Adakah Dia di hatimu?
.
Aku rindukanMu dalam pekat kesunyian
Sembari mengkorek jiwa dan bertanya; "adakah Dia di hatimu?"
Aku masih diam mentafakuri malam
Menyenggamai kegamangan
Aku jatuh pada biduk ketelantantaran
Melenakan jiwaku pada kelalaian
MenyebutMu sesekali
MendatangiMu kala butuh
AbaikanMu kala tak perlu
.
Adakah Engkau di hatiku?
Tanya diri pongah pada jiwa
Aku terlenakan dunia
Hiruk-pikuknya menggoda
Menyita pikir, tenaga, dan perhtian
Hingga melupaMu jadi kebiasaan
.
Adakah Engkau di hatiku?
Lontaran kata teruntuk jiwa yang lalai
.
Engkau terlalu sibuk membidik celah manusia lain
Namun lupa bahwa borokmu menganga dengan segala kebusukannya
.
Adakah Dia di hatimu?
Aku bertanya pada dinding kosong
.
Engkau berujar tiada yang lain selain Dia
Namun hatimu dipenuhi angan tentang dunia
.
Adakah Dia di hatimu?
Aku terus bertanya pada langit biru
serta hamparan padang rumput
Yang berdendang kala dikecup sang angin
Hatimu tercemar limbah
Hasil produksi netra dan rungu yang mengonsumsi kebathilan
.
Bila hilang hakikat cinta pada Sang esa
Lantas masih pantaskah kau berkara MA FI QOLBI GHOIRULLAH?
.
Mujahid