Part 21

328 21 0
                                    


Kressa sudah memutuskan bahwa ia tidak akan memberitahukan perihal perselingkuhan Anthony dan Scarlett. Ia akan bermain peran, sama seperti Anthony yang memainkannya. Ia akan menjadi seseorang yang pura-pura tidak tahu karena dengan itu ia bisa mengetahui bagaimana perasaan Anthony sesungguhnya. Dan melihat seberapa jauh Anthony membohongi dirinya.

Awalnya Dylan sempat menolak dengan rencananya, karena ia tahu dengan berlaku seperti itu akan membuat Kressa semakin terluka. Sangat terluka. Tapi itu tidak masalah bagi Kressa, ia hidup untuk merasakan manis dan pahitnya kehidupan.

Hari ini Kressa sudah bersekolah seperti biasa, dia berangkat lebih awal untuk meminta tes ulang karena ketertinggalannya dalam mata pelajaran. Dan sudah pasti Dylan setia menemaninya. Beruntunglah hari ini jadwal Anthony mengajar, Kressa sangat ingin melihat kekasihnya itu dan mengetahui bagaimana keadaannya.

Baru saja beberapa menit Kressa duduk di bangkunya, Anthony berjalan menuju meja guru dengan stylenya yang seperti biasa. Tapi dia terlihat berbeda, wajahnya terlihat lebih segar juga harum parfum yang sangat Kressa sukai yang menempel di tubuhnya lebih tercium.

"Selamat siang dan maaf sebelumnya saya tidak masuk dua kali di kelas. Itu semua karena saya memiliki keperluan mendadak. Sekali lagi saya mohon maaf"

Para siswa hanya mengangguk kepalanya.

Anthony mulai mengajarkan materi pada muridnnya. Kressa menatap dengan fokus ke arah depan, tapi bukan pada materi yang diajarkan tapi pada pengajarnya. Dan biadabnya Anthony bertingkah seperti biasa, seperti tidak melakukan kesalahan apapun.

Kressa sendiri bingung, mengapa Anthony melakukan hal yang sangat Kressa benci?! Apa salah Kressa sebenarnya?

Ketika mata Kressa beradu dengan mata Anthony, pria itu seperti menghindarinya, menghindari tatapan Kressa dan kembali BERPURA-PURA fokus pada materinya. Dari sini Kressa tahu, bahwa memang terjadi sesuatu dengan Anthony.

Ketika Anthony membagikan tugas pun biasa saja, lagi pula Kressa tidak mengikuti tes. Ia berada di London saat itu.

Setelah Anthony selesai mengajar, Kressa mengambil tas kecil di dalam tasnya. Ia membuat bekal makan siang untuk Anthony seperti biasanya. Dylan yang berdiri di belakangnya melihat pergerakan Kressa dengan seksama.

"Kau yakin? Aku tidak ingin kau menangis lagi Kressa" kata Dylan menyentuh bahu Kressa.

"Yakin, aku sangat yakin. Jangan khawatirkan aku Dylan" ucap Kressa dengan mantap. Ia mengambil nafas perlahan dan membuangnya, ia lakukan berkali-kali untuk menghilangkan kegugupannya.

"Kau tunggu disini" ucap Kressa lagi.

Sampai di depan pintu ruangan Anthony, Kressa memberhentikan langkahnya sejenak. Ia sempat ragu, tapi ia menyakinkan dirinya ia bisa, pasti bisa dan harus bisa.

"Siang!" sapanya pada Anthony yang sedang merapikan berkasnya.

"Hey, Kressa! Bagaimana kabarmu?" tanya Anthony lalu ia duduk di kursinya, Kressa pun duduk di sebrang kursi meja Anthony.

Kressa tersenyum padanya, "Aku baik, kau?" tanya Kressa, dalam hati ia tersenyum miris. Mengapa Anthony menjadi seperti ini?

"Sangat baik," jawab Anthony yang juga ikut tersenyum.

Apa Anthony lupa sesuatu? Apa Anthony tidak ingin mencoba menjelaskan perihal kemarin, tentang ia yang tidak menjemput Kressa dan tentang ia yang tidak menghubunginya 4 hari kebelakang ini.

"Aku membuatkan makan siang untukmu!" kata Kressa menyodorkan kotak bekal pada Anthony.

Anthony terlihat bingung, "tidak perlu Kressa, untukmu saja. Aku sudah membawa bekal dari rumah"

Can I Reach You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang