Chapter 23

465 38 3
                                    

Setelah dua hari dirawat di klinik keluarga Byun, hari ini Lian diperbolehkan pulang.

Lian dan Mira menaiki mobil Sohee menuju rumah Xiumin.

Selama dua hari kemarin, Sohee dan Mira bergantian menemani Lian, karena Xiumin sangat sibuk di Dorm maupun di Studio.

Welcome home, baby boy!” Sohee membuka pintu setiba nya dirumah.

Lian dan Mira terkejut karena rumah itu sudah dipasang balon, pita dan aneka dekorasi lainnya yang serba berwarna biru. Tidak lupa tulisan ‘welcome baby boy’ berukuran besar ditengah-tengah ruangan.

Ige mwoya, Sohee-yaa?” tanya Lian yang menggendong bayi nya.

“Xiumin Oppa memintaku membuat sebuah perayaan kecil untuk kelahiran bayinya. Jam makan siang nanti Oppa pulang dan teman-temannya akan ikut kesini.”

“aku akan membantumu memasak, Sohee.” Ucap Mira.

Yeay! Well, Mira-Ssi. Aku rasa kita harus menyimpan tasmu dan tas Lian Eonni ke kamar. Mau ku antar keatas?” Mira mengangguk.

“dan Eonni, karena Eonni belum terlalu pulih dan masih sulit berjalan, aku sudah menyiapkan sofa nyaman..” Sohee menunjuk sebuah sofa berwarna coklat tua.

“juga kereta bayi untuk keponakanku. Jadi Eonni bisa bersantai disitu, dan anakmu tidur disana sementar kami memasak. Oh iya, camilan diatas meja itu juga kusiapkan untukmu. Karena yang kubaca, ibu menyusui gampang lapar.”

“Sohee-yaa, kau baik sekali..” ucap Lian sambil memeluk Sohee dari samping karena Lian masih menggendong anaknya.

Sohee membalas pelukan Lian.

“Tidak masalah, Eonni. You’re really like my sister.” Sohee tersenyum manis pada Lian. Lalu melepaskan pelukannya.

Kajja, Mira-ssi. Kutunjukkan kamarmu.”

“aku ingin sekamar dengan Lian.”

“tentu.”

Sohee dan Mira pun menuju lantai dua, sementara Lian perlahan menuju sofa yang Sohee maksud. Dia mendaratkan bokongnya disana sambil memeluk anaknya. Seketika sang anak yang menggemaskan itu bangun dan menangis, menandakan dia lapar.

Lian langsung menyusui anaknya. Tangannya mengelus lembut rambut sang anak, Lian tidak percaya apa yang dia lihat sekarang. Bahwa dia memiliki seorang anak dan menjadi seorang ibu.

Selesai menyusui anaknya, tak sengaja Lian melihat ponselnya yang tergeletak dimeja. Lian baru ingat bahwa dia belum mengabari Minhyuk kalau dia sudah melahirkan.

Lian pun meraih ponselnya dan menekan aplikasi kamera.

Ckrek

Setelah selesai berfoto bersama anaknya, Lian pun meletakkan anaknya yang tertidur itu didalam kereta bayi sebelah sofa yang ia duduki.

Lian : Hello, Ncek Minhyuk. (pic insertion)

Sayangnya, pesan Lian tadi hanya terkirim, belum terbaca. Lian pun menyimpan kembali ponselnya dan tertidur disofa.

***

Dua jam kemudian Lian terbangun karena harum makanan dari arah dapur. Lian membangunkan tubuhnya dan melihat Sohee juga Mira yang sibuk memasak sambil mengobrol.

Lalu Lian memindahkan pandangannya pada bayi kecilnya yang ternyata sudah bangun.

“Selamat siang, Sayang..” sapa Lian pada anaknya sambil menyentuh pipi kemerahan si buah hati.

Tak lama berselang, ponsel Lian berbunyi panggilan facetime dari Minhyuk. Dengan semangat, Lian merespon panggilan tersebut.

Hi, new mommy!” sapa Minhyuk dari jauh sana.

“Minhyuk!”

Mira dan Sohee langsung  menatap kearah Lian yang tiba-tiba saja berteriak. Mira hanya menggeleng sambil terkekeh pelan sedangkan Sohee hanya mengangkat kedua bahu nya bingung.

Congratulation, Lian. Aku ikut senang.”

“terimakasih, Minhyuk. Kau apa kabar?”

aku baik. Aku benar-benar sibuk disini. Aku rindu jalan ke mall atau sekedar makan burger seperti dulu. Bersamamu. I miss you, Lian.”

“I miss you too, Minhyuk.”

Apa proses persalinannya berjalan baik?”

“Ya. Semuanya Normal. Tapi aku masih dalam proses pemulihan. Uh, badanku sakit semua, Hyuk.”

I really wish I were with you, Lian.”

“Yeah, me too..”

Lalu terjadi keheningan sesaat.

“kau akan tidur, Minhyuk?”

“sebentar lagi, Lian.”

“I gotta go.Take care, Minhyuk..”

i will call you later. I miss you very much..”

“Bye, Minhyuk.”

Lian pun mengunci kembali ponselnya dan melamun tanpa menyadari ada seseorang yang berdiri dibelakang sofa nya sejak tadi.

“dia lumayan..” ucap suara itu, Lian pun menoleh dan menemukan Xiumin disana.

“X-Xiu? Sudah lama disitu?”

“sejak dia bilang dia merindukanmu..” jawab Xiumin dengan senyum palsu.

he is a friend.”

Yeah, I know.” Xiumin pun menempatkan dirinya duduk disebelah Lian.

“lihat, teman-teman idiotku lumayan juga dalam mengasuh anak.” Xiumin menunjuk Tao, Baekhyun, D.O, Luhan, dan Lay yang bergantian menggendong bayi.

“Eh, sejak kapan mereka menggendong bayi kita, Xiu?”

Heol. Kau sampai tidak menyadarinya? Apa segitu pentingnya dia sampai kau lupa pada anak kita?” Xiumin menatap dalam mata Lian dengan tatapan sulit dimengerti.

"X-Xiu? K-kau marah?"

"Iya! Eh tidak. Untuk apa aku marah"

Lian hanya tertawa melihat ekspresi Xiumin yang memerah.

“Anakku beruntung sekali digendong artis idola remaja masa kini..” kata Lian disertai tawa kecil.

“Ayahnya juga superstar, jangan kau lupa..” Xiumin melebarkan tangannya dibelakang bahu Lian.

“kau sudah punya nama untuk bayi kita?” tanya Xiumin.

Lian menggeleng. “Aku akan membiarkanmu memberi nama, Xiu.”

“aku sudah ada ide, tapi bagaimana kalau kita makan siang dulu?”

Kajja!”

Xiumin berdiri terlebih dahulu lalu membantu Lian berdiri dan berjalan kedapur berdampingan.

Disana sudah ada Sehun yang terus-terusan mendekati Sohee, yang membuat Sohee salah tingkah.

Kini, semua sudah siap diruang makan dan siap menyantap makanan yang dibuat Sohee dan Mira.

Sohee duduk diapit Sehun dan Xiumin. Disebelah Xiumin ada Lian, lalu Mira. Di depan mereka ada Luhan, Lay, Suho, Kris dan Tao. Sedangkan D.O, Kai, Chen, Chanyeol dan Baekhyun makan diruang tengah bersama sang Bayi.

Karena ruang makan rumah Xiumin tidak sebesar ruang makan Suho, jadi tidak muat menampung seluruh anggota EXO yang melebihi kapasitas itu.

“jadi, siapa nama bayi ini?” tanya Luhan disela-sela makan.

“Jasper, itu nama yang bagus. Bukan begitu, Lian?” Xiumin melirik kearah Lian.

“Apapun, Xiu. Aku setuju denganmu..”

Mira terlihat sedang memikirkan sesuatu.

“Uhm.. Kim..Huang.. Kim Jasper Huang? Bagaimana? Memakai nama keluarga Ayah dan Ibu nya bukankah terdengar bagus?” usul Mira.

Lian menampilkan senyum kagumnya.

“tentu! Itu nama yang bagus, benarkan, Xiu?” ujar Lian.

Karena terlalu bersemangat secara tidak sadar Lian memegang tangan Xiumin.

Xiumin yang sedang minum hampir tersedak saat Lian memegang tangan kanannya secara tiba-tiba.

Lian yang sadar itu langsung melepaskan tangannya.

“Uhm.. ya ya itu bagus.” Ucap Xiumin yang salah tingkah sambil membersihkan sisa air disudut bibirnya.

Begitu pun Lian tidak kalah salah tingkahnya saat Lian menyadari tangannya memegang tangan Xiumin tadi.

Mira, Sohee, dan teman-teman Xiumin yang diruang tengah maupun yang diruang makan tertawa melihat Lian dan Xiumin yang salah tingkah.

“Ssst! Kalian akan mengagetkan anakku!” Xiumin menempatkan jari pada bibirnya menandakan agar teman-temannya tidak terlalu berisik.

So, Kim Jasper Huang. Deal?”
.
.
.
To be continued^^

You Are My Destiny •Xiumin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang