Chapter 22

450 43 2
                                    

Setengah jam kemudian anggota EXO pun tiba di JW Marriott Hotel Seoul. Mereka menuruni Limo dan berjalan masuk menuju ballroom, dimana pesta ulang tahun Pimpinan Lee diadakan.

i wish I were not here..”  bisik Xiumin.

“aku tau. Kau malas berjumpa dia kan? Kau takut mengenang masa lalu? Haha” balas Baekhyun sambil menunjuk perempuan berambut hitam memakai gaun silver yang sedang bercengkerama dengan teman-temannya.

Aniya.. hanya saja perasaanku menjadi bingung sekarang.” Jawab Xiumin malas.

“Aku lebih baik mengambil minum dan cari udara di luar sebelum moodku jadi lebih buruk.”

yeah, pergilah.” Jawab Kris.

Xiumin pun mengambil minuman dari nampan waitress lalu berjalan keluar ballroom, menuju balkon. Sementara anggota EXO lainnya bergabung dengan tamu yang hadir.

Untung pesta ini private, jadi tidak ada paparazzi yang mengusik, terlebih jika ada Xiumin dan Yoo Jung di satu tempat.

Baru saja Xiumin meneguk minumannya, seorang yeoja menghampiri Xiumin dan menyapa nya.

“kau sendirian, Oppa?”

Xiumin berbalik untuk melihat sumber suara.

“uhm.. yaa, seperti yang kau lihat. Yoo Jung-a”

“kukira kau tidak akan datang..” Yoo Jung berjalan mendekat kearah Xiumin dan berdiri tepat disebelahnya.

“akupun sebenarnya malas, well, aku hanya profesional.”

Yoo Jung hanya mengangguk.

“bagaimana kabar yeoja itu?”

Xiumin mengalihkan pandangannya pada Yoo Jung yang sedang memainkan gelas nya.

“uhm.. ya, dia baik”

“baguslah..”

Percakapan mereka terhenti saat ponsel Xiumin berbunyi.

Layarnya menunjukkan bahwa Sohee menelponnya.

“Ya, Sohee?”

Oppa! Lian Eonni, Oppa!”

“Lian?! Ada apa? Katakan dengan jelas!”

Eonni.. Eonni akan melahirkan! Perutnya sudah berkontraksi dan sekarang aku dijalan menuju rumah Nyonya Byun!”

Arraseo, aku kesana sekarang! Menyetir dengan benar, Sohee! Fokus! Dan tolong tenangkan Lian. Aku segera kesana!”

Klik.

Oppa, ada apa?”

“aku harus pergi, Lian membutuhkanku”

Tanpa menunggu jawaban Yoo Jung, Xiumin langsung berlari keluar hotel menuju parkiran meninggalkan Yoo Jung yang matanya mulai berkaca-kaca.

apa kau sudah tidak mencintaiku lagi, Xiu? Apa yeoja itu sudah benar-benar membuatmu melupakan aku?’ – Yoo Jung.

Lian.. bertahanlah’ – Xiumin.
.
.
.
Xiumin kini sedang menatap sesosok malaikat kecil dari balik kaca. Malaikat kecil itu sedang tertidur pulas diruangan khusus bayi, kulitnya putih bersih, dan pipinya kemerahan.

Bulu matanya yang lentik dan sudut matanya yang lancip membuat Xiumin merasa yakin bahwa malaikat kecil ini mengambil kemiripan dari dirinya.

Xiumin tersenyum penuh haru, sudah tiga puluh menit dia berdiri disana tanpa bergeser sedikitpun. Sesekali Xiumin menempelkan jari-jarinya pada kaca yang memisahkan mereka.

Xiumin tidak sabar untuk menggendongnya, namun perawat melarangnya karena udara selain diruang penyimpanan bayi masih belum bisa dihirup si bayi yang baru lahir dua jam yang lalu itu.

“Kau menjadi Ayah sekarang, huh?” Xiumin menoleh kebelakang, ke arah sumber suara yang mengganggu kekhusyukan nya menatap bayi nya.

Yeah, I think that’s what i feel” jawab Xiumin sambil tersenyum.

“bagaimana penerbanganmu, Mira?”

Mira melangkah maju dan mensejajarkan dirinya dengan Xiumin, lalu ikut menatap bayi mungil dihadapannya.

“Sedikit jetlag.”

Mira menatap lebih dalam kearah makhluk kecil yang merupakan anak sahabatnya, yang selama ini dia sebut sebagai ‘keponakan’ nya itu.

He is so cute.”

Surely he is.”

“Dimana Lian?”

“Dia diruang perawatan.” Xiumin menunjuk sebuah ruangan dengan pintu abu-abu diujung koridor.


“dia baru saja tertidur. Tidak keberatan kan kalau kau tunggu disini? She needs massive rest.” Lanjut Xiumin.

“tapi dia baik-baik saja,kan?”

“Ya. Dia yeoja kuat.”

Xiumin menarik napas sejenak.

“Aku menemaninya sejak dia masuk ruang tindakan. Aku tidak pernah berada dalam situasi lebih menegangkan dan mengharukan daripada itu, Mira. Tapi syukurlah, dia melalui proses persalinan normal. Kau tau? Perutnya berkontraksi hebat selama enam jam. She is just.. Great.”

“dia banyak melalui hal berat dalam hidupnya, Xiu. She is strong. The strongest woman i’ve know.” Mira menolehkan wajahnya pada Xiumin yang masih mengenakan kemeja dan celana bahannya bekas pesta semalam, sambil tersenyum.

“tapi terima kasih, Xiu. Kau sudah menepati janjimu.”

Xiumin membalas senyum Mira.

My pleasure, Mira. So, we are friends now?”

Mira tertawa kecil mendengar pertanyaan Xiumin barusan, apalagi mengingat banyak sekali luka yang mendarat diwajah Xiumin akibat perbuatan Mira dimasa lalu.

“tentu, Ayo berteman!” Mira mengulurkan tangannya yang disambut tangan Xiumin lalu mereka tertawa lagi.

“ngomong-ngomong, kau sudah memikirkan nama untuk keponakanku ini, Xiu?”

Omo! Bisa-bisanya aku lupa hal penting seperti itu!”

gwaenchanha, kau masih punya waktu.”

“mungkin malam ini aku akan memikirkannya, dan akan kuberi nama setelah Lian dan anakku pulang kerumahku, bukan ide yang burukkan?”

“tentu, Xiu.” Mira mengacungkan jempolnya pada Xiumin.

“Uhm Xiu, Bolehkah aku sekedar duduk diruangan Lian? Aku merasa berdosa tidak menemaninya saat melahirkan karena pesawatku telat. Aku janji tidak akan membuat keributan.”

“baiklah. Aku pun akan kembali ke Studio, masih harus takevocal.”

“Sebaiknya kau mandi dulu. Kau terlihat berantakan.” Mira tertawa mengejek.

But i’m still Hot, you know.”

Fuck you!” Mira mendorong bahu Xiumin.

good Luck, Xiu.”

Gomawo.”

Mira pun melangkah menuju ruangan Lian. Tapi baru beberapa langkah, Xiumin kembali memanggilnya.

“Mira, wait!”

Mira pun menoleh.

wae?”

“Uhm.. apakah kau pernah mendengar jika Lian punya teman bernama.. Minhyuk?”

Mira memicingkan matanya sambil mengobservasi mimik muka Xiumin.

“kau cemburu?”

Aniyaa! Aku hanya bertanya.”

“Minhyuk itu anak boss tempat Lian bekerja. Mereka dekat, namun Minhyuk pergi ke London dan membuat Lian galau. Sudah jelas?”

Xiumin mengangguk lalu pergi sementara Mira masih mencerna apa maksud Xiumin menanyakan Minhyuk sambil tersenyum.
.
.
.
To be continued^^

You Are My Destiny •Xiumin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang