Penat rasa di penghujung senja
Secercah renta langkah kaki
Pulang merantau memanen luka
Kian menjadi meradang perih
.
Telah menahun remuk tak karuan
Hujamkan tikam belati kejam
Hingga ringsek jiwa dan badan
Mencerca nasib berkalung kebodohan
.
Masih saja tak kapok juga
Melenggang seok sempoyongan
Meminta-minta hati si jelita
Yang kian dingin tak hiraukan
.
Kau bodoh pemuda renta
Gagahmu hilang dimakan cinta
Derita hati gerogoti raga
Tak nampak beringasmu, dinga-nga luka
.
Tak cukupkah rantauanmu memanen sakit?
Hingganya kau terus meminta sulit
Tak cukupkah senjamu yang berwarna kelabu?
Tak nampak cerah pada perjuanganmu?
.
Mujahid