Part 15 (Kressa)

408 24 1
                                    

Gak beda jauh sih, cuman sudut pandang Kressa aja. hehe :)

Someone punch me now, please! Apa ini mimpi? astaga Anthony adalah pacarku. PACARKU. Damnit. I'm crazy over it. Aku tidak percaya dengan ini. Ini adalah status yang dulu aku pikir tidak akan pernah aku dapatkan. Tapi sekarang lihat? I'm Anthony's girfriend. Gosh.

Pada awalnya aku memang kesal pada Anthony karena ia tiba-tiba menyebutkan aku harus menjadi pacarnya. Bahkan kalimat yang ia ucapkan bukan sebuah pertanyaan, melainkan pernyataan dan itu adalah perintah. Aku marah padanya karena aku pikir Anthony masih berpacaran dengan Scarlett.

Tapi ketika Scarlett meminta ku untuk bertemu, aku tahu semuanya. Aku sempat bingung dan merasa aneh dengan Scarlett, dia tiba-tiba meminta bantuan padaku padahal seharusnya dia tahu sendiri bahwa aku menyukai Anthony. Membantunya untuk mendapatkan Anthony kembali hanya akan membunuh ku secara perlahan.

Aku tidak jahat karena melanggar janjiku padanya, tapi aku berpikir beberapa kali untuk melakukan itu semua. Aku sudah pernah bilang bukan bahwa ucapan Anthony ketika di rumah sakit itu merupakan jalan untukku agar bisa membuat nya jatuh cinta padaku. Aku tidak perlu berlaku curang dengan memberi umpan pada Anthony, nyatanya Anthony sendiri yang memberikan jalan itu padaku.

"Kau ingin membeli sesuatu?" tanya Anthony padaku, kami sekarang berada di mall.

Aku melihat sebuah dress berwarna hitam yang terpasang di sebuah patung mannekin depan toko.

"Tadinya aku ingin membeli pakaian, tapi kartu debit ku tertinggal di rumah dan aku tidak membawa banyak uang cash" jawabku, lalu aku berniat pergi dari toko itu.

"Kau bisa menggunakan uangku," tawar Anthony,

Aku menggelengkan kepalaku, "tidak mau,"

"Kenapa? kau kan pacarku! Wajar kan jika aku membeli pakaian untukmu" katanya, aduh kenapa aku jadi malu-malu seperti ini? Padahal jika dengan Dylan aku langsung saja meminta dia untuk membeli apapun yang aku inginkan.

"Harganya mahal Anthony" kataku ketika melihat tag harga yang menggantung di pakaian itu $195. Tapi Anthony langsung manarik ku masuk kedalam.

"Ayo! Itu tidak akan menguras habis uangku"

"Baiklah my lovely teacher" kataku sambil tertawa, umm pacar ku begitu baik.

Aku meraba-raba pakaian itu, kainnya begitu halus, pantas saja harganya cukup mahal. Apa pakaian ini cocok untukku? Aku menengadah sambil membayangkan pakaian itu menempel sempurna di badanku.

"Kau ingin mencobanya dulu?" tanya Anthony, aku hanya menganggukkan kepala ku serasa tersenyum lebar. Anthony menyuruh salah satu pelayan untuk melepas dress itu dari patung peraga. Good bye mannekin, this dress is belong to mine.

Aku masuk kedalam ruangan untuk mencoba pakaian ini. Sedikit sulit ketika aku mencoba menaikkan risleting itu karena berada si belakang, tadinya aku ingin meminta bantuan Anthony. Tapi tidak jadi.

Aku melihat tubuhku di depan kaca, bajunya terlihat pas, badanku tercetak begitu jelas menggunakan dress ini. Apa Anthony akan menyukainya?

Aku menyibakkan gorden lalu keluar dengan ragu, apa Anthony menyukai dress ini?

"Anthony!" panggil ku. Tapi dia seperti tidak mendengar ku, apa yang dia lihat? Matanya fokus sekali. Lalu aku mengikuti arah pandang matanya yang tertuju pada sepasang kekasih yang sedang bercengkrama dengan mesra. Scarlett dan pria lain.

Aku melihat Anthony dengan nanar, ternyata Anthony belum bisa melupakan Scarlett dengan utuh, pandangan Anthony pada mereka seperti menyiratkan kekesalan. Hell, aku pacar mu sekarang Anthony!

"Anthony, kau mendengar aku?" kataku, ternyata dia belum menyadari keberadaan ku. Poor Kressa!

"Hello! Anthony!" ucapku mengibaskan tanganku di depannya. Aku mencoba menetralkan wajahku, aku tidak ingin terlihat terluka seperti hatiku. Biarkan saja aku yang mengetahui nya.

"Oh hei!" kataku tersenyum kaku.

Aku tersenyum pada Anthony, "Bagaimana menurut mu?" tanya ku mencoba untuk bersikap biasanya.

"Kau cantik" pujinya, aku sedikit senang dengan ucapannya. Tapi aku tahu, dia hanya tidak ingin membuat aku sedih. Matanya mengeluarkan tatapan begitu merindukan. Aku tahu Anthony sangat merindukan Scarlett. Aku tahu. Aku tahu semuanya.

"Terima kasih" ucapku, Anthony hanya tersenyum tipis.

"Lebih baik kita keluar dari sini, pakai pakaianmu kembali" katanya, katakan.. apa dia mencoba untuk menghindar?

Anthony membayar pakaian itu, lalu menarikku langsung keluar dari toko itu. Aku melihat tatapan Scarlett pada Anthony yang sangat sulit untuk ku artikan.

__

"Aku pulang menggunakan taksi saja" katanya mengembalikan kunci mobilku.

"Mengapa?" tanyaku.

"Aku tidak ingin merepotkan mu terus Kressa, aku akan menggunakan motor saja nanti" Anthony memang sudah memakai mobilku hampir 1 minggu, tapi itu tak masalah untuk ku. Dia kan pacarku.

"Begitu, ya sudah. Hati-hati ya!" kataku hanya mengiyakan saja.

Hening.

"Hanya itu?" tanya Anthony, aku mengerutkan keningku.

"Apalagi?" dia menunjuk-nunjuk pipi nya,.sambil tersenyum miring padaku. Uhh, apa dia meminta aku untuk menciumnya? Oh, God!

"Harus?"

"Tentu saja!" katanya.

Aku menggigit bibir ku pelan, aduh. Cium tidak ya? Tanpa ku sadari, bibir ku sudah menempel di pipinya. Tidak lama, hanya beberapa saat. Kressa jangan pingsan sekarang!!

Anthony mengusap rambutku pelan, lalu pergi menjauh dari ku. Anthony masih harus berjalan untuk menemukan taksi.

Aku membuka pintu rumahku perlahan, apakah mereka masih terjaga?

"Hey Kressa, where have you been?"

"Fuck it Keenan! You scared me!" aku mengusap dadaku dan menghembuskan nafas lega. Keenan sialan!

Bocah itu tersenyum miring padaku,."Dengan Anthony? Ada apa kau dengannya?" tanya Keenan melipat kedua tangannya di dada.

"Tidak apa-apa. Kami dari luar" kataku setenang mungkin supaya Keenan tidak curiga. Aku pikir ini bukan urusannya, dia masih dibawah umur untuk mengetahui urusan percintaan.

"Aku tahu kau Kressa! Apa kau berpacaran dengan dia?" tebaknya dengan tepat. Sial, aku melupakan bahwa adikku ini begitu pintar!

"Itu kau sudah tahu" ucapku, ketika ia akan berbicara aku menyetopnya terlebih dahulu "Jangan bertanya lagi, aku lelah Keenan!"

Aku melewati beberapa undakan tangga untuk bisa sampai ke kamar ku.

What a great day today!

Persetan dengan Scarlett atau wanita lainnya. Kenyataannya adalah Anthony milikku. Milik Kressa. Tunggu, tidak! Dia masih milik Ayah dan Ibunya.

Aku tidak begitu peduli dengan siapa orang yang di hati Anthony sekarang, tapi cepat atau lambat aku yakin, aku akan memiliki hati dan tubuh Anthony seutuhnya.

I'm really sorry Scarlett.


Vote Please! Maaf pendek.

Can I Reach You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang