Chapter 8

446 74 20
                                    

Kris dan anggota EXO lainnya terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Mira.

Mereka mengira Mira akan melepaskan seluruh pakaiannya.

Ternyata Mira hanya mengeluarkan benda kecil dalam kaosnya yang sejak tadi dia sembunyikan.

"Kau lihat ini?" Mira menunjukkan benda itu tepat dihadapan Xiumin.

"Aku merekam segala percakapan kita sejak tadi disini. Jadi, kalau kau menolak untuk tes DNA nanti maka aku akan menyebarkan ini" kali ini Mira yang tersenyum penuh kemenangan dan membuat kedua belas anggota EXO diam. "Jangan macam-macam dengan mahasiswi teknik, brengsek!"

Mira dan Lian pun keluar dari stadium lalu kembali ke hotel.
.
.
Xiumin's Pov

"Xiu, gwaenchanha?"

"Ne..Aku baik"

"Syukurlah, aku bermimpi buruk tentangmu beberapa hari kemarin"

"Jadi.. Kalau tidak bermimpi buruk, kau tidak akan menghubungiku begitu?"

"Ayolah chagi.. Kau tau kita sama-sama sibuk bukan? Apa kau juga menghubungiku? Bahkan hanya untuk mengirim pesan pun harus aku yang duluan, kau sungguh egois"

"Kim Yoo Jung, jangan mencoba memulai pertengkaran, aku bosan"

"Bosan? Kenapa kau menjadi semenyebalkan ini sih?! What's wrong with you Xiumin?!"

"Sudahlah, aku sedang malas beradu argumen denganmu, good night"

Klik.

"Bertengkar,huh?"

Aku menoleh kearah suara itu, dan ternyata itu Chanyeol yang baru datang lalu duduk di sebelahku.

"Uhm.. Yeoja memang memusingkan.. Haaahh.. Aku jadi makin malas berhubungan dengan yeoja"

"Jadi benar kata Luhan? K-kau akan menjadi gay?!" Chanyeol bergidik ngeri menatapku.

"Seperti Luhan dan Kau?" kataku.

"What the-.. Ya! I'm Straight" Chanyeol mendorong lengan ku.

Aku hanya bisa tertawa melihat ekspresi Chanyeol.

"Kau dan Baekhyun seperti pasangan gay sama seperti Sehun dan Luhan"

"Shut up Minseok! Sepertinya kau terlalu banyak membaca komentar fans di instagram"

"See? Bahkan respon kau dan Luhan pun sama haha"

Aku kembali menatap ponselku, lalu membuka aplikasi musik.

"Berhenti mengejekku, hyung"

"Okaay" kataku masih mencari lagu yang pas untuk aku dengarkan sekarang.

"Uhm.. Hyung"

Aku menghentikan aktivitasku mencari lagu lalu menatap Chanyeol.

"Bagaimana kalau yeoja yang kemarin benar-benar hamil anakmu?"

"Huuuft.. Kau membuat mood ku semakin jelek"

"Ya! Aku hanya bertanya"

"Tentu aku tidak akan tanggung jawab, uhm.. atau aku hanya akan mengirim uang saja" kataku lalu menyenderkan tubuhku ke sofa sambil memejamkan mata.

"Kau memang brengsek" Chanyeol terkekeh pelan.

"Tapi hyung.. sahabatnya sangat mengerikan ,kau juga sempat merasakan pukulannya bukan?"

"Aku tidak takut" ujarku singkat.

"Kau memang iblis berwajah malaikat"

"Aku memang cute , Park Chanyeol" ujarku percaya diri.
.
.
.
Author's Pov

"Kau bisa mulai bekerja besok, nona Lian. Datanglah pukul 6.30, aku akan memberikan nametag mu lalu mengajarkanmu beberapa hal" ujar wanita 25 tahunan yang bernama Dahyun itu.

"Dan.. Mengenai seragam" Dahyun memperhatikan Lian dari atas sampai bawah.

"Pakailah pakaian yang sopan seperti ini, mengerti?" lanjut Dahyun sambil tersenyum kearah Lian.

"Tentu, terima kasih banyak nyonya, aku akan bekerja dengan baik" ujar Lian dengan suka cita.

"Baiklah, kau bisa pergi sekarang. Sampai jumpa besok"
.
.
Lian melangkahkan kakinya keluar dari gedung kantor Cube Entert Beijing dengan girang.

'Sayang.. Mama punya pekerjaan baru, kau jangan rewel ya'

Lian mengelus lembut perutnya. Lalu ia menaiki bus kota untuk menuju rumahnya.

Didalam bus, Lian berinisiatif menelpon Mira.

"Mira-ya! Aku dapat pekerjaan baru!"

"Benarkah? Pekerjaan macam apa? Kalau sekiranya menguras keringat dan membuatmu cepat lelah sebaiknya jangan, itu akan berpengaruh pada keponakanku"

"Kau fikir aku bodoh,eo? Tentu saja tidak, aku bekerja sebagai staf administrasi di Cube Entert Beijing"

"Baguslah, tetap jaga kesehatanmu dan keponakanku ,okay?"

"Tentu auntie, oiya kau dimana sekarang?"

"Aku masih dikampus tapi sebentar lagi juga pulang, ada apa? Kau perlu sesuatu?"

"Tidak, aku hanya ingin mengajakmu makan siang di cafe depan kampusmu, bagaimana?"

"Hey ayolah, simpan saja uangmu untuk keponakanku. Kita makan dirumah saja , ya?"

"Mentraktirmu tidak akan membuatku bangkrut Mira, sudahlah aku tidak menerima penolakan, lagipula keponakanmu sedang ingin makan di cafe itu, aku tunggu di cafe jam 1, berhati-hatilah auntie"

Klik.

Lian memutuskan sambungan telponnya sebelum Mira membalas ucapannya itu.

.
.
.
To be continued^^

You Are My Destiny •Xiumin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang