Part 23

354 18 0
                                    

Kressa menggeliatkan tubuhnya, ia merasa pegal-pegal di seluruh badannya. Matanya mengerjap dengan pelan dan terasa begitu berat. Wajahnya sembab karena ia menangis semalaman sampai tertidur.

Bisa ia rasakan seberkas cahaya masuk ke dalam retina matanya.

"Kau sudah bangun?" tanya seseorang padanya. Kressa masih berusaha mengenali wajah itu.

Setelah penglihatannya agak jelas Kressa bertanya, "Diana?"

"Iya,ini aku" jawab Diana dan tersenyum. Gadis itu membawa nampan berisi sarapan untuk Kressa, lalu menyimpannya di atas nakas.

"Di mana pria tolol itu?" tanya Kressa berubah kesal.

Diana terkekeh, "Dylan maksudmu?"

"Siapa lagi jika bukan dia?" tanya Kressa dengan nada sarkastik.

"Dylan sedang lari pagi," jawab Diana lalu ia melanjutkan ucapannya, "Bagaimana perasaan mu?" tanya Diana ketika melihat Kressa memijit pelipisnya.

"Tidak terlalu buruk" jawab Kressa lalu ia menghembuskan nafasnya lelah dan kembali bersandar pada head kasur.

"Dylan membuatkan omelette untukmu" Diana memberikan piring itu pada Kressa.

"Kau serius ini buatan pria itu?" tanya Kressa melihat makanan yang ada di dalam piring itu.

"Yap, aku hanya membantu mengocok telur saja, selebihnya dia yang memasak. Dia bilang ini sebagai permintaan maafnya" jawab Diana

"Hmm, biar ku coba" Kressa memotong omelette itu dan menyendokkannya ke dalam mulutnya. Ia mengunyah makanan itu perlahan, "lumayan, kau mau?" tawar Kressa pada Diana, gadis itu hanya menggeleng pelan.

"Kressa, boleh aku bertanya sesuatu padamu?" tanya Diana dengan ragu pada Kressa yang masih menikmati omelette buatan Dylan.

"Silahkan!"

"Aku bukan bermaksud lancang, tapi.. sebenarnya apa yang terjadi denganmu dan Anthony?" tanya Diana, Kressa menghentikan kegiatannya seketika dan masih mengunyah sesuatu di dalam mulutnya.

"Huh, kau mengingatkan aku jika aku sedang memiliki masalah besar sekarang," kata Kressa.

Diana tersentak, "maaf, aku tidak bermaksud.."

"Tidak apa-apa" ucap Kressa tersenyum tipis.

"Jadi bagaimana?" tanya Diana hati-hati.

Kressa menarik nafasnya dalam-dalam, "Dylan benar tentang Anthony, kau tahu tidak ketika aku pergi ke London?...." Diana menganggukan kepalanya.

"Ternyata selama aku berada di sana Anthony kembali bersama mantan kekasihnya. Padahal saat itu hubungan ku dengan Anthony sudah satu bulan lebih. Dylan berkata bahwa ia melihat Anthony dan Scarlett sedang makan malam bersama di restoran. Dan..."

"Tunggu! restoran?" ucap Diana menyela pembicaraan Kressa.

"Ya, kau tahu?" tanya Kressa melihat Diana.

"Ehh.. tidak-tidak"

"Ceritakan padaku Diana!" kata Kressa menatap Diana dengan tajam. Diana terlihat kebingungan tapi pada akhirnya dia pasrah.

"Saat itu kami sedang makan malam di restoran, lalu entah mengapa tiba-tiba Dylan terlihat marah dan Dylan menyuruhku untuk menunggu di meja. Aku pun menuruti perintahnya, tapi tiba-tiba ada keributan, aku pergi melihatnya. Aku pikir itu orang lain, tapi ternyata di sana tuan Anthony sedang bertengkar dengan Dylan. Dylan tidak bisa mengontrol emosinya saat itu. Jika aku dan wanita yang bersama Anthony tidak melerai mereka mungkin Tuan Anthony sudah masuk rumah sakit" cerita Diana dengan panjang lebar. Kressa mendengarkannya dengan seksama.

Can I Reach You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang