Don't Be A Fool(Part VI)

165 4 0
                                    

Aku terpaku tanpa kata, menatapnya dari atas hingga ke bawah tanpa henti. Alhasil, sepertinya manusia ini mengerti akan bahasa tubuhku yang agak berlebihan.

"Ada yang salah denganku, Nona?"

"Oh-tidak. Hanya saja, Aku tak pernah melihat Anda mengenakan pakaian seformal ini di tempat kerja. Lalu, mengapa hanya untuk makan malam penampilan Anda seperti ini?" tanyaku memastikan

Dia tertawa kecil, mengerti apa yang ada dalam benakku ini.

"Acara mengenai perusahaan tidak sepenting malam ini. Mengerti?" sahutnya dengan tatapan aneh.

Aku menggeleng lemah.

"Kamu akan mengerti nanti," katanya.

"Gaun yang indah juga perempuan yang cantik," sambungnya.

Aku kikuk, lebih diam dari sebelumnya.

"Ada apa, Nona?"

"Apakah itu pujian atau sindiran?" ucapku ketus.

Tuan Jack melangkah lebih dekat, "Apa aku terlihat seperti pembohong?" bisiknya tepat di telingaku.

"Mengapa Anda yang datang? Bukankah supir yang seharusnya menjemputku?" selaku mencairkan suasana.

"Lalu, membiarkan supir itu menjadi laki-laki pertama yang melihatmu secantik ini? Aku tidak akan rela tentunya, Nona," balasnya menyunggingkan senyum.

Hening mulai menjalar.

***

Mobil berhenti pada sebuah restoran yang sangat menakjubkan. Sungguh, dalam hidupku tak pernah melihat bangunan seindah ini. Kenampakan luarnya saja memesona apalagi interior dalamnya. Tuan Jack turun dari mobil, membukakan pintu untukku. Dia menautkan lenganku pada lengannya. Membuatku bergelayut pada pria ini. Kami berjalan perlahan, aku menikmati setiap sensasi ketakjuban yang menghiasi lorong demi lorong. Tiap ruang memiliki tema yang berbeda. Aku terperanjat sedari tadi tanpa menanggapi sedikitpun kata pria di sampingku.

Kami memasuki sebuah ruang dengan desain interior yang sangat klasik. Warna abu-abu dan ungu mendominasi tempat ini. Beberapa pelayan menyambut kami pada pintu masuk. Aku tidak pernah menyangka ada restoran semewah ini di Brasilia.

"Selamat datang Tuan Jack. Sudah lama Anda tidak berkunjung. Apakah ada yang ingin Anda sampaikan kepada kami? Jika seperti itu, biarkan saya mengumpulkan seluruh pelayan," ucap manajer di sana.

"Tidak ada. Aku hanya ingin tempat ini dikosongkan sekarang juga. Tidak ada yang boleh mengganggu acara makan malamku dengan wanita ini," sahut Tuan Jack datar.

Aku terkesiap mendengar ucapannya. Apa kekuasaannya di sini sehingga mudah sekali baginya mengatakkan hal itu?

"Jangan dengarkan dirinya. Memang apa kekuatannya di sini?" ucapku sinis menyindir Tuan Jack.

Manajer itu tersenyum sedangkan tatapan Tuan Jack mulai menajam.

"Dia bukan siapa-siapa yang harus kau dengarkan ucapannya. Biarlah kami makan malam bersama yang lain," sahutku lagi.

"Anda memilih wanita yang sangat berani Tuan. Dia pasti wanita yang sangat beruntung bisa mendapatkan perhatian lebih dari Anda," kata manajer itu tersipu.

"Oh ya Nona, Tuan Jack adalah pemilik seluruh gedung ini beserta isinya. Jadi, bukankah kekuasaannya sangat mutlak di sini? Bahkan, Tuan Jack berhak melakukan apapun," sahutnya lagi berusaha menjelaskan padaku.

Aku terperanga.

"Tidakkah Anda pernah mendengar Si Harimau Bisnis dari Brasilia? Itu adalah julukan seluruh dunia untuk Tuan Jack karena diusianya yang masih muda, dia merajai segala bidang bisnis," seloroh manajer itu lagi.

L D R(Lupa dengan Rindu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang