Chapter 25

521 42 7
                                    

Apartemen Minhyuk adalah tempat tujuan Minhyuk membawa Lian dan bayinya.

Entah mengapa, Minhyuk malas memilih tempat lain untuk reuni dengan yeoja cantik disampingnya itu.

“jadi kapan Nayeon akan tampil?” Tanya Lian seraya duduk manis di sofa tempat dimana Lian dan Minhyuk berciuman sebelum Minhyuk pergi ke London.

“Nanti malam.”

Minhyuk meletakkan nampan berisi dua gelas jus jeruk diatas meja.

“boleh aku coba menggendong Jasper?” tanya Minhyuk.

“tentu”

Lian berdiri dan menyerahkan Jasper dengan hati-hati pada Minhyuk. Minhyuk menyambutnya dan menggendong Jasper dengan kedua tangannya.

“Ugh.. he is so adorable..” ucap Minhyuk yang menimang Jasper, Lian cuma tersenyum dan meletakkan kedua tangannya didepan dada sambil memperhatikan Minhyuk.

Tapi tak lama berselang, Jasper tiba-tiba memuntahkan isi perutnya yang membuat Minhyuk kaget dan baju nya dipenuhi muntahan Jasper.

“Astaga, dia kenapa, Lian?”

Lian dengan cekatan mengambil kembali Jasper dari tangan Minhyuk dan menggendongnya dengan posisi kepala Jasper diletakkan dipundak Lian, lalu Lian menepuk-nepuk punggung Jasper agar terasa lebih baik.

“sepertinya AC ruanganmu terlalu dingin, Minhyuk..”

“Oh Astaga! Duibuqi, Lian.” Minhyuk buru-buru mengambil remote AC dan menekan tombol off.

“boleh aku pinjam salah satu kamarmu?” Minhyuk mengangguk lalu menunjukkan salah satu kamar tamu apartemennya.

Lian langsung menidurkan Jasper disana, lalu mengambil kotak kecil dari dalam tas nya.

“apa itu?” tanya Minhyuk yang masih terlihat panik.

“parutan ginger, Minhyuk. Ini bisa menghangatkan badan Jasper..” Lian tersenyum pada Minhyuk lalu membalurkan ramuan tradisional tadi keperut dan telapak kaki Jasper.

“Minhyuk, boleh kau keluar? Aku mau menyusui Jasper..”

“tentu, Lian. Aku akan tunggu diluar.”
.
.
Setelah lima belas menit menyusui Jasper, Jasper pun tertidur dikamar tamu Minhyuk.

Lian menyimpan dua bantal di setiap sisi Jasper agar anaknya itu tidak terjatuh.

Setelah itu Lian keluar kamar dan menemukan Minhyuk yang duduk di sofa sambil menonton televisi.

Lian pun menghampiri Minhyuk dan duduk disebelahnya.

“Maafkan Jasper ya, baju mu jadi kotor..” Lian menunjuk muntahan Jasper di t-shirt milik Minhyuk.

“justru aku yang minta maaf.. aku tau kau membawa bayi, tapi AC diruangan ini malah tidak aku matikan.”

Lian mengangguk sambil tersenyum.

“Hei, kenapa kau tidak berganti pakaian, Minhyuk?”

“Damn, aku terlalu panik!”

Minhyuk pun membuka baju nya didepan Lian yang membuat Lian membelalakan matanya karena tubuh Minhyuk yang memang sempurna.

You like the view?” goda Minhyuk.

you should wear your clothes again, Minhyuk.” Lian tertawa kecil lalu mengalihkan pandangannya kearah lain.

Bukannya segera pergi mengambil pakaian, Minhyuk malah merapatkan tubuhnya pada Lian. Dengan tangan kanannya, Minhyuk meraih wajah Lian untuk memaksanya berhadapan dengannya.

Mata Minhyuk dan Lian bertemu, lalu Minhyuk menyentuh bibir Lian.

Lian yang kaget dengan aksi ini, akhirnya ikut menikmati lumatan bibir Minhyuk yang sekarang bergerak ke arah leher Lian dan membuat Lian mendesah.

“uhm.. Minhyuk..”

“kau sangat cantik, Lian. Don’t you know that?” Minhyuk menurunkan tubuh Lian sehingga posisi nya tertidur disofa dan Minhyuk tepat berada diatasnya.

Minhyuk kembali mengeksplor tubuh Lian dengan bibirnya.

Dengan cekatan, Minhyuk membuka satu persatu kancing kemeja Lian dan mencium bagian dada Lian yang membuat tubuh Lian merespon dengan gerakan.

“kita tidak bisa melakukan ini, Minhyuk..”

“tapi aku ingin melakukan ini..”

Lian tidak bisa mengucap kata-kata lagi saat bibir Minhyuk kembali menemukan bibirnya.

Tangan Minhyuk bergerak ke jeans Lian dan membuka nya dengan cepat.

Jari-jari Minhyuk mulai meraba area sensitif Lian yang membuat Lian kembali mendesah.

look at me and scream my name, Lian..” ucap Minhyuk.

“Minhyuk, please..”

You are the one
I wanta to love
Whenever i look at you
You are my destiny
Now come to me a bit more
Love is you
I like your appeareance i want to tell you everything
Tell me you love me that i’m the only one

Show me the love
And so i will tell you at this time
Whisper in my ear that you love me

Aksi mereka terhenti saat Lian sadar ponselnya berbunyi. Bahkan Lian tidak tahu sejak kapan suara Xiumin yang menjadi ringtone panggilan di ponselnya.

Lian bangkit, duduk dan mengambil ponsel dari tasnya, sambil menutupi tubuhnya yang pakaiannya sudah hampir terbuka semua. Sementara Minhyuk Cuma terduduk dengan ekspresi kecewa.

“H-Hallo?”

Lian, apa kabar?”

“Xiu?”

yeaah! Jasper mana?

Lian melirik kearah Minhyuk sebentar.

“Uhmm.. Se..sedang tidur.”

Uh, padahal aku ingin mendengar suaranya. Tolong kalau dia sudah bangun, kabari aku ya..”

“I..iya Xiu.”

Lian? Kau baik-baik saja?

“Ba...baik Xiu..” Lian tebata-bata karena merasa bersalah telah berbohong pada Xiumin.

Kau seperti nervous. Apa kau habis melihat hantu?

“Ti..tidak. aku baik-baik saja, sungguh. Kau dimana, Xiu?”

Jepang. Pemotretan sampul mini album kedua. Kau mau dengar demo nya? Akan kukirimkan via email.

“i..iya Xiu, boleh..”

Okay. Jaga dirimu baik-baik. Kecup sayang untuk Kim Juniorku dan.. untukmu juga. Bye Lian!”

Klik.

Lian memeluk ponselnya dan ternyata Minhyuk sudah ada dihadapannya sambil memegang kedua bahu Lian.

Let me make love to you, Lian..” bisik Minhyuk tepat di telinga Lian.

“jangan..” Lian mendorong halus tubuh Minhyuk.

“kita tidak bisa seperti ini, Minhyuk. Aku bukan untukmu, Okay?”

I thought you like me..”

I like you. A lot.” Tegas Lian.

“tapi kau bukan pria yang harus ada untukku, Minhyuk. Ada seseorang diluar sana yang lebih pantas untukmu..”

“Maaf, Lian..”

“tidak ada yang perlu dimaafkan. Aku mau pulang sekarang, Minhyuk.”

“biarkan aku mengantarmu..”

“tentu.”
.
.
.
To be continued^^

You Are My Destiny •Xiumin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang