Part 18

339 19 0
                                    

Baru 2 hari Kressa di Cambridge, berkas yang dia berikan sudah hampir selesai dan tinggal beberapa file lagi harus dia urus. Setelah dari Cambridge Kressa berniat pergi ke London untuk menghabiskan waktu izinnya. Sekalian untuk bertemu dengan anak lelaki Sharma penjual teh di ujung jalan yang akhir-akhir ini sering Kressa kunjungi.

Hari ini ia menunggu kiriman file akte kelahiran dan juga surat hak milik rumah untuk melengkapi berkas syarat beasiswa itu. Ini hari ketiga pukul 9 pagi.

Suara getaran ponsel Kressa terdengar dari atas nakas. Kressa mengambilnya dan melihat siapa yang mengirim pesan padanya.

Ketika melihat nama yang tertera, Kressa tersenyum lebar.

From Anthony : Apa kabar?

To Anthony : Baik, bagaimana denganmu?

From Anthony : Sangat baik ketika kau membalas pesanku.

To Anthony : Hmm

From Anthony : Hanya itu? Kau tau berapa tarif yang aku keluarkan untuk menghubungi mu dari Atlanta?

From Anthony : Aku bercanda

To Anthony : Akhir pekan kau kemari ya?! Aku bosan disini Anthony dan lusa aku akan pergi ke London.

From Anthony : Biar aku menelpon mu.

Selang beberapa detik, Anthony menelpon Kressa.

'hmm, aku sangat merindukan mu Kressa' ucap Anthony dari telepon to the point.

'aku tidak percaya' Kressa menahan senyumnya ketika mendengar suara Anthony. Dia sangat merindukan pria itu.

'apa kau tidak merindukanku?'

'tidak, aku bertemu dengan Adam. Kau tahu tidak? Dia tampan sekali. Adam itu anaknya bibi Sharma yang aku ceritakan kemarin padamu' tanpa Anthony ketahui Kressa menahan tawanya, ia sedikit berbohong pada Anthony mengenai Adam yang sama sekali belum ia temui.

'tampan sekali? Apa aku kalah dengannya?'

'aku tidak tahu, tapi sepertinya banyak perempuan yang memuja Adam'

'dan kau memujanya?'

'menurutmu?'

'tidak, karena aku yakin kau hanya akan memuja ku'

'percaya diri sekali'

'aku bukan percaya diri, tapi memang kenyataannya seperti itu' kata Anthony dengan bangga. Kressa terkekeh mendengarnya.

'ya baiklah aku akui, bagaimana dengan sekolah?'

'aman, tidak ada apa-apa'

'aku ingin kembali ke sekolah'

'maka dari itu, cepatlah kemari'

'tidak mau, aku ingin memanfaatkan izin ku untuk berlibur. Kau kemari yaa? Temui saja aku di London'

'tentu saja, aku tidak sabar bertemu dengan mu'

'begitu juga denganku, apa yang kau lakukan disana?'

'aku sedang memeriksa tugas'

'sepertinya aku tertinggal banyak pelajaran'

'kau iya. Dan setelah pulang dari sana kau harus belajar denganku setiap hari'

'dengan senang hati Sir. Anthony'

'baiklah, sepertinya aku harus kembali mengerjakan tugasku. See you the day after tomorrow'

Can I Reach You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang