lega, satu kelebihan adiknya adalah bisa ia ajak kerja sama.

"Terima kasih Kressa" ucap Anthony sambil tersenyum.

"hah?" Kressa mengeluarkan tatapan polosnya.

Anthony terkekeh kecil, "Terima kasih" ulangnya sekali lagi.

"Te..terima..kasih untuk apa?" tanya Kressa gelagapan. Tidak ada satupun keluarganya yang menyadari ekspresinya itu termasuk Keenan, karena ia sedang melihat kearah jendela ruang rawat Anthony.

"Karena kau telah menolong ku" jawab Anthony tersenyum tipis.

"Uhh.. sebenarnya bukan aku yang menolong mu, ada seorang pria yang menemukan mu"

"Tetap saja aku harus berterima kasih padamu" ucap Anthony keukeuh

"Begitu ya?." Kressa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Kressa duduk di sofa panjang yang ada di ruangan itu bersama Julie dan Keenan. Julian sedang berbicara entah tentang apa dengan Anthony pembicaraan mereka terlalu sulit untuk di cerna. Maklumi saja, pembicaraan orang cerdas seperti mereka sulit diartikan oleh Kressa.

Can I Reach You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang